BAB 26 : Ancaman

11.3K 493 29
                                    

••• Happy Reading •••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••• Happy Reading •••

"Bi Sukma, Gia. Kenalin ini Yasmin Abigail, pacar aku."

Dan betapa terkejutnya Bi Sukma dan juga Gia dengan pernyataan Gabriel tersebut.

"Bohong," sangkal Gia. "Kamu bohong buat nyakitin perasaan aku. Kamu dan wanita ini nggak ada hubungan apa pun. Kalian hanya berteman."

Gabriel tertawa sumbang. "Menurutmu, saat malam pernikahan kita dan selama aku nggak di sini, aku di mana Gia?"

"El di apartemen aku. Dia tidur sama aku dan kami..." Yasmin tersenyum tak melanjutkan ucapannya. Ia yakin Gia paham apa yang ia maksud tanpa perlu ia ceritakan secara detail.

Merasa akan ada pertengkaran besar bahkan lebih besar dari sebelumnya, Bi Sukma bergegas membawa 3 buah koper besar sekaligus ke kamar Gabriel. Meskipun ia merasa iba pada Gia, tapi ia tidak bisa berbuat banyak. Ia hanya lah seorang pelayan. Bukan ranahnya untuk ikut campur.

Gia melangkah mendekati Gabriel dan Yasmin.

"Kalian berdua bohong. Aku nggak akan percaya sama kalian!" tunjuk Gia marah pada Yasmin dan Gabriel bergantian.

"Aku harus kayak gimana biar kamu percaya Gia? Apa aku dan Yasmin harus bercinta dihadapan kamu?"

"Sayang, itu ide yang bagus." Yasmin menimpali seraya tersenyum senang.

"Sakit jiwa," maki Gia. Tetap saja ia tidak akan percaya bahwa mereka memiliki hubungan. Ini semata-mata Gabriel lakukan adalah untuk menyakitinya. Gia yakin hal itu.

Gabriel melirik ke arah sofa yang berada tak jauh dari meja makan.

"Yasmin, sayang, sekarang lepaskan pakaian kamu," pinta Gabriel menatap Gia dengan pandangan meremehkan.

Gia masih tak ingin percaya.

Saat Yasmin sudah melepaskan sweater yang menghangatkan tubuhnya mengingat udara di luar sangat dingin karena hujan, dan Yasmin hendak melepaskan pakaiannya namun Gabriel mencegahnya.

"Jangan, biar aku yang melepaskannya sayang." Gabriel mulai melepaskan satu persatu kancing kemeja berwarna putih yang Yasmin kenakan di hadapan Gia.

Yasmin tersenyum lebar. Ia tak peduli pada eksistensi Gia di antara mereka. Jika tahu Gabriel akan mengajaknya bercinta di hadapan Gia, lebih baik ia mengenakan mini dress supaya memudahkan Gabriel melepaskannya. Ahh, Gabriel benar-benar mengejutkannya.

"Kemarin kamu bilang mau melihat aku bersama wanita lain kan? Maka dengan senang hati aku bawa pacar aku buat buktiin sama kamu kalau aku nggak benar-benar cinta dan tulus sama kamu."

Tubuh Gia bergetar. Jangan tanyakan bagaimana sakit hatinya mendengar ucapan Gabriel.

Gia tak tahu apa ia harus percaya pada Gabriel dan Yasmin memiliki hubungan atau tidak? Tapi jika ia tidak percaya, Gabriel dan Yasmin terlihat bersungguh-sungguh.

Behind Your Smile [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang