Bab 4: Ikatan Nikmat

13.5K 172 0
                                    

Peringatan konten dewasa!

***

Sore ini, orang tua Nate meminta Nate mengirimkan uang untuk mereka di kampung. Nate sebenarnya tidak memiliki banyak tabungan, dan langsung mengirimkan uang ke rekening orang tuanya. Nate bahkan tidak tahu apakah ia bisa makan teratur selama satu minggu ke depan.

"Nate!"

Ketukan di pintu menyadarkan Nate kalau Violeta sedang menunggu di luar. Tanpa banyak berpikir, Nate membukakan pintu kepada wanita itu.

"Lama!" gerutu Violeta.

Nate hanya tersenyum. Kalau sudah melihat Violeta, beban hidup terasa hilang begitu saja. Violeta memberikan warna dalam kehidupan lelaki itu. Nate tahu kalau ini adalah salah satu malam yang menyenangkan. Nate tidak sabar dengan hukuman dari Violeta.

"Lepas bajumu, Nate! Aku akan beraksi lebih banyak malam ini."

Nate tidak banyak protes. Dia seketika membuka pakaiannya, dan memperhatikan Violeta meneguk ludah waktu melihat dada milik Nate yang agak berisi. Nate memang rajin melakukan push up sehingga tubuhnya menjadi sangat atletis.

"Aku akan mengikatmu," kata Violeta.

Wanita itu meraih kedua tangan Nate, lalu mengikatnya dengan selendang. Setelah itu, dia mendorong tubuh Nate berbaring di atas kasur. Violeta memulai aksinya dengan mencium bibir Nate. Kali ini bukan ciuman penuh gairah, melainkan ciuman lembut.

Sentuhan bibir itu lalu turun ke leher, lalu ke bagian dada Nate. Violeta menjilati tubuh Nate seperti sedang menjilati es krim. Setelah itu, Violeta mengulum senjata utama Nate yang bersembunyi di balik celana dalam. Nate mendesah cabul dengan suaranya yang serak, membuat Violeta semakin semangat melakukan aksinya.

"Bagaimana, Nate? Kamu suka?" goda Violeta.

"Kamu adalah wanita yang luar biasa, Vio. Aku sangat mengagumimu."

Permainan Violeta belum berakhir. Dia benar-benar mengambil alih percintaan malam ini. Sementara Nate pasrah menerima apa saja yang dilakukan Violeta. Setelah beberapa menit bercinta, Nate mencapai puncak kenikmatannya dan menyemburkan segalanya di rahim milik Violeta. Ah tidak! Dia lupa memakai kondom.

"Kamu belum puas, Vio. Apa kamu ingin aku memuaskanmu?" tanya Nate waktu Violeta melepas tangan Nate yang sedari tadi terikat.

"Tidak perlu."

Nate sedikit menyesal karena Violeta belum mencapai puncak kenikmatannya, dan wanita itu terpaksa terbaring di sampingnya dengan napas tersengal-sengal. Tidak! Violeta harusnya menikmati kebersamaan mereka malam ini. Violeta membersihkan sisa-sisa cairan milik Nate menggunakan tisu. Lalu berbaring sambil memeluk tubuh Nate.

"Aku suka harum parfummu, Nate."

Violeta berbisik sembari mengencangkan pelukan pada Nate. Tangan wanita itu menyentuh dada, Nate dengan mata terpejam. Nate menyukai momen ini karena ia bisa mengobrol dengan Violeta dan saling bersentuhan. Pria itu mengusap rambut Violeta dan mencium rambut wanita itu. Wangi! Betapa nikmatnya tidur bersama wanita cantik.

"Hanya parfum murah."

Nate semringah. Dia memejamkan matanya, menikmati sentuhan kenikmatan yang diberikan oleh Violeta padanya. Rasanya baru kemarin Nate kesepian. Kini ia memiliki wanita sementara yang akan menemani malam-malam Nate yang kelam. Berapa bersyukurnya Nate bisa menikmati waktu bersama Violeta.

"Dia selingkuh, Nate."

Tiba-tiba suara Violeta yang tadinya sensual berubah menjadi sangat sedih. Nate merasakan ada lelehan air mata menyentuh kulit dadanya. Dia yang tadinya sudah nyaris tertidur pun bangun dan mendapati betapa terluka Violeta hari ini.

"Victor?" tanya Nate mengonfirmasi.

Violeta menganggukkan kepalanya. Dia menghapus air mata yang membasahi pipinya. Inikah alasan Violeta membiarkan Nate menikmati tubuhnya? Violeta sedang patah hati. Dia merasa tidak memiliki harga diri lagi, sehingga tidak protes saat Nate mengajaknya berhubungan badan.

"Dia sudah satu tahun selingkuh, Nate. Dia selingkuh dengan pramugari yang selalu bersamanya."

Nate tidak tahu cara menghibur Violeta seperti apa, tetapi tangan Nate terus mengusap lembut rambut milik Violeta. Berada di posisi Violeta pasti sangat sakit. Dikhianati diam-diam ketika ia sudah merelakan banyak hal?

Rumor di kantor mereka beredar kalau keperawanan Violeta pertama kali direnggut oleh Victor atas dasar cinta. Keduanya seperti pasangan idola beberapa orang. Namun pada akhirnya ternyata Victor menduakan kesetiaan Violeta? Mendengarnya saja, Nate marah. Bagaimana wanita secantik Violeta disia-siakan begitu saja? Semua wanita tidak layak disakiti.

"Pria itu bukan pria terbaik untukmu, Vio. Jangan tangisi dia. Kau bisa mendapatkan pria manapun yang kau inginkan."

Nate mencoba menghibur. Violeta menggeleng, entah tidak setuju karena apa. "Rasanya sakit, Nate. Sakit dikhianati sama dia."

Nate merasa berempati. Dia melakukan segala cara agar Violeta merasa dicintai. Nate menghujani ciuman ke wajah Violeta hanya agar wanita itu merasakan cinta yang diberikan pria itu. Violeta pasrah. Pelukannya pada Nate semakin ia eratkan, seakan meminta Nate untuk terus bersamanya dan tidak meninggalkannya.

"Aku belum bisa putus darinya, Nate. Aku belum bisa putus walaupun aku sudah tahu kebenarannya."

Itu cukup rumit. Nate tidak tahu seperti apa persisnya perasaan Violeta. Sebab beberapa hari belakangan ini Violeta terlihat baik-baik saja. Bahkan wanita itu memiliki begitu banyak energi untuk melakukan sesuatu. Seperti tidak memiliki beban. Nyatanya Violeta telah memikul beban yang berat. Dia patah hati.

"Coba perlahan-lahan. Kamu pasti akan melupakan dia."

Nate menghibur. Tangannya yang tidak berhenti mengusap kepala Violeta membuat Violeta tertidur perlahan-lahan. Baru kali ini, Nate melihat Violeta yang selalu garang dan tegas, kini terlihat sangat lembut dan manis. Violeta terlihat rapuh. Nate sangat terpukau pada wanita itu. Perasaan kagumnya semakin bertambah. Kalau saja ini semua bukan pura-pura, Nate pasti akan sangat bahagia.

Ketika Violeta tertidur, ponsel Violeta berdering, dan itu dari Victor. Nate yang kesal dengan lelaki itu pun pada akhirnya mematikan panggilan itu. Nate berdoa agar Victor tidak akan pernah lagi menemui Violeta. Berdoa agar Violeta dan Victor tidak berjodoh.

Tekad Nate untuk membahagiakan Violeta tampaknya sangat besar. Dia berusaha membuat Violeta bersenang-senang bersamanya. Saat tengah malam, Nate mencoba memberikan permainan cinta yang luar biasa kepada Violeta. Dia ingin Violeta melupakan Victor dengan cara bersenang-senang melalui petualangan bercinta yang sangat yang variatif dan menyenangkan.

Tampaknya Nate sangat berhasil karena Violeta selalu tersenyum dan menurut apa saja yang Nate tunjukkan kepadanya. Violeta banyak memuji bagaimana usaha Nate untjm membuat dia terkesan. Nate berhasil melakukan itu.

"Aku tidak tahu kalau Nate yang dingin dan polos bisa lihai dalam hal seperti ini," ujar Violeta.

Nate menyeringai. Walaupun di mata orang lain, Nate seorang yang alim. Pada kenyataannya, Nate juga memiliki sisi nakal sebagai seorang pria. Dia banyak menonton film biru untuk dijadikan referensi. Dia memiliki gairah terpendam.

Namun, setelah Violeta hadir dalam hidupnya, Nate melampiaskan semua gairah itu terhadap Violeta. Dia melakukan semua hal indah dan nikmat itu dengan sepenuh hati. Tekadnya hanya satu, yaitu membuat Violeta bahagia. Dia harus melakukan itu.

Jangan lupa vote

Instagram: Erwingg__
Facebook: Erwing Birman

Gairah Pria DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang