***
"Kamu berutang penjelasan padaku, Nate."
Krystal mendesak agar Nate mengaku. Dia cukup patah hati mendengarkan percakapan antara Violeta dan Nate. Wanita itu tidak pernah tahu kalau Nate dan Violeta memiliki hubungan khusus. Dia pernah curiga, tetapi masih tidak percaya itu benar-benar nyata.
Nate mengusap wajahnya lagi karena frustrasi. Dia menghela napas panjang supaya keadaan dirinya lebih tenang. Pikirannya harus tetap jernih agar ia bisa berbicara jujur pada Krystal.
"Baiklah. Ikuti aku."
Nate melangkah menuju kamarnya dan diikuti oleh Krystal di belakangnya. Pria itu mulai menjelaskan kronologi yang sebenarnya. Bagaimana ia dan Violeta terperangkap dalam kesepakatan menjadi partner seks. Itu jelas bukan sesuatu yang ia banggakan. Nate mengaku menyesali itu semua.
"Aku dan dia sudah berakhir malam ini. Maksudku kami memang tidak pernah menjadi pasangan kekasih. Namun kebersamaan kami spesial bagiku. Hanya saja, dia selalu mencintai Victor."
Nate tertawa getir. Hatinya sakit karena ia masih menginginkan Violeta. Dia masih memiliki gairah besar terhadap wanita itu. Mereka terkoneksi oleh hubungan yang emosional. Itulah sebabnya berpisah adalah hal tersulit bagi mereka.
Nate memutuskan keluar dari hubungan itu. Meskipun hal tersebut melukai perasaannya. Benar kata Violeta, segala sesuatu tidak bisa diukur dari gairah. Hubungan mereka sudah masuk ke lingkaran setan yang beracun. Sudah saatnya mereka keluar dari dalam sana.
"Kamu yakin, Nate?" tanya Krystal ragu.
Wanita itu menunjukkan kekecewaan yang besar pada Nate. Dia pikir Nate tidak akan pernah melakukan hal intim dengan perempuan lain. Nyatanya Violeta menjadi orang pertama dan juga orang satu-satunya. Kenyataan itu mematahkan hati Violeta.
"Ya. Aku yakin. Dia sudah melukai hatiku berkali-kali dan sekarang aku tidak akan membiarkan dia mengendalikanku."
Kemarahan menguasai isi kepala Nate. Dia memutuskan berdasarkan pikirannya. Bukan pada keinginan hatinya.
"Tapi, Nate. Bagaimana jika seandainya Violeta hamil? Kalian sudah sering berhubungan intim. Dia akan mencoba memahami dengan alasan itu." Krystal memberikan kemungkinan terburuk.
Nate merenung, memikirkan setiap momen saat dia berhubungan dengan Violeta. Mereka sudah terlalu sering melakukan hubungan cinta, dan Nate sudah tidak bisa menghitungnya.
"Dia tidak akan hamil. Aku yakin kami berhati-hati," ujar Nate.
Mungkin ada hitungan satu sama tiga kali Nate tidak menggunakan pengaman. Namun, Nate yakin tiga kali saja tak akan cukup untuk membuat seorang wanita hamil. Dia berpikir itu mustahil.
"Jika Violeta hamil. Anak itu jelas bukan anakku. Dia lebih senang hamil anak Victor. Itulah sebabnya dia selalu menyempatkan waktu bercinta dengan Victor setiap kali mereka bertemu."
Hati Nate meragukan Violeta akan membiarkan Victor menikmati tubuhnya. Namun pikiran pria itu lebih mendominasi.
"Kau yakin, Nate?" tanya Krystal memastikan.
"Aku yakin. Lagipula dia tidak akan hamil. Aku bisa memastikan itu."
Lagi-lagi Nate menghela napas panjang. Dia meminta maaf pada Krystal, dan wanita itu tidak langsung memberikan maaf. Dia meminta waktu untuk berpikir selama beberapa hari. Nate memakluminya. Berharap Krystal segera memaafkannya. Hanya Krystal yang layak mendapatkan cintanya. Bukan Violeta yang selalu curang padanya.
***
Keesokan harinya, Nate dan Krystal berangkat bersama. Tidak seperti biasanya, Violeta tidak mampir ke kamar kos Nate untuk memberikan sarapan pagi. Nate paham keadaan itu karena semalam mereka berdebat hebat. Pikirnya Violeta telah berangkat kerja malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gairah Pria Dingin
Ficção GeralNate hanyalah pria kesepian. Lelaki dingin yang tidak pernah dekat dengan siapapun. Namun malam itu, gairah mengubah hidupnya secara perlahan-lahan. Nate mengikuti nafsunya dan bercinta dengan atasannya, Violeta. Violeta sendiri memiliki hubungan y...