***
Malam ini menjadi salah satu malam yang tidak menguntungkan bagi Nate. Victor datang ke kos Violeta dan mengajak wanita itu makan malam. Violeta tidak menolak karena memang ia memberikan Victor kesempatan ketiga. Violeta ingin melihat kesungguhan Victor untuk memperjuangkan cinta mereka.
Walaupun Violeta sadar betul bahwa semuanya sudah hancur. Dia juga sudah berkhianat diam-diam dari Victor. Hubungan mereka hanyalah sebuah kepingan yang mustahil akan menyatu lagi. Sudah tidak ada harapan untuk menyatukan semuanya.
"Kita hanya pergi makan malam. Tidak lebih dari itu, Victor. Aku sudah memperingatkanmu ini," kata Violeta.
Victor menghela napas lelah, dan mau tidak mau menyanggupi persyaratan yang diajukan Violeta. Tidak akan ada adegan seks atau pun ciuman yang mereka lakukan.
"Baiklah, Violeta. Tidak akan terjadi apa-apa."
Violeta ingin melihat apakah Victor benar akan pernyataannya sebelumnya. Bahwa pria itu sama sekali tidak mengharapkan seks atau hal yang berbau dewasa sebelum keduanya resmi menikah. Syarat mereka bersatu adalah tidak akan ada hubungan badan.
Keduanya benar-benar pergi ke restoran mewah. Sikap romantis Victor seharusnya membuat hati Violeta damai. Namun nyatanya tidak! Semua hal manis itu tidak ada artinya karena Violeta masih memikirkan pengkhianatan yang dilakukan Victor.
Violeta sudah mencoba membuka pintu maaf, dia berusaha. Namun pada akhirnya ia tidak mampu melakukan itu. Dia tidak bisa melakukannya. Bayang-bayang pengkhianatan Victor merusak segalanya.
"Aku tidak bisa! Aku masih butuh waktu, Victor. Ini terlalu menyakitkan buatku."
Yang ada dalam diri Violeta hanyalah kemarahan pada Victor. Itulah sebabnya ia lebih bahagia melampiaskan kemarahan itu dengan cara bercinta dengan Nate. Hanya Nate yang bisa mengembalikan suasana hatinya yang rusak.
Memaafkan tidak semudah yang Violeta pikirkan. Cintanya pada Victor terhalang oleh kesalahan pria itu. Sebuah kesalahan yang sangat fatal dalam sebuah hubungan. Perselingkuhan! Violeta meragukan dirinya sendiri apakah ia benar-benar yakin mampu memaafkan Victor sepenuhnya?
"Terlalu menyakitkan bagaimana, Violeta? Aku sudah menyiapkan makan malam romantis untukmu. Mengapa ini membuatmu sakit hati?"
Victor mengira bahwa mendapatkan kesempatan ketiga akan membuat hubungan dirinya dan Violeta berjalan mulus. Ternyata tidak juga karena Violeta masih terus mengingat kesalahan lelaki itu.
"Aku masih memikirkan tentang wanita yang kau hamili itu, Victor! Bayang-bayang wanita itu selalu hadir. Aku tidak bisa menikmati semua keistimewaan ini karena pada dasarnya kamu sudah merusak kepercayaanku."
Violeta ingat bagaimana ia bertemu dengan sosok wanita yang menyebutkan kalau ia hamil anak Victor. Itu tidak hanya terjadi sekali. Bahkan dua kali dengan wanita berbeda.
"Semua sudah aku atasi, Violeta. Mereka semua sudah aborsi. Aku tidak punya urusan lagi dengan wanita mana pun," tegas Victor.
Entahlah. Bagi Victor masalah sudah selesai. Namun, bagi Violeta itu hanya menjadi mimpi buruk untuk dirinya. Violeta telah menjadi alasan dua bayi tidak berdosa mati dan itu bukanlah sesuatu yang membanggakan baginya. Rasa sakit dikhianati ternyata masih mengalir di dalam darah Violeta. Sakit hati dikhianati oleh Victor.
"Mari kita makan malam lain kali, Victor. Aku masih butuh waktu. Datanglah 3-4 bulan lagi. Aku butuh lebih banyak waktu."
Paling tidak, Violeta ingin membalas perlakuan Victor dengan cara berselingkuh dengan Nate juga. Selama itulah Violeta bisa mengetes seperti apa sakitnya Victor jika ternyata Violeta mengkhianatinya diam-diam.
Apakah Victor masih akan menerima dirinya? Seperti Violeta memberikan kesempatan ketiga kepada pria itu. Ini memang salah! Tapi hanya itu yang bisa menyembuhkan luka hatinya.b
"4 bulan bukan waktu yang sebentar, Violeta. Aku tidak bisa menunggu. Bisakah kita menguranginya menjadi satu bulan. Aku janji akan menikahimu bulan ini jika itu yang kamu inginkan."
Tawaran itu terdengar bagus. Hanya saja, Violeta belum siap untuk semuanya. Dia pernah bermimpi buruk, melihat Victor bercinta dengan dua wanita di depan matanya, lalu setelah itu Victor melecehkan dirinya yang berderai air mata.
Mimpi buruk itu membuat Violeta ketakutan. Jika ia menikah dengan Victor dalam waktu dekat ini, mimpi buruk tentang pria itu mungkin akan sering muncul dalam tidurnya.
"Aku hanya butuh waktu."
Makan malam Victor dan Violeta tidak berlangsung dengan baik. Violeta memilih pulang lebih awal dan mencampakkan Victor di restoran mahal tempat mereka makan. Violeta hanya ingin berbaring di kamar kosnya dan melupakan apa yang terjadi malam ini.
***
Nate pulang lebih awal dari pekerjaan malamnya dan ia menemukan Violeta bersandar di depan pintu kamarnya sambil memejamkan mata. Violeta masih menggunakan gaun merah yang ia gunakan makan malam bersama Victor. Nate yang melihat wanita itu pun sontak kaget. Dia pikir Violeta pingsan atau semacamnya jadi ia menepuk pipi wanita itu.
"Vio... Apa yang terjadi?" tanya Nate khawatir.
"Nate, aku tidak bisa tidur. Bantu aku, Nate," bisik Violeta.
Cara terbaik agar Violeta merasa lebih baik adalah dengan tidak bertemu Victor untuk beberapa saat. Wanita itu tidak menduga kalau jalan bersama Victor akan membangkitkan luka lamanya.
"Baiklah. Aku akan membawamu ke tempat tidur!"
Nate mulai membopong tubuh Violeta masuk ke dalam kamarnya. Pria itu mulai menghibur Violeta agar tidak sedih lagi. Nate tahu bahwa hanya satu orang yang bisa membuat Violeta menangis. Orang itu tidak lain adalah Victor. Pria itu hanya datang membawa luka untuk Violeta.
"Nate... Bantu aku tidur. Tolong peluk aku, Nate. Aku butuh seseorang. Kumohon, Nate."
Nada suara Violeta amat sedih sehingga Nate tidak memiliki pilihan lain selain berbaring di samping Violeta dan memberikan pelukan. Nate mulai mengusap rambut Violeta dan sesekali mencium rambut itu.
"Tidurlah, Vio. Semua akan baik-baik saja."
Nate terus memberikan kata-kata hiburan untuk Violeta. Berharap itu mampu menenangkan Violeta. Berada dalam satu kasur bersama Violeta memang membangkitkan gairah Nate. Namun ia paham bahwa ini bukan saatnya untuk melepas gairah itu.
Violeta memiliki trauma, dan Nate tidak akan mengambil keuntungan dari trauma itu. Dia lebih senang berhubungan intim bersama Violeta saat mereka dalam keadaan sadar melakukannya. Tanpa ada tekanan di antara keduanya.
Nate menghabiskan malamnya dengan menghibur Violeta sampai wanita itu benar-benar tertidur. Dia tidak tahu apa yang barusan terjadi. Namun, Nate berharap Violeta memberitahunya saat pagi hari. Nate hanya bisa menduga kalau Victor mungkin berbuat ulah lagi.
Sejak awal Nate sudah tidak senang Violeta memberikan kesempatan ketiga kepada lelaki itu. Nate paham betul kalau lelaki macam Victor hanya suka bermain-main. Pria itu tidak pernah belajar dari pengalaman yang sudah ia lewati sebelumnya. Dia tidak menghargai Violeta yang terus memberikan kesempatan padanya.
Nate sangat berharap Violeta segera sadar bahwa Victor bukan lelaki terbaik untuknya. Nate sadar diri dia juga bukan pria terbaik. Namun, jika saingannya cuma Victor. Maka Nate jauh lebih baik.
Jangan lupa vote.
Instagram: Erwingg__
Facebook: Erwing Birman
KAMU SEDANG MEMBACA
Gairah Pria Dingin
General FictionNate hanyalah pria kesepian. Lelaki dingin yang tidak pernah dekat dengan siapapun. Namun malam itu, gairah mengubah hidupnya secara perlahan-lahan. Nate mengikuti nafsunya dan bercinta dengan atasannya, Violeta. Violeta sendiri memiliki hubungan y...