BAB 9

192 37 48
                                    

Happy Reading 🥳

Kembali lagi dengan author yang gemoy inih.

Budayakan vote and komen biar saia semangat buat nulis cerita ini

Kalo ada typo tandai ya!

Selamat membaca😊😊

**

Melihat Amira sudah tidak bernyawa mereka mengubur jasadnya dihutan itu. 

Flashback off

Manda mendengarkan arwah Amira menceritakan kejadian yang begitu memilukan, bahkan matanya sampai menitikan air mata mengetahui Amira dibunuh dengan kejam.

Amira menatap Manda yang juga menatapnya dengan mata yang sembab. "Aku mohon bantu aku menemukan jasad ku, aku akan melakukan apapun yang kamu perintahkan asalkan kamu mau membantu ku."

Manda menghela napas dia mengusap wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya, kemudian mengangguk kearah Amira dan membuat dia tersenyum senang.

"Iya, gue mau bantuin lo, sebisa gue."

"Mulai sekarang gue panggil lo Amira, tapi dengan berita kematian lo apa keluarga lo tau?"

Amira menggeleng, "Mereka berfikir kalo aku hilang, dan Alvin dia juga gak tau kalo aku meninggal. Aku minta sama kamu tolong bilang ke Alvin bahwa aku udah gak ada,"

"Tapi, gue gak tau yang mana Alvin, karena gue masih berapa hari gue jadi murid baru disekolah itu,"

"Aku akan memberitahu kamu besok, dia kelas 12 IPA 2,"

"Kalo lo aslinya kelas berapa?"

"Aku kelas 12 IPA 1."

Manda mengangguk paham, dia sedang memikirkan rencana bagaimana dia bisa membantu arwah Amira untuk menemukan jasadnya. Amira memperhatikan Manda yang sedari diam, lantas ia bertanya, "Kamu kapan mau mulai  mencarinya?"

"Kalo gue ada waktu, gue juga mau cari teman buat nemenin gue kehutan itu untuk nyari jasad lo," jawab Manda. Amira mengangguk, lalu dia menghilang entah kemana.

Manda menghela napas panjang, "Siapa yang mau nemenin gue nyari tuh mayat? Kira-kira Nayla sama Galih mau gak ya?"

"Tapi gue merasa ada yang aneh sama Nayla, kenapa selalu dia diikutin sama arwah? Sebenarnya dia siapa?"

***

Karin sekarang sedang berada didalam mobil bersama Erlan ayahnya, dan seorang supir pribadi Erlan yang bernama pak Hartono. Mereka akan menuju bandara untuk terbang ke Belanda.

Saat berada didalam perjalanan tiba-tiba handphone Erlan bergetar disaku celananya, tangannya merogoh saku celananya untuk mengambil handphonenya, terlihat nomor kliennya yang menelfon, lantas ia langsung mengangkat panggilan itu menempelkan benda pipih itu di telinganya.

"Hallo, Pak, sekarang Bapak ada dimana?" 

"Saya sedang diperjalanan menuju bandara, kenapa menelfon saya?"

"Saya mau memberitahukan bahwa sekretaris bapak ditemukan tewas di dekat rumah kosong dengan kondisi yang mengenaskan,"

Erlan terkejut mendengarnya, " Bagaimana bisa! Baik saya akan segera kesana," Erlan langsung mematikan panggilan sepihak, lalu menyuruh Pak Hartono untuk menghentikan mobilnya. Mobil itu berhenti dipinggir jalan.

My Psychopath GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang