BAB 15

162 4 0
                                    

Sesuai rencana yang direncanakan tadi saat di sekolah, kini Cakra sudah berada di rumah besar Nayla menunggu gadis itu bersiap-siap. Ia akan mengajak gadisnya ke sebuah tempat dimana ia akan melihat gadis itu bahagia.

Selang berapa lama, Nayla turun dari tangga menuju ruang tamu. Ia menghampiri Cakra yang memandangnya tanpa berkedip.

"Udah siap, nih. Berangkat sekarang, yuk?" kata Nayla di depan Cakra.

Laki-laki itu tersenyum melihat Nayla yang begitu cantik. Kemudian Cakra menggandeng tangan Nayla untuk keluar dari rumah tersebut.

Mereka berdua sudah berada di dalam mobil. Nayla duduk di samping Cakra. Laki-laki itu mengeluarkan sebuah kain dari saku celananya.

"Sebelum berangkat, aku mau kamu pakai ini dulu," kata Cakra sambil menunjukkan kain berwarna biru itu.

Nayla mengernyit bingung, kira-kira untuk apa kain tersebut? Pikir Nayla.

"Buat apa?"

"Udah pakai aja, aku mau kasih kamu suprise."

"Kenapa harus di tutup juga?" tanya Nayla membuat Cakra tertawa.

"Nanti kamu tahu sendiri. Sini aku pakaiin."

Cakra mulai mengikat kain tersebut menutupi mata Nayla. Setelah itu ia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Dua insan itu terlihat sangat romantis. Dengan keadaan menyetir, Cakra menggenggam tangan Nayla erat. Mereka mengobrol untuk mencairkan suasana.

"Masih jauh lagi, ya?" tanya Nayla penasaran.

"Nggak kok, bentar lagi sampai," balas Cakra.

Kemudian Cakra membelokkan mobilnya ke tempat parkir. Tempat yang mereka tuju sudah sampai, suasana sore yang menyenangkan.

"Kita sudah sampai, kamu pasti bisa merasakan ini di mana?" tanya Cakra menatap gadis di sampingnya yang masih menggunakan kain penutup mata.

Nayla mengangguk seraya tersenyum manis, ia mencoba meraih kain yang menutupi matanya untuk dilepas. "Aku buka, ya?" kata Nayla.

Cakra dengan cepat menahan tangan Nayla. "Jangan sekarang, kita keluar dulu. Oke?" ucap Cakra, lalu laki-laki itu keluar dan membukakan pintu untuk gadisnya.

Suara deburan ombak pantai menyambut kedatangan dua insan itu. Suasana sore di bawah langit senja menjadikan sore itu menyenangkan. Burung-burung terbang di udara dengan suara kicauannya yang merdu.

Perlahan Cakra mulai melepas kain yang menutupi mata Nayla. Sudut bibir gadis itu tertarik ke atas setelah melihat pemandangan yang membuat suasana hatinya menjadi senang.

Gadis itu menolehkan kepalanya ke arah laki-laki yang berhasil meluluhkan hatinya, sejurus kemudian ia memeluk badan tegap itu dengan erat, Cakra sedikit terkejut, tapi setelah itu ia membalas pelukan dari gadisnya.

Nayla mendongak menatap wajah tampan Cakra yang sedikit lebih tinggi darinya. "Makasih udah bawa aku ke sini. I Love You, " lontarnya, lalu disusul dengan senyuman yang membuat Cakra melayang.

"Senang rasanya melihatmu tersenyum bahagia seperti ini, aku ingin kamu selalu bahagia bersamaku," ucap Cakra seraya mengelus kepala gadisnya lembut.

Dua insan itu kemudian memutuskan untuk berkeliling di bibir pantai sambil menunggu matahari terbenam. Dengan saling bergandengan tangan membuat keduanya seakan tak bisa lepas satu sama lain.

"Kamu tahu nggak, aku beruntung bisa dapetin cewek kayak kamu. Dan ya... Perjuanganku dapetin kamu gak mudah ternyata. Aku pikir aku langsung bisa milikin kamu, ternyata ada tantangannya juga ya?" lontar Cakra mengingat selama kurang satu bulan ini ia harus berusaha meluluhkan hati gadis cuek itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Psychopath GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang