Under 12 Star | 23 - Miss Trouble Maker
•°•°•°•°•
Entah tak terhitung berapa kali Kenziel memegang lututnya yang pegal. Ia diculik usai dibuat sesak, disaat tubuh belum sepenuhnya pulih. Pun, didetik ini, sejauh mata memandang, hilir mudik orang yang berfoto dengan berbagai rentang usia atau bercengkerama, menjadi pemandangan dari tempat yang Kenziel pijaki. Sedang sepuluh meter di depan, wanita berkulit pucat dengan kaos putih kebesaran sibuk berjalan semringah dengan sedikit melompat bersama uraian rambut panjangnya yang bergoyang bak anak kecil. Helaan napas panjang pun terdengar.
Kenziel menggeleng tak habis pikir sembari menyilangkan tangan didada. "Kau yakin usiamu tiga puluh lima tahun, Thea? Aku nyaris berpikir kau bukan psikiater, tetapi pasien di Heka Lunatic Asylum."
Namun, helaan kembali terdengar ketika Althea mendorong ponsel padanya, sementara wanita berkaki panjang yang mengenakan hotpants tertutup kaos putih, sibuk berpose di depan patung bola dunia bertuliskan "Universal Studios".
"Buat aku terlihat lebih cantik dan tinggi, Ken."
Pengacara yang mendadak menjadi fotografer dadakan bergumam meski mengikuti arahan Althea. "Kau sudah cantik dan tinggi, apanya yang ingin dilebihkan?"
Sayangnya, jerih payah Kenziel mendapat kritikan saat Althea berlari melihat hasilnya. "Kenapa kakiku terlihat gemuk, Ken! Buat aku tinggi dan kurus, bukan malah seperti cacing kepanasan seperti ini! Ulangi!"
Hanya Althea Kenisha Maloree yang bisa membuat wibawa Kenziel jatuh di dasar laut. Bagaimana tidak, wanita barbar itu menyuruhnya berjongkok demi mendapatkan hasil foto yang bagus.
Namun, bukan pujian yang Kenziel dapatkan usai melakukan pemotretan beberapa pose. Althea justru mendesis dan merebut kasar ponsel ditangan Kenziel saat melihat hasil foto. "Haish! Sudah kubilang, buat aku terlihat cantik dan tinggi. Tapi apa ini, rambutku menutupi mata, ada orang berfoto di sampingku, dan kakiku terlihat bengkok. Kau sebut ini foto? Dasar amatir!"
Belum juga Kenziel sempat bergumam menyindir tempramen Althea, wanita hiperaktif itu seperti mendapatkan jackpot yang terkubur di dalam tanah. Althea menariknya hingga ia nyaris menabrak segerombolan orang yang juga sibuk mengabadikan gambar.
Kenziel menyebutnya, Althea dan sifat abstraknya. Jubah kebesaran dan tongkat sihir sudah wanita itu kenakan. Lantas mengarahkan benda yang mirip ranting kayu tersebut ke arahnya sembari mengucapkan mantra. "Riddikulus."
Umpatan langsung dilontarkan Althea. "Dasar penipu! Kenapa memajang tongkat palsu! Pembodohan publik!"
Kenziel menahan tawanya, sebelum menjawab, "Sihir itu dongeng, Althea. Dan semua di sini hanya properti, bukan sungguhan. Memangnya kau mau menyihirku menjadi apa?"
Wanita sedingin bongkahan es itu menoleh dan menatap tajam. "Amoeba."
Kenziel tak lagi bisa menahan tawanya. Terlebih saat wanita setinggi seratus tujuh puluh lima senti itu melepas jubah dan meletakkan tongkat sihir dengan kesal. Namun, sepertinya hanya tempat bernama Universal Studios Hollywood yang bisa membuat Althea kembali ceria dalam kurun waktu lima detik dan kembali kesal dalam kurun waktu sama. Kenziel bahkan bisa melihat wanita dewasa sedang berdebat sengit dengan bocah sepuluh tahunan akibat melompati rantai pagar yang membatasi kereta bergaya kuno.
Beruntung Kenziel punya daya refleks yang cepat. Ia berhasil menangkap tubuh kurus Althea yang nyaris terjungkal ke belakang. Bola mata biru yang bertaut sebentar, sejenak membuat jantung Kenziel membunyikan sirine bahaya. Kenziel buru-buru melepaskan Althea dan menjaga jarak aman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under 12 Stars
RomanceROMANCE ADULT Sleep paralysis. Satu gangguan tidur yang nyaris tidak pernah absen dalam hidup Kenziel. Namun, ketika lelah sudah menyambangi, mau tak mau Kenziel pasrah dengan hidupnya. Terlebih yang semakin kacau semenjak Althea, psikiater barbar m...