Selamat membaca ( ◜‿◝ )♡
°
°
°
°
°"Apakah kalian tidak apa-apa?"
Feliks bertanya dengan suara khawatir kepada para penyelamatnya. Bagaimanapun, dia tau seberapa gila orang itu.
Cale dan Dokja mengangguk sedikit sebelum menatap Feliks pertanda meminta penjelasan. Ya, Feliks telah bangun beberapa menit yang lalu dan membuat keributan tentang ingin bertemu mereka tadi.
"Orang itu, siapa?"
Dokja bertanya dengan penasaran.
"Aku sudah menceritakan nya, dua tahun lalu bencana yang sangat besar menimpa dunia ini."
Mereka semua mengangguk mengingat penjelasan Feliks sebelumnya.
"Jadi, apa hubungannya dengan orang itu?"
Rosalyn bertanya dengan heran.
"Orang itu adalah kakakku."
Mereka terdiam, dari banyaknya tebakan yang mereka buat, tidak ada yang benar.
"Ini bercanda bukan?"
Han sooyoung berkata dengan syok.
"Kalian benar benar tidak mirip!"
Lee Gilyoung berkata dengan penuh kejujuran.
"Dia kuat! Dan kamu adalah pengecut manusia!"
Raon menambahkan yang diangguki mereka.
"Apa apaan itu!"
Feliks berteriak tidak terima sebelum meredakan amarahnya. Tidak boleh begitu, bagaimanapun menyebalkan nya mereka, mereka tetap penyelamat nya.
"Lanjutkan." Cale berkata yang diangguki oleh Feliks.
"Walaupun dia kakakku, dia hanyalah kakak angkat. Bukan kakak kandungku."
Tidak ada yang mengucapkan apapun kali ini, mereka lebih memilih menunggu Feliks melanjutkan ceritanya.
"16 tahun yang lalu, dia diambil oleh orang tauku saat sedang mencari makan di jalan. Bisa di bilang dia seperti pengemis saat itu, sangat lusuh."
Feliks kembali mengingat ketika dia berumur 6 tahun dan orang itu yang berumur 8 tahun. Mereka bertemu saat itu, ketika orang tuanya mengambil keputusan penting untuk mengasuh nya.
"Aku tidak mengatahui detail tentang keluarganya karna dia enggan untuk menceritakan nya bahkan pada orang tuaku, tapi dia mengatakan bahwa dia diusir saat itu. Jadi orang tauku mengasuhnya."
Cale mungkin sudah bisa mendapatkan intinya.
"Jadi, apa dia membalasnya dengan jahat?"
Han sooyoung berkata mengingat sudah banyak cerita yang dia baca dengan adegan klise seperti itu.
Feliks menggelang kan kepalanya dengan antusias,
"Tidak, justru bisa dibilang sebaliknya."
Menunduk sedikit Feliks melanjutkan ceritanya,
"Dia justru orang yang tau berterima kasih. Orang tuaku tidak pernah memaksanya untuk menjadi apapun, tapi dia memaksakan dirinya menjadi yang terbaik dari yang terbaik."
Itu mengingat kan Feliks saat dimasa itu, setelah datang kerumahnya hal yang pertama dilakukan orang tuanya adalah bertanya apakah dia ingin belajar, lalu mendapatkan guru dirumah sampai mengejar umurnya untuk sekolah.
Itu dilakukan menghindari pembulian yang masih sangat banyak di zaman damai.
Setelah bersekolah dengan kelas yang sesuai umurnya, kakaknya itu bisa dibilang anak yang sangat berambisi. Memiliki ambisi aneh untuk menjadikan dirinya yang terbaik agar tidak membuat kecewa orang tuanya, walaupun orang tuanya tidak terlalu peduli soal nilai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission To Complete
FantasyIni kisah antara dua kelompok yang memiliki tujuan yang sama tapi dengan niat berbeda. Dua kelompok yang terpisah dan menyatu menjadi sebuah keluarga. Kisah mereka yang menyelesaikan tugas untuk sesuatu hal yang penting bagi mereka. Cale dan Dokja...