20

525 94 22
                                    

Selamat membaca ( ◜‿◝ )♡

°
°
°
°
°

"Begitu..." Alberu menatap diam pada cangkir yang berisi teh nya, mencoba mencerna perkataan Cale.

"Bermain politik... Hah, merepotkan."

Mereka semua menatap diam pada keheningan Alberu dan Cale yang saling menatap, ini bukan era dimana mereka bisa bergabung.

"Kenapa? Kau pasti bisa melakukan nya bukan?" Ya, kecuali Han Sooyoung.

"Soalnya, kau kan putra mahkota."

"Pfftt... Hahahaha, begitu kah?"

Alberu tertawa saat matanya menatap wajah Han Sooyoung yang terkejut, sama seperti yang lain.

"A.. Alberu..."

Han Sooyoung terbata bata saat dia memanggil orang yang dengan santainya meminum teh didepannya.

"Hm, kenapa?"

"Senyum mu itu... Kau lebih baik jika tersenyum seperti itu."

Alberu mengernyitkan dahinya heran,

"kenapa? Aku selalu tersenyum padahal."

"Ha!"

Han Sooyoung menetap Alberu seolah olah menatap sampah yang tak berharga,

"Sudah jelas kan? Itu karna senyum mu penuh dengan kemunafikan."

"Apa apaan itu? Kejam sekali."

Alberu terkekeh mendengar perkataan yang Han Sooyoung lontarkan. Ini pertama kalinya, selain Cale Henituse yang berani begitu jujur padanya.

"Yah, terima kasih Han Sooyoung. Berkat mu aku mendapatkan kembali ketajaman ku."

Han Sooyoung menyeringai bangga.

"... Mungkin."

"Apa apaan itu! Apa maksudmu dengan mungkin!?"

"Hmm, ini tidak terduga."

Cale Melihat Alberu dan Han Sooyoung yang berjalan bersama menuju tujuan berbeda yang mereka miliki.

Ya, ini adalah bantuan yang sangat tidak terduga. Alberu Crossman, putra mahkota kerajaan Raon itu sedang bimbang.

Mungkin dia menyesali keputusannya untuk ikut kesini, karna kerajaan Raon bukan apa apa tanpa Alberu. Dan orang yang paling menyedari itu, pasti dia sendiri.

Tapi.., Cale memantapkan tatapannya.

"Kamu membutuhkan nya. Tidak, kami benar benar sangat membutuhkannya."

"Ya, itu tidak penting. Sekarang, kemana dua orang yang berdarah panas itu?"

"Hmm, mungkin bertarung..?"

Jung heewon mengalihkan pandangannya, seakan akan mencoba melupakan pemandangan buruk yang dia lihat.

Ya, Cale bahkan sudah bisa membayangkan nya.

***

"Lemah."

Mata yang merendahkan dan kata kata yang terdengar mutlak itu membuat Choi Han menggerakkan giginya dengan amarah.

"Kamu terlalu ceroboh."

Tang!
Tang!

Suara pedang yang berbenturan dengan sengit terdengar. Choi Han terlihat sangat marah saat dia menggunakan seluruh kekuatannya pada orang di didepannya.

Tlang!

Sebuah pedang tajam terlempar dalam genggaman Choi Han yang membuat pupil mata hitam itu bergetar.

Mission To Complete Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang