Selamat membaca ( ◜‿◝ )♡
°
°
°
°
°"Aku kembali Cale."
Cale menaikkan sudut bibirnya ketika mendengar suara familiar yang menyebalkan.
"Jadi kamu sudah mengerti."
Perkataan Cale bukan pertanyaan tapi pernyataan. Dan Dokja sangat menyadari itu.
"Apa kita berdamai?"
Cale mengerutkan keningnya.
"Aku tidak pernah merasa bertengkar dengan mu."
Dokja tersedak mendengarnya.
"Sangat jahat..."
Cale mengabaikan itu dan memilih duduk di salah satu sofa kamarnya di dalam ruangan Ryu. Tempat yang mereka pakai untuk pertama kalinya ketika menginjakkan kaki di dunia ini.
"Cale, aku memiliki hal yang ingin aku katakan dan berikan."
"Apa itu?"
Dokja duduk di hadapan Cale dengan wajah serius dan mengeluarkan kantong spasial buatan Eruhaben.
"Aku ingin menyerahkan ini lebih awal tapi banyak hal yang telah terjadi, jadi aku baru mengingat nya sekarang."
Dokja membuka kantong spasial itu dengan cepat.
"Bola bercahaya..?"
Dokja mengangguk.
"Bola bercahaya yang aku berikan padamu membuat perasaan ku menjadi sangat ganjil, jadi setelah kamu koma setiap aku menerima pesan dari Nestra bahwa gelombang monster akan dimulai, aku mencari bola bercahaya ini."
Sejujurnya Cale menyadari hal yang ganjal setiap dia bisa memikirkan nya. Setiap ada gelombang monster, semua wilayah terkena gelombang itu.
Yang berbeda adalah ada atau tidaknya bos Monster di dalam itu. Dan dari perkataan rekannya, ketika Cale jatuh koma prinsip itu dilanggar.
Benar, Bos Monster muncul di setiap wilayah secara bersamaan. Seolah-olah ingin menghancurkan dunia ini lebih cepat.
Mungkin Dokja menyadari apa yang dipikirkan Cale ketika matanya menjadi serius.
"Bos Monster bertambah kuat, dan bos Monster di wilayah Gin adalah sesuatu yang tidak bisa kita tangani."
Cale melihat bola bercaya yang berjumlah lima di tangan Dokja dan satu ditangannya. Mereka berjumlah enam.
"... Kurang satu."
Cale memiliki firasat buruk.
"Sebenarnya dari sisi kita tidak kurang, karna yang kita hadapi adalah 6 periode. Tapi priode pertama, yaitu sebelum kita datang."
Cale manatap Dokja dengan tabah.
"Kemunculan bos Monster pertama, alias gelombang pertama dunia ini. Aku tidak bisa menemukan bola bercahaya nya."
Hal-hal menjadi semakin rumit.
"Aku sudah menanyakan pada para Class-SSS dan mereka juga sudah membantu untuk menemukannya. Tapi tidak ada."
"Tidak ada satupun yang melihatnya?"
"Tidak satupun."
Suasana menjadi tegang ketika mereka saling memandang.
"Yah... Kita abaikan saja dulu. Karna sejujurnya kita masih tidak mengetahui apakah bola bercahaya ini benar-benar dibutuhkan."
Dokja menyandarkan kepalanya pada sofa ketika dinding keempat menetralisir pikiran rumitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission To Complete
FantasyIni kisah antara dua kelompok yang memiliki tujuan yang sama tapi dengan niat berbeda. Dua kelompok yang terpisah dan menyatu menjadi sebuah keluarga. Kisah mereka yang menyelesaikan tugas untuk sesuatu hal yang penting bagi mereka. Cale dan Dokja...