4.🔰Empat🔰

683 57 0
                                    

   Sudah seminggu lebih Nayaka dirumah sakit ternyata Nayaka kebocoran Jantung membuat Morgan mencari pendonor jantung untuk Nayaka.

"Cepat sembuh ya sayang" gumam Morgan.

"Kenapa kamu menyembunyikan penyakitmu sayang" bathin Morgan.

 Nayaka adalah anak dari hasil pernikahannya dulu kebahagiannya letak pada Nayaka.Morgan menutup matanya saat mendengar apa yang dikatakan oleh dokter.

"Separah itukah sayang,papah akan mencari pendonor untukmu papah menembus semua yang dilakukan oleh ayah Fian" ucap Morgan.

   Sedangkan disekolah XAVIER INTERNASIONAL,sedang merasakan hal yang janggal,dimana Tidak ada suara Nayaka yang selalu menangis didepan Angkasa Dkk,jangan kan nangis wujudnya pun tidak ada.

"Terakhir kita lihat dia memenangkan cerdas cermat dan disitulah kita tidak melihat lagi" ucap cantika.

"Kamu benar,tapi aneh saja dirinya tiba tiba menghilang saja" sambung Indri.

   Yang lain hanya mengangguk saja sedangkan Angkasa dkk sedang termenung diatas roftop,Angkasa menatap langit yang masih menyinari bumi.

"Aku rasa paman Morgan lah yang menyembunyikan Nayaka,mengingat dia mempunyai kedudukan yang sama seperti paman Alfano ayah dari Angkasa." celetuk Danu.

"Aku juga,tapi kita tidak boleh suudzon dulu" sambung Bima.

"Saat perkataan kamu itu membuat hatinya down,kita tidak tau apa yang telah dialaminya selama ini Nayaka hanya diam dan tersenyum pada kita" ucap Devan tiba tiba.

"Kamj juga selalu hina dia,jelas jelas kau orang terdekatnya tapi kamu juga menghina dirinya" sambung Bima dengan dinginnya.

"Dengar,selama ini kamu diam saat kau pada menghina dirinya tanpa sebab,dan kini Nayaka pergi meninggalkan kita" ucap Bima dan meninggalkan ke 3 sahabatnya.

"Dan ahnya jangan kan bicara,menatap kita saja tidak mau" sambung Bima.

   Ketika Bima tidak ada lagi bunyi hape dari Devan gerak cepat cowok itu mengangkatnya.

"Hallo," ucap seberang sana.

   Mereka yang disana terkejut dengan suara gadis sebaik Nayaka.

"Hallo" ucapnya lagi.

"Ah ya Hallo," ucap Devan gelagapan.

"Nayaka ingin bicara sama abang dan kak Angkasa,jangan cari Nayaka ya,karena Nayaka harus pergi meninggalkan kalian semua ahah kalian kan tidak suka sama Nayaka lagi pula Nayaka harus berjuang disini dan kalian harus belajar,Bang Devan jaga kesehatan dan lainnya" ucap seberang saja.

"Nay," ucapan Devan terputus karena Jantung Nayaka terus dipompa oleh darahnya.

"Cepat,gerak cepat kalau tidak pasien akan meninggal" seru perawat sana.

Deg.

   Devan dkk mematung mendengar seruan dari Perawat.

"Hallo,hallo apa yang terjadi disana" ucap Devan.

  Bukan dijawab suster itu mematikan telepon Nayaka.

   Sedangkan Nayaka harus berjuang sendiri tanpa satu orang pun yang menemani nya bahkan Nayaka sempat menanguis karena keluarganya tidak ada.

   Perjalanan Hidup Nayaka pun dimulai dimana,pembullyan,sakit hati dan pemukulan yang harus diterimanya,gadis sebaik Nayaka dan selembut Nayaka harus diperlakukan tidak baik oleh seluruh keluarganya.

     Sedangkan Angkasa cowok itu harus mencari Nayaka,Nayaka memang bukan prioritasnya tapi seenggaknya dirinya menghapus semua kesalahannya pada Nayaka.

"Jika kesalahan aku membuat kamu pergi dari hadapan kami,maaf itu tidak akan terjadi Nayaka,Karena kamu berhak mendapatkan cinta yang seutuhnya aku memang tidak mencintai kamu tapi aku mencoba untuk mencintai kamu" Bathin Angkasa.

   2 bulan kemudian.

   Nayaka belum ditemukan oleh Angkasa dkk bahkan kepenjuru rumah sakit pun tidak ada.

   Dan disinilah Angkasa dkk duduk dikantin jangan lupa ada Dena disamping Angkasa,selama pacaran sama Angkasa Dena selalu mendapatkan teror bahkan ada yang mengirimi boneka santet.

   Mata mereka tidak sengaja melihat Nayaka berdiri didepan para siswa siswi Xafier bahkan para murid pun melihat.

"Nayaka" gumam mereka semua.

   Nayaka hanya tersenyum saja dan melewati para siswa siswi disini dan menuju ketempat ibu penjual Roti.

"Ibu,aku mau roti ini rasa coklat ya" ucap Nayaka dengan lembutnya.

"Baik nak," ibu kantin pun memberi kan roti rasa coklat itu pada Nayaka.

"Terima kasih bu" ucap Nayaka.

  Ibu kantin hanya mengangguk saja jangan lupa ditangan Nayaka ada air mineral yang selalu dibawanya,Nayaka pun duduk dibawah pohon dimana itulah tempat kenyamanannya.

   Nayaka pun memakannya dengan hati hati karena ini pertama kalinya dirinya memakan roti,ingatkan lagi Nayaka disekolah kan kembali karena semuanya ditanggung oleh Morgan selaku ayah kandung Nayaka.

"Lezatnya" gumam Nayaka.

   Tangan kecilnya menyentuh plastik bungkusan roti itu dan tersenyum lebar karena dirinya sudah merasakan rasa roti ini.

"Nanti,aku suruh papah Morgan membeli nya,tapi apa papah mau" gumam Nayaka.

"Jantung,jangan sakit lagi ya sakit itu menyusahkan aku tidak mau lagu menyusahkan papah dan lainnya," lirihnya.

"Nayaka" panggil Adit.

   Adit adalah ketua osis yang disukai oleh Siswa Siswi Xadier bukan karena kegantengan saja tapi kebaikannya yang suka menolong semua orang.

"Eh,kak" ucap Nayaka.

"Ada apa ya kak" tanya Nayaka.

"Tidak,kaka mau lihat saja apa bener Nayaka sudah kembali kesekolah" ucap Adit dengan senyuman.

   Nayaka hanya membalas senyuman Adit,gerak cepat Adit mengelus pipi cubby itu dengan lembut.

"Tolong kondisikan pipi nya cantik" ucap Adit.

   Nayaka tersipu malu nya sungguh dirinya agak grogi terhadap Adit.

"Ahya,kamu semakin cantik nya" goda Adit.

"Terima kasih kak" ucapannya terputus karena Angkasa membekap tubuh mungil itu kepelukannya bahkan dengan erat.

   Entahlah Angkasa sedang emosi dimana orang lain menyentu Nayaka tanpa seizinnya,Adit hanya tersenyum remeh dia tau kalau musuhnya itu sedang dilanda emosi,dalam hati Adit seenggaknya Angkasa bahagia.

"Jaga dia dan perasaanya,kalau tidak bisa saja aku mengambil dirinya dalam pelukan aku" bisik Adit dan melewati Angkasa dan Nayaka.

   Terbukti Angkasa sedang emosi dan mengangkat tubuh kurus itu keruang Rahasianya.

   Nayaka ingin menangis karena dirinya juga takut kepada Angkasa dan dirinya berharap akan baik baik saja.

Vote dulu ya sayang.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang