26🔰DuapuluhEnam🔰

279 15 0
                                    

    Angkasa dkk dan Nayaka kini sudah berada maskapai milik Satya Lebih tepatnya Laksamana Airlines,Angkasa ingin dipesawat miliknya tapi ini juga keselamatan Nayaka sendiri.

   Nayaka menghirup aroma ruangan pesawt,membuat Angkasa menutup hidung Nayaka.

"Jangan hirup" ucap Angkasa dengan dinginnya.

"Bandel banget jadi gadis penurut" sahut Angkasa.

"Jika aku melihat kamu begitu lagi siap siap saja aku akan melempar kamu kelautan dari sini" ucap Angkasa membuat Nayaka diam tak berkutik.

"Jadilah gadis penurut,kalau tidak aku akan melakukan apa yang menurut aku benar" bisik Angkasa,serta melumat telinga Nayaka.

"Pischpot" ucap Nayaka dengan lirihnya.

"Itu kamu tau,tapi kamu masih ingin mendekati diriku jika aku melihat kau lari dari genggamanku siap siap saja semua peliharaanmu mati" ujar Angkasa.

"Jadi,kamu harus penurut" gumam Angkasa.

"Pelayan" teriak Angkasa.

"Iya tuan muda" Pelayan itu hanya menunduk saja.

"Saya pesan Bubur ayam dan bubur kacang  hijau beserta ada ayamnya jika rasanya berbeda siap siap saja saya akan melemparkan kalian kebawah" perintah Angkasa.

"Baik Tuan" pelayan itu pun pergi.

"Astaga Angkasa kau semakin posesive" celetuk Dani yang sedang asik melihat Mv Red velved ternyata dirinya adalah Fanboy Reveluv.

"Kau baru sadar kalau Angkasa mulai posesive" sahut Devan.

   Bima jangan ditanya dimana pun berada cowok itu tertidur dengan pulas bahkan suara bising pun tidak bisa dihiraukannya.

"Hm" gumam Bima.

"Kita dimana" tanya Bima yang masih terpejam.

"Kita dialam baka,tinggal ditanyai dosa dosa kita" sahut Danu.

   Bima duduk dan melotot horor pada sahabatnya itu.

"Kurang ajar" desis Bima.

"Tuan" ucap pelayan tadi.

"Taruh makanan itu dan tinggalkan kami" bukan Angkasa yang menjawab tapi Devan sendiri,Pelayan itu pun menaruh dan meninggalkan remaja itu.

"Makan" perintah Angkasa.

   Nayaka pun makan dengan santainya dan melihat Awan awan putih diluar.

"Indah banget ciptaanmu Ya Allah" gumam Nayaka.

"Semuanya indah jika Manusia bisa menjaga kelestarian bumi." sahut Bima.

"Iya,tapi kenapa manusia suka sekali merusak alam" tanya Nayaka.

"Keperluan masing masing" celetuk Devan.

   10 jam kemudian dipermukaan bumi Kini mereka berada dibandara Negara bahkan Nayaka tertidur dipelukan Angkasa,banyak orang yang melihat kedatangan ke 5 remaja itu bahkan guru pembimbing mereka bernama Pak Andra dan Bu Anita yang mendampingi mereka dan ternyata mereka mengikuti olimpiade setiap tahunnya.

  Dan kemarin Cantika dan Adit adalah siswa siswi yang mewakili sekolahnya yaitu Cerdas cermat dan Basket.

    Dan kini Angkasa,Bima,Danu dan Devan mewakili grub Cerdas cermat dan musik.

"Kita harus tidur dan istirahat dulu dikediaman milik Keluarga Xavier,dan Bu Anita bersama Nayaka dan kalian seperti biasa" ucap Pak Andra tiba tiba.

   Pak Andra adalah adik dari Ayahnya Angkasa lebih tepatnya Alfan.

"3 hari kita berlomba dan 3 hari kita berlibur" sambungnya lagi.

   Mereka hanya mengangguk saja Pak Andra tau apa yang terjadi pada keponakannya dan sahabatnya,dirinya mengakui kelihaian Angkasa untuk berbohong,didikannya dan kakaknya membuahkan hasilnya.

    Kini mereka sudah sampai dikediaman Xavier,Angkasa membawa keruang kamarnya Nayaka diikuti oleh Bu Anita.

"Ibu,saya pamit dulu" pamit Angkasa.

"Silahkan nak" sahut Bu Anita.

   Angkasa entah kenapa dirinya selembut ini pada Bu Anita yang bernotaben Aunty nya yang tak lain Ibunya Bima.

   Yap Bima adalah sepupu Angkasa anak dari Andra dan Anita sendiri.Angkasa pun meninggalkan Keduanya sedangkan Bu Anita menatap Nayaka dengan lembut.

"Kamu sangat beruntung nak,bisa mendapatkan Angkasa dengan simple,tidak seperti saya dan Amantha." Bathin Bu Anita.

   Bu Anita pun membersihkan tubuhnya dan tubuhnya Nayaka sendiri,dirinya tidak mau calon menantu Xavier harus sakit.

"Putih alami" bathin Bu Anita.

  Jam menunjukkan 7:00 pagi waktu setempat Pak Andra melihat ke 4 remaja itu dengan baju sekolah kebanggan Xavier jangan lupa ada bendera indonesia diatas simbol Xavier dan Clavier.

"Kita harus menang,tahun kemarin kita kalah karena Dena membocorkan jawaban kita dan kali ini kita harus menang,dan membawa piala mereka semua" ucap Danu dengan senangnya.

      Mereka pun menuju ketempat sekolah di korea,ke 5 remaja itu menatap horor pada semua anak murid didikan negara lain.

"Tunggu sebentar,Pak Andra bukannya seluruh sekolah yang ada didunia harus mewakili setiap sekolahnya jadi pertanyaan Danu adalah kenapa cuma kita ber 5 yang mewakili sekolah Xavier,bukannya ada sekolah Smicth,Laksamana dan lainnya" tanya Danu.

"Kalian sudah seleksi,ingat tidak kalian sudah memenangkan semua perlombaan yang disediakan oleh pihak sekolah,dan seluruh sekolah yang ada diindonesia bukan ngaku kalah tapi mereka berharap kalian yang membawa kemenangan dan rasa hormat indonesia,dan pak pres juga mendukung" jawab Pak Andra.

       Seluruh murid murid berbagai negara melihat Kearah 5 remaja itu entah kenapa mereka mempunyai Ifeel bahwa indonesia akan menang.

Vote ya sayang.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang