5.🔰Lima🔰

638 56 0
                                    

Angkasa melihat wajah Nayaka yang semakin pucat bahkan bibir pun semakin pucat,cowok itu tidak tau apa yang terjadi pada Nayaka.

"Lepasin ,sesak" Lirih Nayaka.

Angkasa pun melepaskan pelukannya,gerak cepat Nayaka berdiri dan menjauh dari Angkasa.Nayaka pun membalikkan tubuhnya dan berlari kearah Pintu,tapi pintunya dikunci oleh Angkasa.

"Mau kemana kamu" ucap Angkasa dengan dinginnya.

Mendengar suara dingin dari Angkasa membuat dirinya semakin takut padanya,Angkasa pun mendekat dan menatap wajah itu dengan insten.

Deg.

"Cantiknya" bathin Angkasa.

Nayaka mengeleng kepalanya dan tanganya terus memilin roknya dirinya takut terhadap Angkasa yang selalu memukulnya,Tangan Angkasa membelai rambut dan pipi cubby itu,Nayaka pun menjauh dari Angkasa.

Gerak cepat Angkasa memeluk Nayaka dengan erat.

"Mencoba untuk menghindar" bisik Angkasa.

"Lepasin,kamu tidak berhak mengatur hidupku lagi,semenjak perkataan kamu tempo itu membuat diriku yakin kalau kamu hanya mencintai Dena bukan aku,lepasin aku" ucap Nayaka dengan lirihnya.

"Kamu bilang jauhin dirimu,karena kamu tidak mencintaiku,lepasin aku" ucap Nayaka.

Berlahan dengan pasti Angkasa melepaskan pelukannya Nayaka pun pergi meninggalkan Angkasa.

Angkasa tersenyum devil dan dirinya melepaskan Nayaka tidak akan terjadi.

"Bagaimana" tanya Angkasa pada Suruhannya melalui teleponnya.

"Nayaka baru saja operasi jantung,untung saja jantungnya baik baik saja selama ini om Morgan lah yang menyembunyikan Nayaka,karena om Morgan selisih dengan om Alfano" ucap Tana.

"Operasi jantung" ulang Angkasa.

"Yap,Nayaka baru saja sembuh dari penyakitnya yang akan menyebabkan kematian jika dia dibully tingkat tinggi maka nyawanya bisa taruhannya" ucap Tana.

"Thank" tanpa basa basi Angkasa mematikan teleponnya.

"Jangan berpikir kamu menyembunyikan penyakit kamu,aku Angkasa akan tau semuanya" bathinnya.

Angkasa menuju kekelasnya sedangkan Nayaka duduk dikelasnya serta menunduk kepalanya saat teman teman kelasnya menatap dirinya penuh tanya.

"Naya,kamu semakin pucat apa kamu sakit" tanya Cantika.

"Tidak kok,hanya Demam saja" ucap Nayaka dengan senyuman.

Pedih yap itu yang dirasakan oleh seluruh teman kelasnya Nayaka,Cantika dan lainnya tau dari Devan bahwa Nayaka baru saja operasi jantung.

"Besok besok gak sekolah dulu kalau kamu demam" sahut Jihan selaku sekretaris kelas.

Nayaka hanya tersenyum saja,mereka pun belajar karena guru Matematika masuk,sedangkan kelas Angkasa yaitu kelas 12 mipa 1.

Angkasa termenung dalam pikirannya kenapa pamannya yaitu Morgan menyembunyikan Nayaka dari mereka semua.

"Angkasa" panggil Dena.

Angkasa hanya menatap jengah melihat Dena berprilaku jalang rendahan.

"Angkasa dengar dulu,kapan kau terima perjodohan kita sih," ucap Dena dengan manjanya.

Membuat para sahabat Angkasa ingin muntah saja.

"Anjing banget sih nih orang" gumam Bima yang melihat tiktok seseorang.

"Kamu kenapa sih Bim,dari tadi kamu selalu ngumpat orang" sahut Danu.

Danu tau arah pembicaraan Bima,Bima pun menjawab.

"Ada orang yang tidak punya malu,sudah tau dia udah punya cewek masih saja deketin,kan kayak Anjing jahanam" sahut Bima dengan emosi.

"Kok kamu emosi sih" cetus Devan yang dari tadi mendengar percakapan Bima dan Danu.

"Jalang jahanam" tekannya lagi.

Bima pun melemparkan Hapenya ke tong sampah,membuat para temannya yang ada dikelasnya hanya diam,Mereka tau siapa yang diucapkan oleh Bima.

"Angkasa,kamu beneran nerima perjodohan ama Dena" tanya Bima the point.

"Aku orangnya penurut,aku serahkan pada kedua orang tua aku saja,jika Tidak ada kendala" ucap Angkasa.

Bima dan lainnya hanya mengangguk saja dan Angkasa melihat Nayaka sedang menuju ke toilet gerak cepat Angkasa keluar dari kelasnya.

Sedangkan Nayaka baru saja sampai Toilet perempuan Nayaka pun mengambil obat penenang dan obat untuk jantungnya.

"Cepat sembuh,jangan sakit lagi" gumam Nayaka.

Nayaka pun meminum pil itu dengan teliti,dan sesekali mengusap air matanya dengan tangan kecilnya.

"Pengen bahagia,tapi aku takut sama papah Morgan,atau sama Ayah Fian yang selalu memukuli ku," gumam Nayaka.

Angkasa mendengar itu hatinya semakin sakit mendengar apa yang diucapkan Nayaka,bahkan gadis itu selalu ceria dan tersenyum lebar.

Vote ya sayang.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang