12.🔰DuaBelas🔰

409 29 0
                                    

     Kini Morgan beserta Kirana sudah berada dikediamannya Morgan yang jauh dari kediaman Smitch utama.

"Jual rumah yang di pakai oleh Fian mau Saras kalau tidak diizinkan hanguskan semuanya" perintah Morgan.

"Baik Tuan" assistennya pun meninggalkan Sang majikannya.

"Kenapa pak bos ingin menghancurkan kehidupan Fian dan Saras" tanya Kirana.

"Apa aku tidak bisa membalas semua perlakuan mereka berdua pada putriku,kau ingin anak kita hasil dari pernikahan kita hancur berantakan kalau aku memulainya" cecar Morgan.

"Sudah cukup kesabaran ku selama bertahun tahun,dari kecil sampai sekarang mereka selalu memperlakukan Nayaka seperti Binatang tak berguna jika bukan Devan yang selalu menghalangi mereka berdua" sambungnya lagi.

"Tapi seenggaknya kasih mereka rumah" ucapan Kirana terputus karena Morgan menyela.

"Apa mereka tidak berpikir,mereka telah mengusir Nayaka dan lebih parahnya lagi tidak diberi makan atau minuman selama 3 minggu kedepan" ucap Morgan.

"Ingat Kirana,dia darah dagingku,putriku,anak yang akan kubangga kan suatu hari nanti,harta yang aku pegang akan menjadi milikknya" tekan Morgan

   Kirana langsung memeluk Morgan erat sungguh baru kali ini Morgan sesayang itu pada Nayaka putri mereka berdua.

Sedangkan Nayaka termenung dalam pikirannya terus melayang layang.

"Seenggaknya kak Angkasa berubah," bathinnya.

"Jantung,jangan sakit lagi ya katanya mau bahagia" gumam Nayaka.

   Gadis sejuta senyuman itu pun tertidur dengan lelap sedangkan Angkasa menatap tubuh kurus itu dengan insten.

"Aku berubah karena sifat kamu yang lemah lembut dan penyayang tidak pantas kamu menerima perlakuan Buruk" gumam Angkasa. 

    Yap selepas pulang Angkasa melihat kedua orang tuanya yang asik bermesraan dan parahnya ibunya Amantha menyuruhnya menikahi Nayaka,tapi Angkasa hanya diam saja.

   Angkasa pun memeluk tubuh kurus itu dengan lembut dan menghirup bau rasa Vanila dan Blueberrry Bahkan sesekali menjilat leher Nayaka.

"Bau mu candu ku" gumam Angkasa tepat di telinga Nayaka.

"Good Nigth kesayangan".

   Keduanya pun tertidur dengan nyenyak dan tentram.

   Beda dengan Devan hanya menatap Mamahnya dengan santainya.

"Itu balasan untuk Nayaka,kini sebagai gantinya paman Morgan menyuruhku menyiksa anda dengan caraku sendiri" ucap Devan.

"Ingat Devan,mamah ini mamahmu bukan orang lain" cecar Saras.

"Itu dulu saat anda menyuruh Nayaka pergi meninggalkan rumah ini" ucap Devan.

    Devan pun memperkosa mamahnya sendiri bahkan dengan teganya memukul Mamahnya sendiri.

"Rasakan kau jalang" Bathin Devan.

   Devan pun mengirim vedeo itu pada pamannya dan Para sahabatnya karena Devan tau kalau Angkasa,Bima dan Danu sangat menyukai film film porno.

   Keesokan harinya Nayaka menyapa para murid dengan senyuman kadang kala menjawab semua yang disapa.

"Hay Angkasa" panggil Dena.

"Angkasa kapan kamu nerima perjodohan kita sih" cecar Dena.

"Memang kedua orang tua Angkasa mau mempunyai menantu kayak kamu yang prilaku seperti Wanita jahanam,kamu lupa kalau keluarga Xavier sangat mengunjung tinggi kehormatan dan martabat" sahut Danu dengan lantangnya.

"Kenapa sih,kenapa kalian pada membela jalang ini,pasti dia telah meniduri kalian kan" tegas Dena.

Plak.

  Bunyi tamparan didengar oleh seluruh siswa siswi bahkan ada yang menatap horor.

Plak.

   Dena menatap pelaku itu dengan terkejut ternyata itu adalah Devan yang menamparnya.

"Sampah tidak berguna,kaubmenuduh adek ku jalang kan,aku mau lihat seberapa murahannya,ahya aku tadi tidak sengaja melihat lue main skipapap sama pak kepsek diruang kerjanya dan satu lagi vedeonya bersama aku,sekali kau hina adek ku maka kau dalam bahaya" tekan Devan dan melewati Dena.

  Begitu juga Angkasa,Bima dan Danu jangan lupa Nayaka disamping Angkasa.

  Jam menunjukkan pukul 10:30 wib Nayaka duduk di bawah pohon yang rindang dan menatap semua siswa siswi Xavier dengan sendunya.

"Kapan aku punya sahabat,tapi aku takut jika aku punya sahabat biarkan aku sendiri saja" gumam Nayaka.

"Hy Nayaka" panggil Adit.

"Hy kak apa kabar" sapa Nayaka.

   Adit pun duduk disamping Nayaka dan menatap Nayaka yang sulit diartikan.

"Aku baik baik saja,bagaimana kamu" tanya Adit.

"Alhamdullilah aku baik baik saja kok kak" jawab Nayaka dengam senyumannya.

"Aduh,jangan senyum nanti aku kena gula lagi" goda Adit.

"Ish kaka mah" Nayaka hanya menunduk saja.

"Ohya bagaimana hubungan kamu sama Angkasa" tanya Adit.

Deg.

   Nayaka hanya termenung saja hubungannya sama Angkasa belum diketahuinya,Nayaka hanya mengeleng saja.

"Tidak tau,soalnya Kak Angkasa selalu membuat diriku bahagia kok" ucap Nayaka.

"Jangan bohong,cantik" gumam Adit dan mengelus rambut halus Nayaka.

"Jauh kan tangan mu dari milik ku" tekan Angkasa dengan tiba tiba.

  Adit pun menurunkan tangannya dan menatap Angkasa dengan devilnya.

"Suatu hari Nanti Nayaka tau kau bukan orang baik" bisik Adit.

   Adit pun meninggalkan tempat ini dirinya membutuhkan kehangatan seorang jalang rendahan.

Vote dan komen ya.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang