9.🔰Sembilan🔰

486 38 0
                                    

Masih dikawasan kantin Angkasa melihat Nayaka sedang makan dengan lahapnya dan menatap Devan dengan selidik.

"Bagaimana" tanya Angkasa.

"Entahlah,dia semakin merajalela kemarin aku gak sengaja melihat dia membeli mobil baru,dan parahnya lagi atas nama Paman" sahut Devan.

Angkasa hanya mengangguk saja,Devan hanya menatap adiknya dengan santainya tak terasa air matanya mengalir deras,dirinya ingat diusia 5 tahun dirinya akan selalu melindungi Nayaka tapi dirinya mengingkar janjinya.

"Dek,nanti pulang kerumah ayah Fian ya" ujar Devan.

"Tidak mau,Nayaka masih takut sama Mamah lagi pula Nayaka tidak diinginkan disana"sahut Nayaka.

"jangan paksa dia kalau dia tidak mau"celetuk Bima yang asik dengan game nya.

Devan hanya menghela nafasnya sungguh dirinya tidak ada niatan untuk membuat Nayaka dalam bahaya.

"Hy Nayaka"sapa seorang cowok.

Nayaka maupun Angkasa dkk melihat cowok itu dengan berbeda pandangan.

" iya"Nayaka hanya tersenyum saja.

"Nanti kita pulang bersama ya,ada sesuatu yang aku sampaikan" sahut cowok itu.

"Maaf ya aku ada pekerjaan nanti" ucap Nayaka dengan halus.

Cowok itu hanya mengangguk saja dan tersenyum pada Nayaka.

"Tidak apa apa,lain kali saja and see you sudah bicara sama kamu," ucap Riski.

Yap nama cowok itu adalah Risky Syahputra wakil ketua osis Xavier,Riski pun meninggalkan tempat itu karena dirinya panas dingin terhadap mata yang dipancarkan oleh Angkasa dkk.

"Sejak kapan kamu berkawan dengan Riski jahanam itu" tanya Angkasa.

"Aku tidak mengenalnya hanya saja dia selalu bicara sama aku walau tidak ada yang mau bicara beda dengan dia,dia tuh datang saat Naya membutuhkan pembelajaran" sahut Nayaka yang menundukkan kepalanya.

Angkasa hanya mengangguk saja dia tau apa yang terjadi pada gadis kecil ini.

"Kamu milik aku,tidak ada aku biarkan aku pergi dari kehidupan aku" bathin Angkasa.

Skip.

Malam harinya dimarkas Clavier,Angkasa menatap Riski dengan tajamnya,yap benar saat Riski menyapa dengan Nayaka,gerak cepat Bima menyuruh Rafa salah satu anggota Clavier untuk menyeret Riski.

Angkasa pun jongkok dan memegang kepala Riski dengan kejamnya.

"Kau pikir akan bisa memiliki Nayaka,itu tidak akan terjadi karena aku tidak akan membiarkan itu terjadi." tekan Angkasa.

"Nayaka akan tau kalau kau itu picho,gadis sebaik Nayaka kau membuatnya hancur" lirih Riski.

Angkasa hanya terkekeh Nayaka adalah hidupnya dan penenang obatnya.

"Aku rasa kau sudah paham,anggota Deondra" ucap Angkasa dengan santainya.

"Kamu datang kesekolah Xavier untuk mendapatkan Info,tapi apa yang kami dapatkan bajingan kamu gunakan Nayaka agar aku dan lainnya berperang" cecar Angkasa.

Bugh.

Bugh.

Bugh.

Bugh.

"Itu yang dirasakan oleh Nayaka selama ini,kau selalu membuat Nayaka menangis dalam diam dan kau menyuruh Dena untuk menginjak pialanya,dan ini balasanya" ucap Angkasa.

Angkasa pun mencongkel mata dan lainnya,para sahabatnya melihat hanya menonton saja ini sudah biasa bagi mereka.

"Sudah cukup Angkasa,kamu harus pulang kerumah paman Morgan,kamu baru dapat info bahwa Nayaka tidak mau makan" ucap Devan.

Angkasa yang mendengar itu pun gantikan baju nya gerak cepat Angkasa menuju kediaman Pamannya itu,Devan pun melanjutkan apa yang dilakukan oleh Angkasa.

Angkasa baru saja sampai dikamar Nayaka,dan melihat Nayaka sedang menangis dengan tersedu sedu.

"Makan" suruh Angkasa.

"Tidak enak,pahit banget" gumam Nayaka.

"Apanya pahit hm,kamu mau apa bubur kacang ijo atau apa" tanya Angkasa.

"Kacang ijo,tapi kamu yang menyuapin ya" ucap Nayaka dengan tersedu sedu.

"Baiklah,buat bubur gerak cepat" perintah Angkasa.

Jangan tanya Morgan dimana pria itu sedang memadu kasih dengan Secretaris siapa lagi kalau bukan Kirana.

Balik lagi ketempat Nayaka,gadis itu baru saja siap makan dengan ditemani Angkasa.

"Tidur,besok sekolah ini sudah jam 10 malam" suruh Angkasa.

"Peluk," ucap Nayaka.

Gerak cepat Angkasa memeluk Nayaka dengan eratnya.

Sedangkan kediaman Xavier,Alfan selaku ayah dari Angkasa menatap Bingkai sang anak.

"Papah harap kamu bisa menjaga nya nak,Nayaka gadis baik,seperti Kirana" ucap Alfan.

"Dia seperti Kirana,gadis cantik,lemah lembut dan penyayang,dan parahnya lagi Kirana menyerahkan bayinya pada Linda,emang sih Linda istri sahnya tapi Morgan memperlakukan Linda dengan lembut" sahut sang istri.

Alfan hanya mengangguk saja sungguh mereka tau apa yang terjadi dimasa lalu Morgan dan lainnya.

Vote ya sayang.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang