23.🔰DuaPuluhTiga🔰

315 16 0
                                    


     Keesokan harinya dikawasan sekolah Nayaka hanya tersenyum saja dan kadang kala menyapa Teman teman nya dengan senyumannya.

"Pagi Cantik" sapa Adit.

"Pagi juga kak" sahut Nayaka.

"Ohy kemarin kan kamu ulang tahun,dan ini hadiah untukmu" ucap Adit.

"Terima kasih kak" sahut Nayaka.

"Sama sama cantik"ujar Adit.

"Buka dulu,mungkin kamu tidak suka" ucap Adit.
  
    Nayaka pun membuka dan matanya melebar ternyata isinya handphone yang dipakai salah satu member Exo dan beberapa alat yang berbaur Exo.

"Kok kamu tau kalau aku suka Exo" tanya Nayaka.

"Cantika yang memberitahukan,Cantika tidak sengaja melihat kamu sedang menatap poto Exo dengan senyuman lebar,jadi kemarin aku dan Cantika kan ada dikorea yaudah aku beli lah sama Cantika" sahut Adit.

   Ini nih yang disukai oleh Nayaka pada Adit,sudah baik,ganteng,tidak pernah marah bahkan suka senyum,pantas saja siswa siswi Xavier sangat suka pada Adit.

"Mau tanya Riski dimana ya sudah hampir 2 bulan loh Riski tidak ada" tanya Nayaka.

"Ooo dia sudah dipindahkan karena kedua ortu nya kerja dibelanda makanya dia pindah" sahut Adit.

  Adit tau kalau Riski sudah meninggal dunia karena Angkasa sendiri selama berteman dengan Angkasa maupun Riski membuat nya hanya diam saja perseteruan keluarga membuat hubungan sahabatan Renggang

"Ohya kak,terima kasih loh" ucap Nayaka.

"Sama sama cantik,baik lah aku harus patroli dulu takutnya ada yang aneh" pamit Adit.

"Siap kak" Nayaka hanya memberi jempolnya.

   Adit pun meninggalkan Nayaka dengan sendirinya,Tak lama kemudian datanglah Ravenza dengan santainya.

"Nayaka" panggil Ravenza.

"Heh iya kak" sahut Nayaka yang baru selesai melihat barangnya.

"Selamat ulang tahun yang 17 tahun" ucap Ravenza.

"Iya kak," sahut Nayaka.

"Ohya kalau hadiah nya sudah aku kirim ke rumahmu,tinggal kamu buka,mungkin ada 10 hadiah dari teman temanku" ucap Ravenza.

"Hah,terimakasih kak" sahut Nayaka.

"Sama sama cantik,tidak lama lagi kita sudah menjadi sepupu ya" celetuk Ravenza.

"Iya kah,aku tidak tau loh" ujar Nayaka.

"Itulah kamu asik pacaran sama Angkasa begini nih lupa kawasan" sahut Ravenza.

"Ish kaka mah,aku dan kak Angkasa tidak pacaran kok" ujar Nayaka dengan jujurnya.

"Bukan pacaran tapi akan menjadi menantu Xavier" celetuk Angkasa.

   Rupanya cowok itu mengawasi Nayaka dari pertama Adit bicara.

"Memang aku tidak pernah berkata Pacaran dengan Nayaka,tapi akan menjadi menantu Xavier" ucap Angkasa dengan dinginnya.

"Baiklah kita lihat sejauh apa seorang Xavier bucin terhadap Seorang Nayaka Putri Smitch." ucap Ravenza.

  Ravenza pun menghadap kearah Angkasa dan menatap dengan dinginnya.

"Aku mau lihat seberapa putra Xavier mendapatkan hati seorang Nayaka putri Morgan Laksamana,ya aku tidak meragukan ketulusan kau dalam cinta,aku tau kehidupan kau dan lainnya sekali cinta maka itu terakhir hidupmu" ucap Ravenza dengan panjangnya.

"Jaga dia baik baik,sebelum Aditya Herpavi mendapatkannya,kau tau kan Adit sangat menyukai Nayaka dari kecil" sambungnya lagi.

   Ravenza pun meninggalkan kelima remaja itu,Angkasa pun memeluk Nayaka dan mencium leher Nayaka dengan intens.

"Wangi,aku suka rasa bau mu" gumam Angkasa.

"Lepasin,aku sesak" bagaimana tidak sesak Angkasa memeluk dirinya dengan erat bahkan sangat erat.

"Hm" gumam Angkasa.

  Angkasa pun melepaskan pelukannya dan menatap Nayaka dengan dinginnya.

"Nayaka," panggil Danu.

"Iya kak" sahut Nayaka.

"Ini untukmu,mungkin ini tak seberapa punya Adit" ucap Danu.

   Danu pun menyerahkan satu tiket gold pada Nayaka,dan Nayaka pun mengambilanya dan disana tertulis EXOPLANET hatinya senang dan memeluk Danu dengan erat.

"Ini beneran kak" tanya Nayaka.

"Iyap,ini beneran,dalam masalah pembayaran biar Angkasa yang membayarnya dan selesbihnya biar kami tanggung,kamu tinggal datang saja" sahut Danu.

"Terima kasih" Nayaka memeluk Danu,Bima,dan Devan dan terakhir Angkasa,Nayaka mencium pipi Angkasa dengan lembut..

"Terima kasih " bisik Nayaka.

   Angkasa memeluk Nayaka dengan lembut wajahnya menunduk dan menyentuh hidung mancung Nayaka matanya mengarah pada bibir ranum itu yang selalu tersenyum tanpa beban.

   Angkasa pun mencium bibir itu dengan insten membuat ketiga sahabatnya beristigfar.

"Allahu akbar,astaga" Ucap mereka serentak.

   Ketiganya pun membelakangi Nayaka dan Angkasa.

"Nasib Jomblo" bathin mereka.

Votw ya.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang