22 - AM

142 14 8
                                    

Sesampainya di ponpes, kami mampir dulu ke rumah umi buat nganterin cake yang dia pesen

"Jadi,gimana semalem?" Tanya umi dengan wajah menggoda

"Ya gitu" bales gue dengan senyum lebar yang nggak ketahen

"Gimana kanza-nya?"

"Mm dia pro banget masa dengan sekali coba michell langsung hamil"

"Hamil?"

"Iya. Liat perut michell"

"Itu namanya perut buntel" sahut Abi yang baru keluar dari dapur sambil membawa toples isi kookies

"Honey! Aku hamil"

"Hamilnya kita tunda dulu. Kamu kan katanya mau kuliah" dia duduk di sebelah gue sambil ngelus perut gue yang emang agak buntel

"Tapi--"

"Emang nggak mau kuliah?"

"Maulah!"

"Berarti kamu nggak boleh hamil dulu"

"Lah? kenapa?"

"Kuliah sambil ngurusin anak itu nggak mudah, karena itu aku nggak mau kamu kelelahan"

Apa yang Abi bilang ada benarnya juga sih, tapi ini anak gue yang ada di dalam perut, harus gue apain?atau gue gugurin aja?tapi kata abi gue nggak hamil tapi tapi tapi gue ngerasa ada sesuatu yang nendang-nendang gitu di perut gue.

"Kenapa diam?kamu lelah?kalo gitu kita pulang ke pondok aja ya"

Abi natap gue sebentar terus bantu gue berdiri, karena selangkangan gue masih sakit.

sampainya di pondok, bukan di pondok gue tapi pondoknya Abi. ini pertama kalinya gue bisa masuk ke pondoknya,dulu gue pernah coba buat masuk tapi malah ketahuan sama hafiz terus nggak jadi deh

"Ayo" ajak dia. Tangan kanannya bantu gue jalan sedangkan tangan kiri dia narik koper yang isinya harta benda gue

Di dalam ternyata nggak terlalu beda sama pondok gue, bedanya cuma di bagian samping kanan ranjang ada rak buku yang mungkin dua kali lebih besar daripada yang di pondok gue, Terus wangi ruangannya sama kaya Abi yaitu aroma lavender

"Mau tidur?" Tawar Abi karena liat gue nguap. Aromanya emang selalu bikin nyaman.

Gue tidur diatas bed cover warna putih milik Abi sedangkan Abi sendiri duduk di tepi ranjang sambil baca buku kitab,

berasa kaya jadi SELINGKUHAN!

Setelah cukup lama melihat wajah Abi yang Masha Allah adem bener, gue nggak sadar sampai terbawa ke alam mimpi.

~~~

"Michella Aathif Arkanza,ayo bangun" ucap seseorang dengan suara yang lembut, walaupun mata gue belum terbuka tapi gue tahu betul pemilik suara itu adalah Abi

"Nghhhh"

"Bangun dulu,kita solat Maghrib"

"Nghhh Ahhh hikss bentar"

"Kita berjamaah di masjid"

"Anu aku masih sakit! Emang kamu tega?aku absen dulu ya solatnya?" Gue sandarin punggung gue di headboard kasur

"Justru kamu yang lebih tega"

"Maksudnya?"

"Kamu tega kalo nanti aku dijebloskan ke api neraka, karena telah gagal jadi suami yang baik untuk kamu"

Abi Milikku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang