bab 1 Kageyama

512 46 1
                                    

Di pagi yang cerah banyak para siswa siswi yang sudah datang, mungkin dikarenakan hari ini adalah jadwal piket mereka dan ada yang datang untuk club mereka.

Seperti saat ini Hinata yang tengah menunggu sang partner lombanya datang Kageyama adalah nama patnernya.

" Woii Kageyama kau lambat banget kayak siput " ucap surai orange seperti jeruk berteriak.

" Berisik kau bodoh " ucap yang diteriaki oleh Hinata dan tak kalah lantangnya dengan teriakan Hinata.

Setelahnya mereka pun berlomba siapa yang lari paling cepat.

" Yah aku kalah " Hinata kesal karena dia kalah dari Kageyama.
" Jangan lupa traktir ya " ucap Kageyama.

Hinata hanya bisa menghela nafas kecewa dengan tubuh payah nya ini. Dia sesekali mengumpat dalam hati meskipun ini cuma untuk bersenang-senang. Tapi Hinata terus menyalahkan tubuhnya.

Yang makin hari makin lemah tenaganya sering kali habis meskipun itu masih wajar untuk orang lain lihat, Namun tak wajar bagi Hinata.

Saat ini Hinata dan Kageyama berada di clup voli " halo semuanya " celetuk Hinata saat memasuki lapangan voli.

" Oh yo Hinata kau datang " sambut Tanaka
" Hai Shoyo " sudah dipastikan dia adalah Noya yang berbicara.

" Lah si pendek baru datang sama si  raja " senyuman semirik terbit di bibir tsukishima. " Woii garam berjalan aku ini gak pendek tau, aku cuma masa pertumbuhan saja " Hinata geram karena di ejek pendek.

" Hhppttt " suara tahan tawa itu berasal dari 2 sprul koplak yaitu Tanaka dan Noya.
" Garam berjalan "
" Kalok garam asin dong " ucap Noya yang ditimpali oleh Tanaka.
" Bwahahahaha " tawa mereka meledak karena sudah tidak tahan lagi menahannya dan di hadiahi  tatapan tajam dari Tsukishima.

" Sudah kalian jangan saling mengejek, kalian itu harus kompak " nasehat jelas dari Sugawara.
" Nah tuh dengerin, sudah ayo kita mulai latihan nya " timpal kapten kita, kapten Daichi.

______________🐦⚫______________

Sekarang Hinata berjalan ke tempat yang selalu mereka sebut rumah, namun Dimata nya itu hanya bangunan yang tidak ada kebahagiaan.

" Aku pulang " lagi dan lagi tak ada sambutan yang menandakan disana tak ada seorang pun hanya ada Hinata saja.

" Kenapa aku mengatakan 'pulang' sedangkan tempat berpulang ku bukan lagi tempat berpulang "

Hinata berjalan ke lantai 2 dan menuju ke kamarnya. Setelah itu dia menutup rapat-rapat dan menguncinya. Meskipun di rumah hanya ada dirinya, Hinata takut orang itu yang tidak memiliki hati nurani itu datang ke kamarnya dengan tidak jelas nya.

Hinata berjalan dan membaringkan tubuhnya sejenak sebelum dia mandi dan mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan guru nya.

Saat sudah selesai semuanya Hinata berjalan ke balkon kamar nya dengan tatapan kosong. Hatinya begitu kosong, air mata dengan lolosnya jatuh begitu saja.

Hinata duduk di balkon kamarnya. Malam ini begitu dingin namun Hinata tak ada pergerakan untuk pergi dari sana.

Di bawah, di ruang keluarga ada sebuah keluarga yang begitu bahagia yang tengah menonton televisi.
Mereka tertawa, bercanda ria, tanpa ada beban karena melupakan seseorang yang begitu hancur.

" Mereka bahagia banget tanpa ada aku, apa gunanya aku disini " Hinata berkata lirih dengan diikuti air mata yang jatuh. Saat ia mendengar keluarga nya bahagia tanpa ada dirinya.

Hinata menatap kosong ke depan hembusan angin menerpa wajahnya yang basah karena menangis, berjam-jam pun berlalu.

Hinata mulai beranjak ke kasur nya setelah melihat jam menunjukkan sudah tengah malam.
Dia meraih pil yang ada di laci nya dan mengambil satu setelah itu meneguk tanpa air, Mungkin karena sudah biasa.

Setelah itu Hinata tidur dengan pulas.

___________________________________

Gimana ceritanya kalok bagus komen dan vote ya

Kalian mau ngasih tau apa ke mereka?

Hinata?

Kageyama?

Adik Hinata?

Orang tua Hinata?

Semua boleh kok ayok komen?

Disini siapa pacar/husbu/waifu kalian?

       

Jangan lupa follow ya kalok gak jungkir balik deh gedeg gw

Ok sampai jumpa lagi pay pay

secret revealed (END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang