bab 14 bangun

272 25 2
                                    

" Sho, anak papa ayo cepat bangun ya, papa sendirian sekarang, masak kamu mau ninggalin papa juga, tuhan Jangan ambil Shoyo juga, engkau telah mengambil istri ku. Kalau kau mengambil anak ku juga maka aku akan sendirian " mohon papa Hinata yang sedang melihat anak nya tengah koma diruangan serba putih itu.

( Natsu bilek : mengapa aku tak dianggap, terus gw ini apa setan. Gue juga anak lo kali )

" Pa, kapan kakak bangun, kakak gak akan ninggalin kita kayak mama kan " Natsu bertanya kepada papanya kapan kakak nya ini bangun. Sudah 3 hari Hinata tertidur pulas.

" Gak, akan nak, mending kamu pulang sama Tante ya ini udah malem, nanti Tante papa suruh kesini jemput Natsu "
" Gak Natsu mau disini aja nemenin papa " jawab Natsu

" Yaudah sini tidur sama papa di sofa " ujar papa Hinata sambil menyuruh Natsu tidur di sampingnya.

Keesokkan harinya pun tiba dan sekarang sudah jam setengah 9, Natsu sudah pergi untuk bersekolah sedangkan sekarang adalah jadwal libur papa Hinata. Jadi dia sendiri yang merawat Hinata.

" Sho, kamu memang mirip dengan mama, kamu. Selalu menyembunyikan luka, entah itu luka fisik maupun luka hati " celetuk papa Hinata tiba-tiba saat memandangi wajah sang anak.

" Kamu hebat, hebat banget malah, jadi bertahan ya, katanya mau bahagia bareng-bareng. Kalok gitu ayo bangun nak, bangun " papa Hinata semakin luruh tak kuasa melihat anaknya yang sedang sekarat ini.

_______________🐦⚫_______________

Sedangkan di mimpi Hinata sekarang.

" Woii Kageyama " teriak Hinata
" Apaan Hinata bodoh " teriak Kageyama tak kalah.
" eh, kau kenapa kok pucet kek mayat, kalok di ingat-ingat lagi mamaku juga sama pucatnya kayak kau " monolog Hinata sambil mengingat kembali wajah mamanya yang sangat pucat seperti Kageyama.

" Gw lagi gak enak badan " ujar Kageyama santai.
" Eh iya kah, tapi kenapa ma- "
" Mama mu pasti lupa pakai makeup" potong Kageyama
Dan diangguki oleh Hinata.

Saat latihan Kageyama tidak ikut cuma menonton dengan Hinata di samping.
" Hinata boleh gak paha lo gw jadiin bantal, gw ngantuk " pertanyaan itu pun diangguki oleh Hinata.

" Kalok nanti gw pergi lo jangan hancur ya, kasian tubuh lo, jangan terus berantem sama pikiran nanti mereka lebam. Lo jaga diri baik-baik ya. Gw akan selalu mengingat patner terbaik gw " ucap Kageyama panjang lebar.

" Emang kau mau kemana " tanya Hinata jujur Hinata sekarang binggung dengan lanturan Kageyama.
" Gw dan orang tua gw mau pergi jauh, jauh banget dan gak akan pernah kembali " lagi dan lagi Kageyama melantur yang membuat Hinata bingung.

" Kau gak lupa janji kita dan mimpi kita kan " tanya Hinata
" Tidak aku tidak lupa"

" Terus kenapa kau mau pergi, kenapa. Oh apa kau sudah tidak peduli dengan semua itu " Hinata trauma dengan kehilangan, dia takut saat orang disekitarnya pergi.

" Gw peduli, tolong lah lo ngertiin gw. Gw juga gak mau pergi tapi gw harus pergi. Dan untuk masalah impian atau janji kita, gw udah memikirkannya matang-matang yaitu lo harus wujudtin mimpi kita hanya kau yang bisa" Kageyama bangun dan berkata panjang lebar disertai pelukan terakhir dari Kageyama.

keadaan sekitar perlahan menghilang. Teman-temannya juga perlahan menghilang dan sekarang hanya ruangan kosong nan gelap hanya ada satu titik cahaya.

Di samping Hinata masih ada Kageyama. Di depan mereka ada kedua orang tua Kageyama " nak ayo cepat, nak Shoyo jaga diri baik-baik ya. Tobio harus pergi sekarang " teriak ibu Kageyama. Dan setelah itu Kageyama pun berjalan menuju ke kedua orang tuanya " selamat tinggal untuk selama-lamanya patner terbaik, senang bertemu dengan mu Hinata Shoyo " ucap Kageyama mungkin bisa dibilang teriakan itu Kageyama ucapkan disela-sela kakinya berjalan.

Hinata terduduk kakinya lemas, air matanya mengalir tak ada tanda untuk berhenti. Setelahnya Kageyama dan kedua orang tuanya hilang ditelan cahaya di hadapannya. Hinata meringkuk di tempat yang sama namun tak lama mamanya datang.

" Sho, kenapa. Shoyo gak boleh nangis saat orang terdekat Shoyo pergi. Iya nangis boleh tapi gak boleh lama-lama sedihnya. Shoyo ngerti " setelah mengatakan itu mamanya pergi ke tempat yang tadi Kageyama pergi setelah Hinata mengangguk.

" Mama, mau kemana. Mama jangan pergi juga ma hiks mama hiks kasian Natsu ma hiks " ujar Hinata
" Maafin mama sayang, mama titip Natsu ke kamu ya. Mama sayang kalian " ucap mama Hinata

" MAMA " teriak Hinata dan saat bersamaan setitik cahaya tadi itu menjalar ke seluruh ruangan dan membuat dirinya menutup matanya.

___________________________________

Gimana seru kan berpetualang ke dunia nya Hinata

Hehehe

Seperti biasa kalok gk follow, komen dan vote jungkir balik ok jang

secret revealed (END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang