" ok, kau siap " tanya Hinata dan di angguki oleh Kageyama. Setelah itu Hinata membuka pintu rumah itu dan terlihat di ruang tamu ada kedua orang tua Kageyama.
" Hiks nak kamu kemana saja bunda sama ayah nyariin kamu " ucap bunda nya Kageyama dengan memeluk sang putra semata wayangnya itu. Dan yang dipeluk hanya diam tidak membalas pelukan itu.
Sekarang semuanya sudah duduk di sofa termasuk Hinata. " Jadi gimana kamu udah mempertimbangkan mau ikut siapa" celetuk ayah Kageyama dan dijawab gelengan oleh Kageyama.
" Mohon maaf bukan nya saya ikut campur masalah keluarga kalian tapi saat saya sudah berada disini berarti saya sudah masuk dalam masalah ini jadi biarkan saja berbicara boleh " ujar Hinata sesopan mungkin dan di angguki oleh kedua orang tua Kageyama.
" Ok, apa kalian berdua akan tetap berpisah walaupun apa yang sudah terjadi sekarang" Pertanyaan dari Hinata itu membuat kedua orang tua Kageyama mengangguk lagi.
" Apa kalian tidak kasian dengan mental anak anda, yang akan semakin hancur saat kalian memilih untuk berpisah, dan pasti kalian tidak menyadari bahwa setiap anda bertengkar dengan istri anda pasti anak anda yang menjadi korbannya, Bukan fisik tapi mental. Sekarang saya tanya anda dengan istri anda sudah beberapa kali bertengkar " Hinata memberikan penjelasan bahwa mental anak itu penting.
Tak ada Jawaban orang yang di pertanyaan itu menunduk dan mencerna apa yang dikatakan anak muda di hadapannya itu memang lah benar adanya.
" Sering, setiap hari, setiap jam, setiap menit dan setiap detik, dua orang gak berguna ini selalu ribut" bukan kedua orang tua Kageyama yang menjawab pertanyaan Hinata melainkan Kageyama sendiri dengan raut wajah teduh.
Tidak ada yang membuka suara detik itu juga kedua orang dewasa dihadapan mereka saat ini mendongak tak percaya bahwa mereka sendiri yang menghancurkan mental anaknya sendiri.
" Jadi gimana masih mau berpisah, lihat anak anda baik-baik, lihat kondisi nya sekarang "
" Maaf, maafkan kami nak, kami tidak menyadari hal itu " ucap ayah Kageyama dengan berjalan dan memeluk Kageyama, seketika 3 orang di ruangan itu menangis histeris.
Jangan tanya Hinata kenapa kok gak nangis, ya karena Hinata kalok nangis ingusan nanti pas adegan haru jadi adegan lucu. Kan gak lucu jadinya Hinata malu .
" Makasih ya bodoh " celetuk Kageyama saat mengantar nya keluar dari pintu rumah nya.
" Woi siapa yang kau bilang bodoh dasar Kageyama bodoh " balas Hinata
" Eh, nak Udah mau pulang gak sekalian makan disini aja" tawar bunda Kageyama
" Tidak usah tante, yaudah saya pamit pulang dulu ya Tante "
_______________🐦⚫_______________
" Hah, laper beli bakpao dulu kuy " ucap Hinata yang melihat tokoh yang menjual bakpao.
Saat ini Hinata sudah di hadapan pintu masuk menuju ke neraka yaitu rumah nya.
Cklek
" Aku pulang " ujarnya dengan suara kecil dan melewati ruang keluarga, dan ada orang yang sedang duduk di sofa yaitu papa, mama dan adik perempuan Hinata.
" Kau berhenti disitu "Saat Hinata melangkah untuk menaiki tangga tiba-tiba papa nya berbicara. Namun bukannya berhenti Hinata justru tetap melangkah.
" Hei kau, saya bilang berhenti ya berhenti jangan membantah" ucap papa Hinata
" Maaf saya punya nama dan saat ini saya sedang lelah jadi besok saja kalau mau bicara atau menghukum saya " Hinata pun terus menaiki tangga dan menuju kamarnya yang ia kunci rapat-rapat.
" Natsu main sama bunda ya di kamar " perintah papanya Hinata untuk menyuruh natsu dan istrinya ke kamarnya.
" Baik papa, ayo ma " setuju Natsu
" Mas jangan terlalu keras ke Shoyo ya " kata terakhir dari bibir mama Hinata sebelum menuju kamarnya.
" Anak itu sudah lama tidak ku beri pelajaran jadi membangkang kayak gini " sarkas papa nya Hinata dan Natsu.
___________________________________
Gimana ceritanya kalok bagus komen dan vote ya
Kalian mau ngasih tau apa ke mereka?
Hinata?
Kageyama?
Natsu?
Papa Hinata?
Mama Hinata?
Orang tua Kageyama?
Semua boleh kok ayok komen?
Disini siapa pacar/husbu/waifu kalian?
Jangan lupa follow ya kalok gak jungkir balik deh gedeg gw
Ok sampai jumpa lagi pay pay
KAMU SEDANG MEMBACA
secret revealed (END )
Short Storyok ayo difollow dulu ya kalok enggak gak boleh liat sana pergi hush sana 🙂 menceritakan Hinata shoyo yang memiliki banyak rahasia dan luka lara. Hinata memiliki banyak teman yang baik, mereka selalu menjadi kan Hinata pendengar curhatan mereka kare...