bab 15 kembali

257 20 3
                                    

Saat matanya terbuka kembali pertama kali yang Hinata lihat adalah ruangan serba putih dan ada bau obatan.
Hinata melihat sisi kanan ada ayahnya dan Natsu sedang tidur.
Hinata tidak berniat untuk membangunkan mereka, Hinata hanya diam menatap kosong ke atas.

Sudah berjam-jam dan pagi pun tiba papanya mulai membuka mata dan melihat anaknya sudah bangun dari koma dan papa Hinata langsung memencet tombol yang ada di samping brankar Hinata. " Nak, Shoyo kau akhirnya bangun, kenapa lama sekali bangunnya emangnya kamu gak kangen sama papa" ujar papanya sambil menangis haru.

" Pa, mama mana. Kok gak ada disini" tanya Hinata
" Mama.. " papa Hinata tidak bisa meneruskan perkataannya dan berakhir menggeleng.
" Oh, ternyata tadi cuma mimpi ya " gumam Hinata pelan.

Tak lama dokter Yaran datang untuk memeriksa keadaan Hinata.
" Keadaan Hinata sudah stabil mungkin hanya otot-ototnya yang sulit untuk bekerja karena terlalu lama berbaring dan tidak beraktivitas sama sekali jadi nanti akan di lakukan nya terapi buat menggerakkan otot-otot tubuh Hinata " jelas dokter Yaran.

" Terus dengan penyakit gagal ginjal nya itu gimana " tanya papa Hinata.
" Penyakitnya sudah sembuh tapi masih masa pemulihan saja dan harus beristirahat"
" Ya sudah kalau tidak ada yang perlu ditanyakan saya pamit dulu masih banyak pasien " dokter Yaran pun pergi dari ruangan itu.

" Pa, penyakit ku sembuh "

" Iya, sembuh ada orang baik yang mau donorin ginjal nya untuk kamu "

_______________🐦⚫_______________

2 Minggu pun berlalu sejak bangunnya Hinata. Teman-temannya secara bergiliran untuk menjenguknya kecuali Kageyama.
Entah kenapa Kageyama tidak pernah datang untuk berkunjung.

Hari ini Hinata dinyatakan sembuh total tapi Masih harus istirahat mungkin Hinata akan istirahat dirumahnya dulu 1 Minggu sebelum sekolah.

Hari ini Hinata boleh pulang. Oh ya akhir-akhir ini Hinata terlihat lebih pendiam dan penurut, dia tak pernah membantah ucapan siapapun seperti bukan Hinata.

Di saat Hinata berada di kamarnya dia kagum melihat kamarnya yang bersih dan rapi, padahal sebelumnya kamarnya seperti sarang tikus.

Hinata pun mandi setelah itu biasalah rebahan di kasur sambil maik hp.
Dia mencoba untuk menghubungi Kageyama ' apa kedua orang tua Kageyama bertengkar lagi dan memutuskan untuk berpisah ' batin Hinata.

' terus bagaimana jadinya ada yang donorin ginjal nya buat aku. Untuk mendapatkan ginjal itu di butuhkan waktu yang lama. Bagaimana bisa mereka mendapatkan ginjal secepat itu. Ada yang aneh, aku harus bertanya kepada papa ' batin Hinata

Setelah itu Hinata pergi untuk menemui papanya.
" Pa " panggil Hinata kepada papanya yang sedang membereskan dokumen-dokumen di meja kerjanya.

" Iya, apa kau butuh sesuatu ", saut papa Hinata tanpa berpaling dari dokumen yang ia pegang.
" Pa, Shoyo mau tanya sesuatu "

" Boleh tanya kan saja " kini atensi papa Hinata mengarah ke Hinata.
" Papa, jawab jujur siapa yang donorin ginjal ke aku " tanya Hinata
" Papa sudah bilang kan kalok yang donorin ginjal nya itu orang baik " elak papa Hinata.

" Papa, bohong. Ayo pa, katakan siapa yang donorin ginjal ini. Oh apa jangan-jangan papa sendirian yang donorin " sarkas Hinata.

" Bukan papa " papa Hinata menggeleng cepat karena memang bukan dia yang donorin.

" Lalu siapa pa "
" Itu.. yang donorin itu... " Gak cukup lanjut part 2 muehehe

___________________________________

YA KASIAN GANTUNG YA

HAHAHA SYUKURIN LU PADA

BWAHAHAHAHA //KETAWA ALA PSIKOPAT

OK PAY PAY SAMPAI JUMPA LAGI

secret revealed (END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang