Hari-hari terus berlalu sampai tidak terasa berganti menjadi bulan.
Setelah aku dan Gilang putus, kita tetap berteman dan terkadang juga masih berkomunikasi, walaupun hanya sekedar menanyakan kabar.
Memang keputusan yang aku buat ini adalah yang terbaik. 1 minggu pertama terasa sangat berat, ya pastinya galau, sedih, terkadang ingin sekali menghubunginya lagi.
Tapi untungnya saat itu aku sangat bisa mengontrol pikiranku, sehingga aku dapat menahan semuanya sampai perlahan-lahan aku bisa melupakan Gilang.
• • •
10 hari kemudian Ifan pulang ke rumahnya setelah kesehatannya pulih dan diperbolehkan untuk pulang ke rumah.
Siang itu aku memang sedang sibuk dengan urusanku sendiri, sehingga tidak bisa ikut menjemput Ifan di rumah sakit.
Aku pergi bertemu temanku yang bernama Wahyu, kebetulan ia juga sama sepertiku. Sehingga aku dapat menceritakan semua kejadian yang menimpa ku padanya.
"Wah serius put??? Tapi emang paling bener putus sih put, kalo lo jalanin terus juga ga akan bener" ucap Wahyu memberikan saran.
"Iya makannya gue minta putus juga, ga akan bener yu kalo di terusin juga, cuma emang kerasa banget nih yang tadinya ada terus tiba-tiba ga ada rasanya ga enak banget" balasku.
"Ya wajar sih put kalau galau, namanya juga baru putus. Semua juga butuh waktu sih. Asalkan lo bisa kuat pasti bakal lupa juga sih put"
"Tapi kadang masih kepikirain aja gitu. Apalagi kalo malem-malem lagi sendirian di kamar, kerasa banget sepinya yu" jawabku.
"Nah itu sih yang susah, tapi pasti bisa kok put. Jalanin aja dulu atau lo bisa cari pengganti aja kali put"
"Cari pengganti? Gue gatau nyari yang kaya gituan dimana" balasku.
"Lo ga pernah main aplikasi?" tanya Wahyu.
"Hah? Aplikasi apaan?"
"Nih ada aplikasi namanya Tinder. Lo bisa nyari orang-orang yang gitu juga, siapa tau aja nanti ketemu sama jodoh lo disana"
Wahyu memperlihatkan aplikasi itu kepadaku dan mengajarkan ku cara memainkannya.
"Oh okelah gue download aja, siapa tau dapet yang cocok ya"
"Iya lo coba aja deh. Dari pada lo galau terus kan mending cari yang lain aja" jawab Wahyu.
"Oke makasih yu buat sarannya ya"
Setelah mengobrol dan curhat banyak hal ke Wahyu, aku mencoba untuk memainkan aplikasi tersebut.
Memang awalnya terasa aneh memainkan aplikasi itu, tapi aku tetap mencobanya. Selesai bertemu Wahyu, aku kembali ke rumahku.
Saat itu hari masih sore, sekitar jam 16.00.
Sesampainya di rumah, aku putuskan untuk mengunjungi Ifan ke kamarnya.
"Tok tok tok"
"Masuk aja" teriak Ifan.
"Sorry fan ganggu, gimana udah baikan?" tanyaku sambil berjalan menghampirinya.
"Eh Putra.. udah baikan kok sekarang, tinggal recovery aja nih"
Lalu aku duduk di kasur tepat di samping Ifan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY UNCLE'S
RomanceBercerita tentang seorang keponakan yang menyukai pamannya sendiri. Memang sejak kecil Putra sudah mengagumi pamannya. Saat dewasa barulah banyak cerita yang terjadi diantara mereka. 75% berdasarkan kisah nyata 25% ditambah / karangan penulis Selam...