Karena kecapean, setelah naik ke atas kasur aku langsung tertidur pulas.Sampai entah udah berapa lama aku tidur, di tengah malem aku merasakan seperti ada yang memeluk badanku, dengan reflek aku langsung membuka kedua mataku. Alangkah kagetnya saat aku melihat Gilang sedang memeluk erat badanku.
"Eh ka Gilang ngapain?" tanyaku.
"Lo suka sama gue kan? gue punya lo sekarang" jawab Gilang.
"Serius ka?"
"Iya gue juga suka sama lo" tangan Gilang mengambil tanganku dan meletakannya di kemaluannya.
"Gue juga suka sama lo ka" mulutku langsung melumat bibirnya sambil tanganku bergerak masuk ke dalam celana pendeknya.
"Ayo put puasin gue"
Mataku langsung tertuju ke kontolnya yang udah menegang, berdiri tegak seakan minta diisep.
"Gue isep ya ka" gue langsung memasukkan kontolnya ke dalam mulutku.
"Terus put yang kenceng" jawab Gilang sambil memejamkan matanya.
Aku kulum kontol Gilang dengan penuh nafsu sampai beberapa menit, laluuuuuu...
"Put udahan dulu put"
"Put udah pagiiii"
"Put bangun put"
Lalu terasa badanku bergoyang-goyang dan aku tersadar.
"Aaaah anjir sial banget cuma mimpi ternyata, lagi enak-enaknya padahal" dumelku dalem hati.
Ternyata pembantuku disuruh untuk membangunkan aku yang masih tidur.
"Maaf bang disuruh bangunin tadi sama nenek" ucap pembantuku.
"Iya mbaaaa udah bangun kok"
Karena takut kesiangan, aku langsung bangun dari kasur dan bergegas mandi. Selesai mandi aku pergi ke kamar Ifan, terlihat pintu kamarnya udah terbuka lebar.
"Baru aja gue mau bangunin lo put" kata Gilang.
"Udah ka tadi di bangunin sama si mba, langsung siap-siap dah" gue melangkah masuk ke dalam kamar Ifan.
"Udah prepare lo? kata nenek perginya jam setengah 7 biar ga macet"
"Udah dong tinggal cabut nih, Ifan mana ka?" tanyaku sambil melihat sekeliling.
"Lagi mandi noh, biasa susah di banguninnya tadi" jawab Gilang.
"Wkwkwk iya Ifan kan kalo tidur kaya kebo"
Selesai Ifan mandi, kita bertiga sarapan terlebih dulu bersama kakek dan nenekku di ruang makan.
"Ifan kamu ga begadang kan semalem?" tanya kakekku.
"Engga kok pah tidur nyenyak malahan" jawab Ifan.
"Jangan ngantuk ya nanti di jalan" tambah kakekku.
"Iya siap pah, lagian kalo ngantuk masih ada Gilang kok yang bisa gantian nyetir"
"Iya nanti kalo capek ganti-gantian aja nyetirnya ya sama Gilang"
"Iya om nanti bisa gantian kok" timbrung Gilang.
Selesai makan, aku dan Gilang berjalan ke mobil duluan memasukan barang-barang yang akan dibawa. Hingga tepat jam 7 pagi kita berangkat ke Bandung. Ifan yang menyetir dan Gilang duduk di depan, sedangkan aku duduk di belakang bersama nenekku.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY UNCLE'S
RomansaBercerita tentang seorang keponakan yang menyukai pamannya sendiri. Memang sejak kecil Putra sudah mengagumi pamannya. Saat dewasa barulah banyak cerita yang terjadi diantara mereka. 75% berdasarkan kisah nyata 25% ditambah / karangan penulis Selam...