Bercerita tentang seorang keponakan yang menyukai pamannya sendiri.
Memang sejak kecil Putra sudah mengagumi pamannya.
Saat dewasa barulah banyak cerita yang terjadi diantara mereka.
75% berdasarkan kisah nyata
25% ditambah / karangan penulis
Selam...
Setiap hari aku merasa semakin tertarik sama Gilang, memang rasa suka itu muncul dengan sendirinya.
Tapi sikapku harus terlihat sewajar mungkin ke Gilang, apalagi kalau di depan Ifan. Karena aku gamau membuat Ifan curiga.
Semenjak ada Gilang, perlahan-lahan rasa baperku ke Ifan mulai hilang dan tujuanku sekarang hanya untuk mendekati Gilang.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Karena Gilang sering berada di rumah nenekku, hal itu membuatku mempunyai banyak kesempatan untuk bertemu dengannya. Walaupun terkadang Gilang selalu bersama Ifan, tapi hal itu tidak menjadi masalah dan aku sering nimbrung bersama mereka.
Sore itu sepulang sekolah aku pergi ke rumah nenekku untuk mencari Gilang, aku melihat Gilang dan Ifan sedang menonton TV di ruang keluarga.
"Wah tumben nih udah pada di rumah sore-sore gini" ucapku sambil duduk di sofa.
"Iya nih tadi cuma kelas pagi aja, jadi langsung balik deh" jawab Ifan.
"Bosen put diem di kampus lama-lama juga" tambah Gilang.
"Iya mending balik ke rumah yaaaah" jawabku.
Lalu kita mengobrol-ngobrol sambil menonton TV di ruang keluarga. Saat kita lagi menonton TV, nenekku dateng menghampiri Ifan.
"Fan besok temenin mama ke bandung ya, kamu hari jumat liburkan? tanya nenekku.
"Ngapain mah?" Ifan menoleh ke arahnya.
"Mama mau ke rumah tante Irma, kita nginep aja disana sampe hari minggu"
Mendengar omongan nenekku, aku langsung berkata.
"Ikut dong nek ikut, aku bosen nih di rumah terus" ucapku.
"Kamu kan besok sekolah? Masa bolos"
"Gapapa dong nek kali-kali bolos, please please please nek aku mau ikut" kataku memaksa.
"Ya udah kamu boleh ikut. Gilang kamu mau ikut juga?" tanya nenekku.
"Emang gapapa tante?" Gilang terlihat malu.
"Gapapa dong masa ga boleh, ya udah besok kita berangkat jam 7 pagi ya, awas jangan pada begadang nanti telat" ucap nenekku sambil berjalan meninggalkan ruang TV.
