*Arva POV*
Lana mengantarku sampai apartemenku. Sebelum aku keluar dari mobilnya, Lana menahan tanganku. Aku menengok ke arah Lana yang sedang menahan pergelangan tanganku.
Lana menatap mataku, dan aku juga menatap matanya. Aku melihat Lana mendekatkan wajahnya, memegang ke dua pipiku.
Aku merasakan bibir Lana menempel dibibirku. Aku perlahan memejamkan kedua mataku. Lana memegang tengkuk leherku dan menekannya pelan. Aku merasakan bibir Lana bergerak dibibirku.
Lana mengulum bibir bawahku, aku semakin terhanyut dengan permainan bibir Lana. Sontak aku mengarahkan tanganku ke leher jenjang milik Lana, memeluk lehernya.
"Mmnh.." Desahku tidak tertahan. Aku merasakan Lana semakin liar mengulum bibirku.
"Nnhh.." Aku juga mendengar Lana mendesah. Sexynya...
Aku merasakan Lana mengusap-usap tengkukku. Membuatku merinding. Aku gelisah, takut-takut junior bangun akibat permainan sang papa. Nak, jangan bangun dulu sayang. Tidak mungkin sekarang dan jangan sekarang.
Lana perlahan menghentikan permainannya. Kesempatan ini aku buat untuk menghirup oxygen. Aku merasakan wajahku merah padam. Aku malu, sungguh. Aku ingin lebih, ah tapi jangan sekarang.
Aku tidak menatap Lana, melainkan melihat keluar jendela seraya memegang bibirku. Tadi itu sungguh membuatku bergairah. Ah~ Lana sentuh aku lebih. Mampus! Mikir apa lagi coba aku. Aku segera menyadarkan pikiran-pikiranku yang iya-iya.
"Ehem.. Arva." Panggil Lana menatap kearahku.
Aku langsung menengok kearah Lana. "Hmm?"
"Wajahmu merah, Ar." Kata Lana seraya tersenyum.
Aku langsung menundukkan wajahku. Lana tolong jangan diucapkan. Semakin malu aku.
"Kau menggemaskan, Ar." Lanjut Lana seraya mengusap-usap rambutku.
Aku mengangkat wajahku dan menatap kearah Lana, tersenyum.
Lana membalas senyum. Kyaaa Lana manis banget ya Homogami~ Lana milikku Lana milikku.
"Kau mau aku antarkan kedalam?" Lana membuyarkan lamunanku.
"Tidak usah Lana, aku sendiri saja." Jawabku seraya melepaskan seatbelt.
"Ada Erka?" Tanya Lana.
"Ya, Lana bermalam lagi disini. Aku khawatir dengannya." Jawabku seketika raut wajahku berubah menjadi khawatir.
"Kalau waktunya sudah tepat, baru kau ceritakan semuanya pada Erka. Jangan sekarang." Pesan Lana padaku seraya mengusap-usap rambutku lagi. Aku hanya mengangguk paham.

KAMU SEDANG MEMBACA
Give me your love...
General Fiction[NOTE] : Cerita ini masamuneRei tulis pada tahun 2015 secara spontan saat sedang perjalanan pulang dari bekerja. Sempat vakum di tahun 2016 dan mencoba kembali publish di tahun 2017 namun publishnya jadi semaunya. Penggunaan bahasa tidak baku dan ga...