*17*

718 41 24
                                    

Hello~
Ah maaf sekali aku gak pernah update *bow
Ide ku untuk melanjutkan masih entah kemana, padahal hampir setahun dari aku terakhir update ya *cries
Aku rindu menulis kisah anak-anak ku ini. Sungguh.
Aku tidak akan melupakan untuk meneruskan kisah mereka.
Arva, Erka, Rey dan Lana

Baiklah, aku akan mencoba untuk melanjutkan chapter terbaru.

*
*
*

*Erka POV*

Aku sudah berada dikantor dan duduk ditempatku. Aku melihat meja kerja Arva masih kosong. Jam berapa ini? Tidak seperti biasanya Arva datang terlambat, dia selalu datang lebih dulu dibanding aku. Pikirku.

Tiba-tiba aku terbayang kejadian semalam, dimana aku mencium Arva. Ini bukan pertama kalinya aku mencium Arva, tapi ada perasaan lain saat aku mencium Arva untuk membungkam apa yang ingin dia katakan. Perasaan apa itu? Akupun tak tau.

Dengan segera aku menggelengkan kepala untuk membuyarkan bayangan itu. Aku dan Arva bersahabat, jadi tidak mungkin aku memiliki perasaan lain padanya. Perasaan yang melebihi sebatas persahabatan kami. Itu tidak boleh. Itu salah.

"Erka, tolong gantikan Arva untuk rapat dengan Client baru kita ya." Suara seseorang menyadarkan lamunanku.

"Aku menggantikan Arva? Memang Arva tidak masuk?" Tanyaku pada sumber suara.

"Arva tidak masuk. Dia menghubungi HRD kalau dia sedang sakit dan tidak bisa masuk kantor hari ini." Jawabnya.

"Apa? Arva sakit?" Balasku seakan tidak percaya dengan apa yang aku dengar.

"Memang Arva tak menghubungimu?" Tanyanya padaku.

Aku hanya menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaannya.

"Kalau begitu, nanti setelah makan siang, kau gantikan Arva ya. Ini dokumen-dokumennya untuk rapat hari ini. Kau bisa mempelajarinya dulu." Lanjutnya seraya menaruh map berwarna biru dimeja kerjaku dan berlalu meninggalkan tempatku.

Apa? Arva sakit? Dan dia sama sekali tidak menghubungiku?

Aku meraih ponsel ku yang tergeletak diatas meja. Tidak ada pesan dari Arva. Biasanya dia selalu menghubungiku jika dia tidak masuk kerja. Tapi ini, dia sama sekali tidak menghubungiku. Kau kenapa Arva? Sepulang kerja nanti aku harus pergi ke apartementnya Arva. Ya, aku harus bertemu dengannya.

*

*Arva POV*

Aku memutuskan hari ini untuk tidak datang ke kantor dikarenakan kondisi tubuhku memang sedang tidak baik.

Namun selain itu, bisa dibilang aku mencoba menghindari Erka. Ya, aku mencoba menghindarinya.

Kenapa aku harus menghindari Erka? Karena aku masih teringat kejadian semalam.
Kenapa aku masih mengingatnya? Karena setelah kejadian itu, ada sesuatu yang tidak beres pada diriku sendiri.
Kenapa demikian? Aku pun tidak tau.

Sudahlah, hari ini aku berusaha untuk menenangkan diri.
Aku sedang tidak mau memikirkannya.

Aku meraih ponsel ku yang terletak di meja sebelah ranjangku.
Aku mencoba menghubungi Lana, kekasihku. Ya, Lana masih kekasihku, pacarku.

Aku mengetik pesan untuk Lana, karena aku tau Lana pasti sedang bekerja.

To: Lana ♡

Lana, hari ini aku tidak masuk kantor, badan ku sedang tidak sehat.
Kalau kau ada waktu, sepulang kau dari kantor, datang ke apartemen ku ya.
Aku ingin bertemu denganmu

Give me your love...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang