4 - VERONICA KIM

56 3 0
                                    

AUTHOR POV


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Miss El , Miss , Vero sangat pintar memasak " , Nara begitu memuji wanita cantik didepan nya membuat Vero terkekeh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Miss El , Miss , Vero sangat pintar memasak " , Nara begitu memuji wanita cantik didepan nya membuat Vero terkekeh.

" jadi kalian tinggal bersama disini ? ", kali ini El bersuara dan dijawab anggukan oleh Nara.

" menyenangkan sekali tinggal bersama, terasa memiliki saudara perempuan " , dengus El membuat nara mengangguk setuju.

" kalian sudah selesai bicara ? ayo , makan malam sudah siap " , Vero menkode mereka berdua untuk mengekornya.

" kalian sudah selesai bicara ? ayo , makan malam sudah siap " , Vero menkode mereka berdua untuk mengekornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






VERO POV

" Aku mengundang kalian untuk makan malam dirumahku lusa jadi kalian harus datang , orang tuaku pasti akan senang bertemu denganmu Ver . . . really " , El menepuk bahuku pelan dan membuatku terkekeh.

Baiklah , tidak masalah . . . aku dengar keluarga El juga pebisnis, siapa tahu aku bisa melebarkan sayap V-Style lebih baik lagi kedepan nya.

Aku mengangguk sembari menyaksikan wanita itu masuk kedalam bugatti miliknya.

-----

KEESOKAN HARI NYA

" Boss . . . mmm teman kencan buta nya memintaku bertemu kembali apa boleh ? " ,Aku terkejut mendengar pertanyaan Nara , aku senang bagaimana pun , tapi ini akan jadi masalah besar nantinya saat keluarga kami tahu bukan aku yang pergi melainkan asisten pribadiku.

Haruskah aku menjelaskan padanya ?

aku rasa lebih cepat membuka kebenaran akan membuat tidak banyak orang lebih terluka.

Aku mengangguk, " aku akan ikut " tambahku membuat ekspresi nara berubah terkejut.

----

Mount Cafe 3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mount Cafe 3.00 PM

Lima belas menit menunggu tapi pria itu belum juga datang. Bukankah dia pebisnis ? seharusnya sangat menghargai ketepatan waktu.

" apa pria yang kau sukai adalah permen karet ? " , dengusku membuat Nara terkekeh

Aku berdiri dan menunggu di dekat pintu  masuk cafe ketika seseorang tiba tiba masuk dengan pandangan terfokus  dengan ponsel ditangan nya dan menabrak ku, menumpahkan minuman yang  kupegang sedari tadi mengenai blouse yang kukenakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berdiri dan menunggu di dekat pintu masuk cafe ketika seseorang tiba tiba masuk dengan pandangan terfokus dengan ponsel ditangan nya dan menabrak ku, menumpahkan minuman yang kupegang sedari tadi mengenai blouse yang kukenakan.

Seorang pria.

Pria itu masih saja fokus dengan ponselnya dan berjalan melewatiku begitu saja. What ? dia bahkan tidak meminta maaf ?

" permisi , anda baru saja menumpahkan minuman di blouse saya " ,panggilku membuat langkah pria itu terhenti.

" me ? aku kira itu salah anda yang berdiri di depan tempat orang keluar dan masuk ", balasnya.

" me ? aku kira itu salah anda yang berdiri di depan tempat orang keluar dan masuk ", balasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

What ??

Koreksi, aku memang berdiri didekat pintu, tapi bukan didepan pintu.

" saya berdiri ditempat yang sama sekali tidak menganggu lalu lalang pengunjung, anda yang terlalu sibuk dengan ponsel dan tidak memperhatikan sekitar . . ." aku menatap sinis pria didepanku, membuat pria itu terkekeh.

" apa kau sedang mencoba mendapatkan nomor ponselku dengan cara kuno ini ? ayolah ... ", ucapnya membuat mataku membeliak. Apa yang sedang dia bicarakan.

" dasar brengsek ! " , makiku dalam bahasa Indonesia yang dia tidak mungkin mengerti sebelum keluar begitu saja dari Cafe.

ah, aku lupa , aku bahkan meninggalkan Nara disana, sudahlah aku akan mengirimnya sopir nanti, aku terlanjur kesal saat ini.


bagaimana readers sejauh ini ? mohon komen nya ya kalau kurang bagus, lumayan atau bahkan cukup bagus . . . jd author biar bisa mikir mau diterusin apa engga . . .:)

thank you

THE C0NTRACT (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang