ED POV
" Sudah selesai ? " , tanyaku begitu melihat Vero keluar dari restarurant tempat dia bertemu dengan Lusie. Wanita itu tampak terkejut melihat aku menunggunya.
" aku tidak tahu kalau Mr. Morris , pemilik bisnis besar tidak cukup sibuk untuk mengikuti orang lain " , balasnya membuatku terkekeh. " jangan cemas , aku tidak menyinggung hubungan lama kalian , ini hanya soal bisnis " , tambahnya.
Aku terdiam .
Jadi dia tahu aku pernah berkencan beberapa kali dengan Lusie karena itu dia memintaku mengaturkan waktu mereka untuk bertemu ? , kenapa dia tidak jadi pebisnis dan malah jadi designer ? dia bahkan tahu cara menggunakan peluang dengan baik.
" dia bukan kekasihku , kami hanya pergi makan malam beberapa kali . . ." , kalimatku langsung di potong olehnya , " dan menghabiskan malam bersama " , potpngnya lagi lagi membuatku terdiam.
aku kalah telak.
" jadi , katakan kenapa kau disini sir ? " , tanyanya membuatku melajukan mobilku dengan cepat.
-----------------------------------------------------------------
" jadi mom mengajak makan malam ? kenapa tidak bilang dari awal ? di depan belok kiri dan berhenti . . ." , vero menatapku sebal sebelum memintaku berhenti disebuah toko bunga.
" apa yang kau beli ? " , tanyaku begitu wanita itu kembali.
" hanya mawar kesukaan mommy " , jawabnya datar.
Aku bahkan sudah tiga puluh tahun lebih menjadi putra nya, tapi aku tidak tahu mommyku menyukai bunga, terlebih jenis yang ada ditangan nya. Apa semua designer selalu se detil ini ?.
" cepat jalan , kenapa diam saja ? " , runtuknya membuyarkan lamunanku.
Menyebalkan.
VERO POV
Hari Peresmian butik.
Semua persiapan sudah kuperiksa dan pastikan tidak ada kekurangan. Aku baru saja menyempurnakan makeupku ketika seseorang masuk.
" whoa . . . you look so modern, I mean your clothes " , Aku terkejut begitu melihat Ed datang dengan setangkai bunga ditangan nya. " this mariage is business too, " , tambahnya.
" aku tidak tahu Mr. Morris cukup pelit untuk ukuran bilionaire ? " ,sindirku , menatap mawar didalam genggaman nya.
Ed tertawa.
Pria itu berjalan menyibak gordyn tempat ruang kerjaku.
" aku membawa seluruh toko bunga di halaman butikmu, tapi karena aku tidak mungkin memasukan mereka ke ruang kerjamu, jadi aku hanya membawa perwakilan nya kemari ", ucapnya menunjukan apa yang dia maksud padaku.
Tidak buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE C0NTRACT (COMPLETED)
RomanceALUR : Dijodohkan orang tua membuat rencana hidup yang sudah disusun rapi keduanya berantakan total , sampai mereka memutuskan mengirim orang lain ke kencan buta yang diatur orang tua mereka yang justru membuat mereka berada dalam sebuah lingkaran...