22. Throw Away the Talavir Twins

6 2 0
                                    

Setelah kejadian dua minggu lalu, kembar Talavir selalu mencoba mengagalkan rencana Sarra. Mereka juga saling melindungi jika Da dan Di mulai meresahkan seperti waktu simulasi di Academy. Kini, demi menjaga semua tetap aman, keduanya memasang pelindung pada kamar agar tidak ditembus oleh wanita itu.

Beruntung sekali Thea mampu menciptakan Mox, sedangkan Cal pandai soal ramuan. Benda itu kembali dimodifikasi kegunaannya oleh Thea dengan menambahkan ramuan buatan Cal. Mox mampu menggandakan sesuatu, hanya saja tidak semua benda dapat digandakan. Gadis itu membuat Mox dapat menggandakan volume air.

Pada musim kemarau seperti ini, tanah Fairland mengalami kekeringan. Para peri kesulitan mengendalikan cuaca, tidak seperti tahun sebelum-sebelumnya, kemarau kali ini begitu mengkhawatirkan. Beberapa pedagang harus gulung tikar, akibat penghasilannya terhambat oleh tanah yang kering, termasuk keluarga Talavir.

Drake Talavir harus rela bisnisnya tutup karena keadaan cuaca benar-benar memperburuk perkebunannya. Para karyawan dengan berat hati diberhentikan, produksi buah-buah segar sudah tidak lagi berjalan. Kini, keluarga Talavir hidup sederhana. Hal itu tidak dipermasalahkan oleh Cal dan Thea karena mereka diajarkan tidak boros, berbeda dengan Da, Di, dan Sarra.

“Sebaiknya kau bekerja! Jangan hanya menyusahkan saja!” bentak Sarra pada Thea.

Gadis itu pulang larut karena menyelesaikan pesanan Mox. Pada saat seperti ini benda itu sangat berguna. Pesanan pun tidak terkendali bagi orang-orang yang mampu membeli. Thea bisa saja membuatkan keluarga Talavir satu atau beberapa Mox, hanya saja hatinya seolah tertahan oleh sesuatu. Lagipula ia dan Cal tidak kesulitan oleh biaya sekolah, kecuali kebutuhan sehari-hari.

Cal mencekal lengan Sarra saat wanita itu ingin menampar kembarannya. “Bu, apakah tanganmu seringan ini pada Da dan Di?” Ia melepaskan cekalannya. “Kembaranku baru saja kembali, biar ia istirahat dulu, Cal akan pergi mencari uang.”

“Baguslah kalau kau sadar jika keberadaanmu hanya menyusahkan saja!”

Wanita itu pun pergi menuju kamar, Cal segera membantu Thea berdiri. Jika saja ia datang terlambat, bisa dipastikan gadis itu akan ditampar. Kelakuan Sarra makin menjadi saat Drake mulai bangkrut. Entah menyuruh keduanya bekerja atau hampir menyelakai salah satunya. Maka dari itu, mereka sebisa mungkin tidak berpisah.

Keduanya memasuki kamar. Thea merebahkan diri, perasannya tidak enak kali ini. Sementara, Cal menyimpan uang saku di tabungan. Ia melirik kembarannya. “Ada apa, Thea? Jangan memikirkan ucapan Sarra.”

“Bukan. Hanya saja, perasaanku tidak enak, Cal.”

Cal mengernyit. “Maksudmu?”

“Kita seolah dibawa menjauh dari Ayah.”

Malam pun tiba. Suara aneh itu masih saja mengganggu sebelum pukul dua belas malam. Cal dan Thea juga rutin membuat masalah, agar Sarra tidak menghasut Drake. Malam ini, Thea akan berkunjung ke kamar orang tuanya untuk menggagalkan aksi wanita itu.

Thea akan memancing wanita itu dengan produk buatan Mrs. Gisea, gurunya itu membuat riasan dari bahan alam, tetapi aman untuk digunakan. Cal tetap memantau saat dirinya menuju kamar Sarra. Setelah musik aneh itu hilang, Thea segera mengetuk pintu.

“Bu, apa kau sudah tidur? Thea membawa sesuatu.”

Biasanya Sarra akan membuka pintu. Namun, sudah beberapa kali Thea mengetuk  tidak ada sahutan. Ia khawatir wanita itu melakukan sesuatu. Saat ingin memanggil Cal, Thea mendengar sesuatu. Matanya membulat, Sarra sudah berbuat terlalu jauh.

“Dibuang?”

☠☠☠

Cal bingung dengan sikap Thea. Gadis itu bersikap aneh sejak tadi malam, bahkan Thea tidak mampu membuat Sarran ke luar kamar. Ia takut ada sesuatu yang terjadi pada Drake. “Kau ini kenapa?”

[Journey to Escape Death] - [Fairland] [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang