The First Lead of Sparks part one

4.1K 165 10
                                    

Kailla sedang memeperhatikan kalender yang terletak di mejanya. Kailla mulai sibuk mencatat sesuatu dan mengkalkulasikan uang yang harus Kailla kumpulkan sampai hari-H.

"Hmm... 6 bulan lebih 25 hari lagi. Duh... Cari uang kemana buat ngumpulin duit 25 juta?!" gumam Kailla.

"Kalo gue minta kerjaan dari Papi pasti dia bakal tanya ngapain gue butuh duit banyak gitu? Entar surprise gue malah ketauan sama mama juga lagi! Padahal kan gue mau kasihbsurprise ke papi sama mami di ulang tahun pernikahan mereka yang ke 15."

"Lagian mana ada coba kerjaan selama 6-7 bulan bisa menghasilkan gaji sampe 25 juta! Mana gue gak mungkin ngelepasin kulih gue juga kan. Baru juga mulai kuliah, masa udah mau keluar lagi aja?!"

Tok... Tok...

"Kailla... " panggil mama dari depan pintu kamar Kailla.

"Iya, Ma. Masuk aja!" jawab Kailla sambil menutup buku pentingnya itu dan menumpuk buku itu dengan buku yang lainnya.

"Kamu lagi sibuk Kai?" tanya mama sambil duduk di sofa yang letaknya bersebelahan dengan meja belajar Kailla.

"Gak kok ma. Emang kenapa Ma?"

"Begini Kai... Temannya Tante Cindy -teman arisan mama- bilang kalo dia lagi butuh desainer pakaian. Nah, waktu dia ngelihat pakaian hasil rancangan kamu yang di pakai sama Tante Cindy. Dia langsung nanyain kalo dia bisa minta nomor contact kamu gak? Dia mau nawarin kerjaan ke kamu katanya."

"Te... Terus?" Jawab Kailla gugup.

Ada kebanggaan tersendiri bagi Kailla, karena ada orang yang menyukai karya yang dibuatnya. Bahkan dia merancang baju itu saat dia masih duduk di bangku SMA. Dan sekarang Kailla belajar Fashion Business di Universitas Swasta karena orang tuanya tidak memiliki uang yang cukup untuk membiayainya di jurusan Fashion Design seperti keinginannya semenjak dia SMA.

Walaupun cita-cita Kailla sebagai Fashion Designer masih belum pudar. Kailla yakin kalau dia mau bekerja keras dia pasti bisa mencapai cita-citanya itu. Karena menurut Kailla, kalau cita-cita kita tidak setinggi langit maka cita-cita itu tidak cukup cemerlang.

"Ya. Tante Cindy nunggu kepastian dari mama. Karena dia gak kan gak mungkin langsung kasih kontak kamu gitu aja tanpa ada persetujuan dari kamu! Mama sih terserah Kailla aja... Kalau Kailla merasa sanggup untuk mengambil pekerjaan itu dan kuliah Kailla enggak sampai terbengkalai, mama sih dukung-dukung aja."

"Beneran Ma? Mama setuju kalau Kailla ambil kerjaan itu?" tanya Kailla dengan mata berbinar-binar.

"Iya Mama setuju. Dan Mama yakin Papa juga bakalan dukung Kailla, dengan syarat kuliah Kailla gak terabaikan terus nilai IPK kamu gak sampai turun."

"Yessss... The First Fantastic Job Ever... Thank You Mam!" Ujar Kailla dengan girang sambil memeluk Mamanya.

***

"Kailla..." Panggil Tante Cindy sambil melambaikan tangannya saat melihat Kailla yang sedang berjalan memasuki restoran tempat mereka janjian.

"Hai, tante. Apa kabar?" Sapa Kailla saat tiba di meja yang sudah ditempati oleh Tante Cindy. Walaupun Tante Cindy sudah berumur 37 tahun. Tante Cindy masih terlihat seperti wanita yang berumur 29 tahun lebih. Mungkin karena penampilannya yang masih terlihat trendy dan juga wajahnya yang awet muda.

"Baik. Kamu makin cantik aja Kai!"

Yup... Kailla bisa terbilang wanita yang cantik. Meskipun riasan di muka Kailla hanya bedak dan lip gloss. Tetapi dengan wajah yang berbentuk hati dengan hidung mungil yang mancung, mata lebar berwarna coklat dan bibir yang mungil terlihat sangat menawan. Tinggi Kailla yang 168 cm terlihat seksi dengan bentuk tubuhnya yang seperti gitar spanyol dan kakinya yang jenjang. Banyak teman-teman Kailla yang iri dengan bentuk tubuhnya dan wajah yang seperti malaikat itu.

"Makasih Tante." jawab Kailla sambil duduk di bangku yang ada di depan Cindy.

"Teman tante kena macet Kai, jadi kayaknya dia agak telat. Kita pesen minum dulu aja ya sambil nungguin temen tante."

Setelah 15 menit Kailla dan Tante Cindy mengobrol kesana kemari. Tiba-tiba Tante Cindy melambaikan tangannya kepada seseorang. Kailla langsung membalikkan badannya dan melihat seorang wanita seumuran dengan Tante Cindy. Tapi penampilannya sangat elegan dan modis, sangat berbeda dengan penampilan Tante Cindy yang trendi dan labih kekinian.

"Hi... Nika. Apa kabar say?" Tanya Cindy yang sudah berdiri dan mencipika-cipiki temannya itu.

"Baik Cin." jawab wanita itu.

Wanita itu memiliki tinggi 150 cm karena saat Kailla berdiri wanita itu -yang sedang memakai heels 5cm- hanya sejajar dengan bahu Kailla. Mukanya yang oriental hanya berhiaskan make up tipis, sehingga membuatnya terlihat lebih muda. Dan dari dress pink pastel-nya yang terlihat dari desainer ternama itu, lalu tas channel dan sepatu louboutinnya. Wanita itu bisa dipastikan berasal dari keluarga yang berada. Benar-benar sangat berbeda dengan keluarga Kailla yang sederhana.

"Nih, kenalin desainer yang kemarin ngerancang baju aku itu. Namanya Kailla." Ujar Cindy kepada temannya itu.

"Hai tante. Nama saya Kailla Shakila Devi." Ujar Kailla sambil tersenyum manis saat memperkenalkan dirinya kepada temannya Cindy itu.

"Nama Tante Veronica Kyoko. Kamu boleh panggil tante, Tante Nika atau Tante Vero atau Tante Kyoko juga bisa. " jawab Kyoko.

"Tante gak nyangka deh kalau desainer yang dipakai Cindy masih muda, udah gitu cantik lagi." Puji Kyoko sambil tersenyum ramah kepada Kailla.

"Makasih Tante Kyoko." jawab Kailla dengan tersipu-sipu malu.

"Begini Kailla. Tante tuh suka banget sama rancangan baju kamu yang udah kamu desain buat Cindy. Nah kebetulan di hotel anak Tante kerja itu, ada rencana mau ngedesain baju seragam baru untuk pegawai-pegawainya. Tante bilang tante bakal bantuin dia buat cariin desainernya. Tante boleh pinjem sketsa-sketsa baju rancangan kamu gak? Buat dikasih lihat ke anak tante hasil kerja kamu. Biar dia bisa putusin dia mau kamu desainin baju seragamnya apa enggak?!" Jelas Kyoko panjang lebar.

"Tante Kyoko yakin mau rekomendasiin desain saya ke anak tante? Saya kan bukan Desainer Profesional tan."

"Walaupun kamu masih desainer amatiran. Tante rasa desain kamu punya trademark tersendiri kok Kai, yang bikin desain kamu eye-catching dan menurut tante bisa jadi trendsetter." Ujar Cindy angkat bicara saat mendengar Kailla rendah diri.

"Aku setuju sama Cindy! Dan tante rasa peluang kamu untuk kerja sama, sama anak tante cukup besar loh Kai. Sayang dong kesempatan bagus begini kamu lewatin gitu aja."

"Oke deh. Aku bakal kasih tante sketsanya. Tapi aku bisa kasihin buku sketsanya ke tante, kemungkinan besok lusa yah tan. Soalnya aku sekarang lagi gak bawa buku sketsanya. Dan besok aku mesti kuliah sampai sore jadi baru sempat besok lusa." Jawab Kailla setelah mendengar bujukan Kyoko dan Cindy.

"Sip deh kalau gitu. Besok lusa kita ketemuan disini lagi aja jam 1 siang, gimana? Entar tante bakal usahain buat bawa anak tante untuk ikut kesini."

"Oke tante." jawab Kailla.

☆☆☆

Thanks buat yang udah sempetin baca.

★★★

Is (S)He?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang