A Little Sparks Of Love

3.6K 163 4
                                    

"Hai, Kai. Apa kabar?" Tanya Emmie saat melihat Kai sedang berjalan di Lobby Hotel Surya.

"Baik. Kamu sendiri gimana Em?" Tanya Kailla sambil tersenyum ramah kepada Emmie.

"Baik dan kelelahan. Hehe... Biasa hari senin hotel banyak yang booking dan aku mesti ngecek kerjaan di beberapa divisi jadi hasilnya gini deh. Super duper capek."

"Hehe... Tapi dari rasa super duper capek itu, kamu ngerasa puas kan? Karena apa yang kamu kerjakan adalah passion kamu. Jadi secapek apapun kamu karena pekerjaan kamu, kamu pasti tetap ngerasa puas. Karena hasilnya sebanding dengan tenaga yang udah kamu keluarin."

"Touchè." ujar Emmie mengiyakan pernyataan Kailla itu.

"Btw. Aku masih penasaran deh Kai. Maksud kamu dress yang bukan dress itu apa? Omongan kamu kepotong sama Zen niichan waktu itu. Dan aku bener-bener suka sama dress yang bukan dressnya kamu itu."

"Kamu masih kepikiran sama S-Dress aku ternyata. Hehe.."

"Oh... namanya S-Dress?" tanya Emmie sambil memagut-magutkan kepalanya.

"Yup. Karena itu S-Dress. Shirt Long Sleeves yang aku jadiin Dress dadakan."

"Yang bener Kai? Kamu bikin kemeja tangan panjang jadi dress?" Tanya Emmie tidak percaya.

"Iya beneran. Tapi kemejanya kemeja pria yang ukurannya lumayan besar jadi bisa dibuat dress seukuran badan kita. Aku bisa ajarin kamu kalau kamu mau."

"Boleh. Ajarin aku yah! Kapan kamu sempet?"

Ketika Emmie dan Kailla berbincang tentang banyak hal sambil berjalan ke ruangan Emmie, tiba-tiba saja dari belakang mereka Zen berdeham, "Eerrhmmm..."

"Zen-nii..." sapa Emmie saat ia melihat Zen. Kailla berusaha untuk menahan tawanya saat Emmie memanggil Zen dengan sebutan Zen-nii yang terdengar seperti Jenni, yang tidak lain adalah nama perempuan. Padahal dengan perawakan Zen yang sangat tegap, dibalut oleh jas yang pas di badannya, sehingga menunjukkan badannya yang berisi dan bidang.

"Kenapa kamu senyum-senyum sendiri Kailla?" Tegur Zen saat ia melihat Kailla sedang menahan tawanya.

"Oh.. erhm... Gak saya gak senyum-senyum kok." jawab Kailla masih berusaha untuk mengendalikan dirinya.

"Oke. Kalau begitu, mari kita bicarakan tentang desain seragam yang sudah kamu gambar." Ujar Zen setelah mereka berada di kantor Emmie.

Setelah beberapa lama mereka berdiskusi, Zen pun menyudahi pertemuan mereka. Emmie langsung pergi meninggalkan Zen dan Kailla ke main kitchen hotel. Sedangkan Zen dan Kailla berjalan menuju lift. Ketika mereka masuk ke dalam lift, disana tidak ada orang sama sekali. Tetapi saat mereka sampai di lantai 20, tiba-tiba ada segerombolan kru keamanan artis yang masuk ke dalam lift tersebut, Zen langsung menarik tangan Kailla dan membuatnya terkurung di sudut lift dan dilindungi oleh tubuh Zen yang kokoh. Karena kru keamanan artis itu, lift tersebut menjadi penuh dan sesak. Zen sampai harus melindungi Kailla agar tidak terhimpit oleh para kru artis yang berbadan besar dan tegap itu.

"Apa kamu baik-baik saja?" Tanya Zen sambil menunduk untuk melihat wajah Kailla.

"A... Aku ba... baik saja..." jawab Kailla tergagap. Entah kenapa jantung Kailla serasa berpacu 3 kali lebih cepat daripada biasanya. Mungkin karena disini ia sedikit mengalami claustrophobia? Tetapi setahu Kailla, ia tidak pernah mengalami phobia apapun walaupun ia berada di tempat yang sempit atau terhimpit oleh orang sebanyak ini. Dia tidak mungkin terkena penyakit jantung kan? Mungkin dia harus memeriksakan kesehatannya setelah ini.

"Sungguh?" Tanya Zen dan lebih mendekat kepada Kailla. Karena ada seseorang yang masuk di lantai 21. Sekarang posisi Zen dan Kailla berhimpitan. Zen bisa merasakan tubuh Kailla yang kecil dan hug-able di badan Zen yang tinggi besar. Kailla juga dapar merasakan tubuh Zen yang hangat dan bidang menempel padanya. Ada rasa aman saat mereka berdempetan seperti ini.

Is (S)He?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang