• delapanbelas •

1.5K 172 101
                                    

Tujuh hari telah berlalu sejak pelaksanaan operasi hati Abela. Kondisinya belum sepenuhnya stabil, namun kini Abela sudah bisa diajak berbicara.

Abela kecewa dan sedih. Saat matanya terbuka ia tidak melihat kehadiran Heeseung.

"Mi, Lee mana?"

Jennie, bahkan Sunghoon juga Gaeul tidak tahu harus berkata apa.

"Lee mana???"

"Bel. Lo tenang dulu, Heeseung udah-"

Ceklek

"Permisi"

Jennie, Sunghoon, dan Gaeul membulatkan matanya saat melihat seseorang yang persis seperti Heeseung datang. Namun kali ini penampilannya jauh lebih berandal.

"Lee? Aku seneng kamu...kok kamu berubah?"

Abela mengacak rambut laki-laki itu yang tampak lebih panjang. Abela juga melihat kedua kuping laki-laki itu yang sudah ditindik. Juga tato yang berada di lengan dan dada laki-laki itu.

"Gakpapa, pengen coba penampilan baru" ucap laki-laki itu sambil mengedipkan satu matanya.

"Sejak kapan juga kamu suka makan permen karet Lee? Buang ah bahaya tau"

"Oh bahaya? Oke"

Laki-laki itu mengambil tissue lalu membungkus bekas permen karet yang ia makan. Setelah itu ia membuangnya dengan asal sehingga mengenai wajah Sunghoon.

"H-heeseung?" kaget Jennie.

"Yo, kenapa?"

Mata Abela membulat dengan sempurna melihat sikap tidak sopan laki-laki yang ia anggap Heeseung itu.

"Lee. Dia mami aku, kamu lupa? Kenapa jadi gaksopan gitu sih?"

"Ohh mami ipar? Halo mami ipar hehe"

Hah dia sebenernya siapa sih? Kembaran Heeseung? Yaampun amit-amit sikapnya beda banget sama Heeseung. Ucap Jennie dalam hati.

"Maaf ya mami ipar, soalnya mami ipar keliatan masih muda banget hehe. Heeseung pangling"

"Lee? You ok?"

"I'm ok. Oh iya, lo istirahat aja dulu gue mau urus administrasi lo"

Abela semakin terkejut dengan cara berbicara laki-laki yang ia pikir adalah Heeseung. Bahkan cara berjalannya pun berbeda.

Kali ini benar-benar seperti berandal.

"Mami keluar sebentar ya, mami mau liat administrasi kamu"

"Aku ikut tan" sahut Sunghoon.

Belum sempat membalas, Sunghoon dan Jennie keluar dari kamar rawat Abela. Kini hanya tersisa Abela dan Gaeul.

"Gaeul"

"Iya Bel?"

"Gue mau minta maaf atas semua perbuatan gak enak gue ke lo. Gue banyak belajar dari Lee untuk jadi Abela yang punya kepribadian baik. Gue cuma cemburu sama lo Gaeul"

Gaeul tersenyum lalu menggenggam erat tangan adik tirinya itu, "Aku yang harusnya minta maaf Bel. Karena aku buat surat palsu itu, kamu malah putusin Sunghoon dan aku tau kamu awalnya cuma pura-pura kan sama Heeseung?"

Abela terkekeh saat mendengar pertanyaan itu.

"Soal surat terakhir itu.."

"Gue tau Gaeul, gakpapa kok. Justru gue berterimakasih banget karena ulah rese lo itu gue malah jadian sama Heeseung"

Yaampun Bel, gimana kalo kamu tau Heeseung udah meninggal? Aku gak tega..

Sedangkan di administrasi, Jennie dan Sunghoon terus menatap berandal yang sangat mirip dengan Heeseung.

love you my crazy girl ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang