Plak!
"Aku 9 bulan hamilin Abela dan baru aja kemarin aku lahirin dia, kenapa baru kasih tau sekarang Jin? Itu tandanya kamu udah berbuat kotor sama perempuan murahan itu sebelum aku hamil Abela kan?!"
"Jennie...aku minta maaf"
"Anak siapa? Anak kamu sama siapa?!"
Seokjin terdiam sambil terus mengelus punggung bayi satu tahun itu dengan sayang.
"Anak siapa?! Jawab Jin!"
"Anak aku sama perempuan malam si club Surabaya, puas kamu?"
Jennie menutup mulutnya sambil terus menangis frustasi. Ia menggendong bayi yang baru beberapa hari ia lahirkan.
Kim Abela.
"Pilih. Anak harram itu, atau Abela"
"Jen, kamu gak bisa suruh aku pilih. Jelas aku pilih dua duanya. Aku mereka mau hidup dan tumbuh sama aku, mana mungkin aku milih salah satu? Dimana otak kamu?"
"Harusnya aku yang tanya, dimana otak kamu? Bisa-bisanya kamu hamilin perempuan lain sedangkan kamu udah punya istri Jin..mikir"
"I know my fault, aku tau banget Jen. Tapi aku mohon sama kamu untuk terima bayi yang gak bersalah ini di keluarga kita. Please?"
Jennie menggeleng dan menatap Seokjin tidak percaya, "Gampang kamu bilang begitu? Kamu pikirin perasaan aku gak?! Hah?!!!"
"Stop, anak itu biar gue aja yang asuh" potong Taehyung adik dari Seokjin.
"Tau apa lo Tae? Bisa lo jaga bayi? Udah biar gue aja"
"Bang. Lo udah nyakitin hati istri lo dan juga Abela, gue yakin gue bisa rawat dia"
"Gak Tae. Gimanapun juga Gaeul anak gue, gue gakmau anak gue terlantar apalagi kalo dia harus tinggal sama nyokapnya"
Taehyung menghela nafasnya, "Kalo gitu biarin Abela tau kalo Gaeul anak gue bukan anak lo. Deal?"
"Kalo kamu gak terima kamu bener-bener brengsek Jin" geram Jennie.
"Fine, tapi biarin Gaeul tinggal disini"
"Bastard" maki Jennie lalu membawa Abela masuk ke dalam kamarnya.
Seokjin marah. Ia sangat marah dengan Jennie yang terus saja memakinya, namun ia sadar bahwa kali ini ia memang sangat bersalah.
"Gue kecewa sama lo bang" kecewa Taehyung lalu pergi memasuki kamarnya.
"Huftttt" Seokjin menghela nafasnya lalu menatap Gaeul yang sedang tersenyum lebar sambil memainkan dasi Jin.
"Apapun yang terjadi, papa bakal terus sama Gaeul. Papa janji sayang"
9 tahun kemudian..
"Mamiii! Papi dimana sih?? Abel mau main boneka sama papi" rengek Abela.
"Papi lagi main sama Gaeul sayang. Gih samperin papi kamu. Bilang kalo Abela juga mau main"
"Iya mi!"
Gadis kecil itu berlari sambil membawa beberapa bonekanya, senyumnya mengembang melihat sang ayah. Namun senyumnya luntur saat melihat sang ayah yang sedang bermain lari-larian bersama kakak sepupunya.
"Papi!! Abela juga mau main!"
"Abela...main sama mami aja nak, papi lagi main sama Gaeul. Apa Abela mau join? Ayuk, boleh kan Gaeul?"
Gaeul mengangguk sambil tersenyum lebar. Berbeda dengan Abel yang menatap Gaeul penuh amarah.
Brak!
KAMU SEDANG MEMBACA
love you my crazy girl ; lee heeseung
RomansaGimana ya kalo pacaran orangnya sama-sama absurd?