~ 1 ~

1.4K 85 10
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa vote dan komennya ya

"Sorry guys. Aku akan memberikan bunga ini spesial untuk kakakku Arya Mahapraja Sadhana." ucap Sita dan disambut tepukan meriah. Arya yang berdiri tak jauh dari sana, segera menghampiri dan menerima bunga yang diulurkan oleh Sita.

"Makasih sis." Arya memeluk Sita dengan sebelah lengannya yang tidak memegang bunga. Malam ini Arya sangat bahagia karena akhirnya Sita mendapatkan lelaki yang Arya yakini bisa menjadi pendamping sekaligus tempat ternyaman bagi adiknya berlabuh.

"Semoga lamaranmu dilancarkan ya bro." bisik Sita sambil membalas pelukan kakaknya.

Arya tersenyum dan menepuk bahu Sita. Arya kemudian membalik tubuhnya dan berjalan dengan percaya diri menghampiri Marina, personal asisten yang sudah menjadi kekasihnya.

"Marina, aku berikan bunga ini untukmu" ucap Arya sambil mengulurkannya kepada Marina.

"Makasih pak." ucap Marina sambil tersipu malu.

"Dan maukah kamu menikah denganku?" pinta Arya dengan membuka sebuah kotak berisi cincin di dalamnya. Arya berlutut dihadapan Marina.

Sekali lagi suara riuh dan tepukan tangan dipernikahan Sita dan Dika kembali terdengar. Marina tak bisa menahan diri untuk tersenyum. Mendapat lamaran dari pujaan hati tentu saja sangat sulit ditolak apalagi kini ia menjadi pusat perhatian dari semua orang yang ada ditempat ini.

"Pak Arya jangan becanda dong." ucap Marina sambil menatap Arya.

"Aku serius Rin. Hiduplah denganku." ucap Arya dengan tatapan serius untuk meyakinkan Marina.

"Baik pak. Saya menerima permintaan anda." jawab Marina sambil tersenyum.

Arya lantas berdiri kemudian memakaikan cincin di jari manis Marina. Dan memeluk kekasihnya itu.

"Makasih Marina. Aku mencintaimu."

Sita menatap bahagia ke arah kedua orang yang saling memeluk itu. Ia kemudian melirik ke arah Dika, lelaki yang sudah resmi menjadi suaminya. Tatapan mereka bertemu dan senyum manis mengembang di wajah keduanya.

.....

"Cepatlah masuk dan istirahat." ucap Arya yang mengantar Marina sampai di depan unit apartemennya.

"Tapi apa ada masalah? Kenapa mas Arya tidak seperti biasanya?" tanya Marina yang merasa Arya beberapa kali menatapnya sepanjang acara pernikahan Sita dan Dika.

"Entahlah. Mungkin karena kamu cantik sekali malam ini." ucap Arya sambil melempar senyum.

Arya memang protektif tetapi dia tidak pernah menjadi posesif. Tetapi malam ini, hanya karena beberapa pasang mata pria yang dengan terang terangan menatap Marina, sungguh membuatnya merasakan cemburu.

"Ehem. Mas semakin gombal ya." ucap Marina tersenyum malu malu.

"Ini fakta, kamu cantik banget Rin." Arya menekankan pujiannya.

"Mau masuk mas?" tawar Marina sambil membuka pintu apartemennya lebar lebar.

"Kamu curang Rin." ucap Arya sambil melangkah masuk menghampiri Marina.

Arya merengkuh tubuh Marina dan pintu apartemen tertutup hingga terdengar alarm tanda pintu telah terkunci.

Arya mencium mesra bibir Marina. Hal yang sangat ingin ia lakukan dari tadi.

"Aku baru tau kalo aku memiliki rasa posesif, dan napsu sebesar ini."

"Mas Arya kenapa sih?" Marina menatap calon suaminya itu lekat lekat.

Never Let Go [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang