FIRASAT

186 53 0
                                    

Setelah urusannya dengan jackson usai, dahyun segera pergi dari sana.

Di tengah perjalanan kembali pulang, dahyun memegangi dadanya yang terasa sesak. Hatinya mendadak cemas meski tak tahu apa yang membuatnya takut seperti itu.

Sejurus kemudian ia teringat akan keadaan dirinya di masa depan.

Merasa jika dahyun di masa depan kini dalam keadaan yang bahaya.

"Kau kenapa?" tanya dahyun masa lalu, ia menoleh sekilas pada dahyun dan kembali menatap jalanan.

"Aku harus segera kembali ke masa depan hyun, menepilah," jawab dahyun dengan suaranya yang nampak cemas. seolah ia mendapatkan sebuah firasat.

"Aku tidak bisa menjelaskannya sekarang padamu, tapi kembalilah ke keluarga minho dan jadi aku," ucap dahyun

Belum sempat dahyun masa lalu menjawab, dahyun segera turun dari dalam mobil dan berlari masuk ke dalam hutan. Mencari tempat aman untuk membuka lorong waktu.

Dahyun masa lalu yang nampak bingung pun akhirnya kembali memelajukan mobilnya, meski ada sedikit ragu di hati namun ia coba percaya semua ucapan dahyun

"Ya, aku sudah memutuskan percaya, aku tidak akan ragu lagi," gumam dahyun masa lalu, ia semakin menginjak pedal Gas dalam-dalam. Membuat mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi.

***

Di dalam hutan.

"Lorong waktu!" ucap dahyun dengan nafasnya yang memburu dan seketika itu juga lubang hitam muncul di hadapan dahyun, lubang hitam seperti sebuah dimensi menuju alam lain.

Tanpa mengulur waktu dahyun pun langsung menuju masa depan, kamar rawat dahyun masa depan adalah tujuannya. Namun ia berakhir keluar di lorong tangga darurat.

"Kenapa aku muncul disini?" ucap dahyun dengan perasaannya yang semakin cemas.

Dahyun menyadari satu hal, jika kini di ruangan dahyun masa depan pasti sedang ada orang lain.

Secepat yang ia bisa, dahyun segera berlari dan menuju kamar rawat itu. Membukanya dengan kasar dan melihat siapa yang ada di sana.

Perawat wanita.

"Astaga Tuan, Anda membuat saya terkejut," ucap mina, ia bahkan memegangi dadanya yang tersentak.

"Apa semuanya baik-baik saja?" tanya dahyun, nafasnya kasarnya terdengar begitu jelas.

"Semuanya baik-baik saja Tuan," balas mina apa adanya.

Membuat dahyun kembali memegangi dadanya yang masih merasa takut.

"Pertanda apa ini?" gumam dahyun pelan, bahkan mina pun tak mampu untuk mendengarnya. Mina malah fokus menatapi kaki dahyun yang menapak di lantai.

"Sana," ucap dahyun kemudian, ketika menyadari mungkin saja yang berada dalam bahaya adalah gadis itu.

Tanpa banyak bicara, dahyun kembali berlari keluar dengan tergesa. Membuat mina yang ingin kembali berucap jadi diam seribu bahasa.

"Sana? Siapa dia, apakah istri Tuan dahyun?" gumam mina setelah dahyun tak lagi ada di sana.

Dahyun kembali berlari dan menuju tangga darurat. Menutup pintu itu rapat-rapat dan segera mengucapkan kalimat keramat.

"Lorong waktu."

Rumah sana adalah tujuannya. Ruang kerja minho adalah tujuannya.

Dan Blusshh...

Dahyun keluar dari lorong waktu itu tepat di tujuan yang ia inginkan, ruang kerja minho yang kini nampak sangat berantakan.

Seolah baru saja seseorang menggeledah ruang ini.

"Apa yang terjadi?" gumam dahyun.

Belum terjawab pertanyaannya, dahyun mendengar suara pistol di dalam rumah ini.

DOR!

Seketika itu juga, sana muncul di dalam pikirannya.

"Tidak, itu bukan tembakan untuk sana."

Dengan mengendap, dahyun mulai keluar dari ruang kerja itu. Mengintai apa yang sebenarnya terjadi di luar sana.

Sampai akhirnya ia melihat sesosok gadis yang sedari tadi bercokol di otaknya.

Sana dan minho yang juga sedang mengintai keadaan.
Melihat sana yang baik-baik saja, membuat dahyun bisa bernafas lega.
















Jangan lupa vote

[END] Time PassageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang