RUMAH KELUARGA DAHYUN

205 53 2
                                    

Dahyun meminta mina untuk menggunakan mobil rumah sakit dan membawa mereka pergi jauh dari sini.

"Ki-kita kemana Tuan?" tanya mina diantara rasa takut yang menghantui. Ia menyetir dibawah ketakutan, dahyun masih terus mengarahkan pisau tajam itu di tubuhnya. Sementara dahyun yang tengah sadarkan diri kini terduduk dan bersandar di kursi tengah bersama dengan dahyun masa depan

"Teruslah melaju, aku akan memberimu instruksi," jawab dahyun dengan suaranya yang dingin. Ia harus cepat mendapatkan tempat persembunyian yang aman, lalu setelahnya kembali ke masa lalu. Kini ia sangat yakin dahyun masih menunggunya di tempat suho.

"Percepat laju mobilmu!" bentak dahyun, ia sungguh geram saat merasakan laju mobil ini begitu lamban, sementara ia sedang diburu oleh waktu.

Tanpa menjawab apa pun mina segera menambah kecepatan mobilnya, terus melaju mengikuti perintah dahyun. Jika dahyun mengatakan kanan maka ia akan berbelok ke kanan, terus seperti itu sampai mereka tiba di sebuah rumah.

Rumah yang hanya sekali lihat pun mina langsung tahu jika rumah itu sudah lama kosong. Bahkan rerumputan mulai merayap menyentuh dinding.

Bulu kuduk mina merinding, ia sungguh takut. Pikiran-pikiran buruk mulai memenuhi seluruh isi kepalanya. Semua jenis hantu bahkan langsung muncul di bayangannya.

"Turun!" bentak dahyun

Membuat mina menangis dan terisak. Namun meski begitu ia tetap menuruti perintah dahyun

Mereka masuk ke dalam rumah kosong itu melalui pintu rahasia, pintu utama rumah ini sudah ditumbuhi banyak jamur dan tumbuhan merayap.

Mina terbelalak, saat melihat rumah ini tidak seperti yang ia bayangkan. Tidak ada sarang laba-laba, tidak ada debu tebal yang memenuhi seluruh ruangan. Mina juga mengira jika ruangan ini akan gelap dan pengap.

Tapi nyatanya, rumah ini seperti rumah biasa, tersusun rapi dan bersih tidak seperti yang terlihat di luar sana.

Seketika perasaan takut mina hilang seketika.

Rumah ini adalah rumah milik keluarga dahyun, tidak ditempati setelah pembantaian keluarganya. Beberapa tahun terakhir dahyun kembali merenovasi. Namun tetap membuat rumah ini nampak tidak dihuni.

"Aku mohon, jagalah saudaraku di rumah ini sampai aku kembali," ucap dahyun dengan suaranya yang mulai berubah, tidak lagi terdengar dingin dan bicara keras.

Membuat mina langsung menatapnya tak percaya, bahkan di tangan kanan dahyun masih jelas mina lihat ada senjata tajam itu.

"Jangan berani untuk kabur, kemanapun kamu pergi aku pasti akan selalu menemukanmu," Ancam dahyun yang berhasil mengembalikan ketakutan mina.

Setelah mengatakan itu dahyun benar-benar pergi dari sana. Ia mengeluarkan semua isi mobil rumah sakit itu, ada beberapa peralatan infus dan obat-obatan yang dahyun tidak tahu apa kegunaannya. Ia memberikan itu semua kepada mina, mungkin ada beberapa yang akan berguna untuk dahyun masa depan.

Setelahnya dahyun kembali keluar dan mengunci pintu itu. Pergi membawa mobil mina menjauh dari sana.

Mina yang ditinggal sendiri pun kembali ketakutan, apalagi saat mendengar suara deru mobil itu semakin jauh dan menghilang.
Gadis cantik ini menelan ludahnya dengan susah payah. Melirik ke arah pasien nya selama beberapa hari ini yang kini nampak seperti mayat. Apalagi kini tubuh pasien nya itu tanpa dilengkapi dengan alat kesehatan.

"Tidak tidak, aku tidak boleh takut. Rumah ini bukan rumah horor dan dia itu adalah pasien ku," gumam mina, ia lalu mulai bergerak membenahi posisi dahyun di atas sofa dan mulai kembali memasang infus.

"Segera lah sadar Tuan, jika anda sadar saudara anda itu pasti akan berhenti menggila," ucap mina, seolah dahyun yang tak sadarkan diri ini bisa mendengar ucapannya.

[END] Time PassageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang