RUANG BAWAH TANAH

211 53 1
                                    

Tak berapa lama setelah sana masuk ke dalam kamarnya ponsel dahyun bergetar. Ia merogoh ponselnya yang berada di dalam saku celana dan melihat ada panggilan masuk dari dirinya sendiri.

Dahyun memanggil.

Sebelum menjawab panggilan itu, dahyun lebih dulu tersenyum kecil. Hidup yang di jalaninya kini sungguh aneh.

"Aku sudah di depan, keluarlah," ucap dahyun masa lalunya di ujung sana.

Tanpa menjawab ucapan itu dahyun langsung memutuskan sambungan telepon, lalu segera turun ke lantai dasar dan keluar menemui dahyun.

Keluar gerbang dan dilihatnya sebuah mobil hitam di seberang jalan sana, dahyun tahu betul itu adalah mobil milik dahyun, mobil miliknya dulu.

Dan tanpa mengulur-ngulur waktu lagi, dahyun segera menghampiri mobil itu, masuk kedalam mobil dan duduk di kursi penumpang.

"Apa ada yang menyerang mu?" tanya dahyun, tadi ia melihat spion sebelah kanan mobil yang hancur, lalu ada beberapa bekas tembakan di body mobil ini.

"suho," jawab dahyun masa lalunya singkat.

Dan mereka kedua terdiam meyakini satu hal. Bahwa malam ini akan jadi malam yang panjang.

Mereka sama-sama yakin, jika malam ini juga suho akan bergerak.

"Singkirkan mobil ini dan aku akan menunggu di rumah minho," ucap dahyun

"Aku akan berjaga di luar," jawab dahyun masa lalu.

Mendengar itu dahyun menganggukkan kepalanya lalu segera turun dari dalam mobil.

Seperti partner yang sudah saling mengerti dahyun masa lalunya pun langsung bertindak dengan cepat. Membawa mobilnya menjauh lalu berlari menyusul dahyun masuk ke kediaman keluarga minho.

Dahyun masa lalu bergerak seperti bayangan, di sekeliling halaman rumah minho dia berjaga. Sebenarnya dahyun tidak sendiri, ada pula beberapa orang penjaga yang sudah minho siapkan untuk menjaga rumahnya.

Karena itulah, dahyun masa lalu memilih untuk menjadi penjaga bayangan. Ia tak nampak di mata semua orang namun berada di antara mereka. Bersembunyi di tempat-tempat yang begitu aman.

Hingga saat dini hari.

Suho benar-benar mulai bergerak. Memerintahkan 2 pembunuh bayarannya untuk menghabisi minho dan sana sekaligus.

Suho tidak peduli bagaimana caranya yang jelas kedua orang itu harus mati malam ini.

Chan dan felix adalah pembunuh yang dikirim suho.

Mereka berdua juga mengenal dahyun dengan baik. Yang dulunya rekan kini menjadi musuh dalam semalam.

Dor!

Chan menembak salah satu penjaga tepat mengenai tubuhnya.

Dahyun masa lalu yang tengah bersembunyi langsung menoleh ke arah sumber suara, ia melihat chan dan felix di atas dinding pagar. Lalu melompat turun dan menyerang membabi buta.

Inilah satu kelemahan dahyun, ia tidak ahli dalam pertarungan jarak jauh, dahyun tidak pandai dalam menggunakan pistol.

Dor!

Dor!

Bunyi banyak tembakan di luar sana membuat seisi rumah pun gempar. Di luar sana sudah terjadi pertarungan antara orang-orang suho dan para penjaga. Sementara di dalam rumah para penjaga dan pelayan mulai melindungi Tuan dan Nona nya.

"Lindungi diri kalian, aku akan bersama sana," ucap minho, ia bahkan menolak saat dahyun menawarkan diri untuk selalu berada di dekat minho dan sana.

Dahyun hanya melihat minho dan sana yang masuk ke dalam ruang kerja minho. "Kita lindungi ruangan itu meski bertaruh nyawa," ucap dahyun pada para penjaga.

Sementara para pelayan wanita sudah bersembunyi di tempat yang lain.

Tidak dahyun tahu, bahwa minho dan sana bersembunyi di ruang bawah tanah. Di dalam ruang kerja minho ada pintu rahasia menuju ruang bawah tanah itu, hanya minho seorang lah yang tahu.

Dan kini sana pun mengetahuinya.


















Jangan lupa vote ya

[END] Time PassageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang