PRIA TIDAK BERHATI

233 57 0
                                    

"Setidaknya selama 6 hari ke dapan kita harus memastikan keluarga minho selamat. Dan setelahnya kita bisa hidup dengan normal hyun, percayalah," ucap dahyun memecah keheningan diantara mereka.

Deru angin sore kala itu berhembus dengan kencang, seolah malam nanti akan turun hujan yang sangat lebat.

Bahkan kini langit mulai perlahan menggelap.

"Bagaimana caranya agar kau percaya padaku hyun?" tanya dahyun lagi, karena dahyun masa lalunya hanya diam. Menatapnya dengan tatapan entah.

"Apa kata terakhir yang ibu ucapkan sebelum dia meninggal."

"Hiduplah dengan baik dahyun." Jawab dahyun cepat.

Secepat ingatannya pada kejadian 10 tahun silam. Saat beberapa orang dengan sadis membantai keluarganya. Ada luka di tubuh dahyun yang membuat orang-orang itu mengira bahwa dahyun juga mati.

Namun dahyun ternyata selamat dan menjadi satu-satunya yang hidup.

Mendengar jawaban dahyun, membuat dahyun masa lalu merasa tersentak. Ya, kata-kata itulah yang di ucapkan sang ibu sebelum menghembuskan napasnya yang terakhir.

Rasa sesak di dada makin menjadi saat kenangan kelam itu kembali berputar dengan jelas di ingatannya.

"Aku tidak ingin kita mati dahyun, aku ingin kita hidup, lalu menjalani hidup yang baik seperti keinginan ibu kita," ucap dahyun. Membuat dahyun masa lalunya makin diselimuti perasaan tidak tenang.

Karena akhirnya ia mempercayai cerita dongeng pria gila di hadapannya ini.

"Baiklah, lalu apa yang harus kita lakukan?" tanya dahyun masa lalu.

Namun belum sempat dahyun menjawab hujan benar-benar turun membasahi mereka.

Keduanya berlari berteduh di pinggir gedung itu, namun air hujan tetap mengenai sepatu mereka.

"Kita hanya harus menyelamatkan keluarga minho selama 6 hari kedepan. Karena jika terjadi sesuatu diantara mereka dalam rentang waktu itu pasti kita yang akan disalahkan hyun," jelas dahyun, ia sedikit meninggikan suaranya. Agar tak kalah dengan air hujan .

"Orang yang bisa membunuh kita hanyalah minho, jadi siapapun lawannya aku yakin kita tidak akan mati. Termasuk orang yang meminta suho untuk membunuh minho."

"Baiklah, kau terus awasi sana dan aku akan mencari tau siapa orang itu," jawab dahyun masa lalu akhirnya.

Selesai membuat kesepakatan mereka akhirnya berpisah. Namun dahyun tidak langsung mempercayai dahyun masa lalunya itu. Ia akan tetap berada di barisan paling depan untuk menyelamatkan keluarga minho.

Dengan sebagian bajunya yang basah, ia menemui kedua rekan bodyguardnya, menunggu sana keluar dari dalam kelas.

15 menit menunggu akhirnya sana keluar. Dengan segera mereka semua bergegas untuk pulang.

Membelah kota seoul yang di guyur hujan deras.

"Pak dahyun, kenapa bajumu basah seperti itu? Pakailah sweater ku ini untuk mengeringkannya," ucap sana, seraya menyerahkan sweater rajut berwarna merah kepada dahyun.

Dahyun dan sana memang duduk di kursi penumpang belakang. Sementara kedua rekan dahyun duduk di depan dengan salah satunya yang mengemudi mobil.

Mereka sengaja hanya menggunakan 1 mobil.

"panggil dahyun saja nona kita tidak beda jauh usianya dan tidak perlu Nona, ini bukanlah hal yang berarti untuk saya," jawab dahyun dengan mengedikkan bahunya yang basah.

Sana tidak mau dengar, gadis cantik itu dengan segera memberikan sweater nya pada dahyun . Seorang pria yang sudah ia anggap seperti temannya sendiri. Jujur saja, sana merasa tidak tega melihat baju basah dahyun.

Memiliki hati yang lembut membuat sana bersikap baik pada semua orang.

Tidak ingin berdebat akhirnya dahyun mengambil sweater itu dan mengeringkan bahunya.

Diperlakukan manusiawi seperti ini oleh sana membuat hatinya berdesir. Hingga kini yang dahyun pikirkan hanyalah dirinya dan tidak ada yang lain, apalagi tentang sana dan minho

Setelah 6 hari berlalu bahkan dahyun tidak peduli jika sana dan minho mati di tangan pembunuh yang lain.

Tapi melihat sweater merah di tangannya ini membuat hatinya jadi tidak tenang. Ia lalu menoleh ke arah sana, melihat wanita cantik ini memainkan jari-jarinya di kaca mobil, seolah menyentuh air yang menjatuhi mobil mereka.

Desiran aneh itu kembali mendatangi hati dahyun, seolah mengatakan jika ia benar-benar pria tidak berhati.





















Jangan lupa vote ya

[END] Time PassageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang