SENYUM SANA

593 65 22
                                    

Hari ini dahyun memutuskan untuk keluar dari dalam rumahnya. Bersama mina dia berniat mendatangi markas suho

Menggunakan mobil yang dahyun punya mereka mulai menyusuri pinggiran kota seoul. Tidak ada kata diantara keduanya, bahkan mina memejamkan matanya menikmati semilir angin yang masuk ke dalam mobil mereka.

Hubungannya dengan dahyun memang terbilang aneh, namun kini keduanya sudah dekat dan terbiasa dengan satu sama lain.

1 jam perjalanan dan akhirnya mereka sampai di markas suho. Dahyun hanya turun seorang diri sementara mina menunggu di dalam mobil.

Dahyun masuk dan mulai menuruni anak tangga untuk sampai di ruang bawah tanah, tapi ada yang aneh tidak ada satupun orang yang menghuni markas itu.

Bahkan ruangan suho kosong dan tak ada tanda-tanda kehidupan.

"Sebenarnya apa yang sudah terjadi," gumam dahyun

Cukup lama ia berkeliling untuk mencari petunjuk namun tetap tak menemukan apapun.

Dahyun tidak ingat jika di masa lalu suho sudah mati, semua anak buahnya pun mulai bekerja sendiri-sendiri tanpa ada pemimpin lagi. Bahkan markas ini pun sudah tidak dihuni sejak suho meninggal saat itu.

Akhirnya tanpa membawa hasil apa-apa, dahyun meninggalkan markas itu. Kembali masuk ke dalam mobil dengan raut wajah yang entah.

Bahkan dahyun sampai bingung melihatnya.

"Ada apa dahyuna? apa ada sesuatu hal buruk yang terjadi?" tanya mina saat dahyun sudah duduk sempurna, namun belum menghidupkan mesin mobil mereka.

"Tidak ada," jawab dahyun singkat, lalu segera melaju pergi dari sana.

Tidak langsung pulang ke rumah mereka, dahyun malah membawa mobilnya menuju pusat kota seoul. Bergabung dengan hiruk pikuk kota ini.

Perhatian dahyun teralihkan saat melihat sebuah billboard besar di tengah kota. Billboard yang seperti televisi raksasa.

Melihat siaran di billboard itu dahyun dengan segera menghentikan mobilnya.

Terpampang jelas di sana tentang pertunangan sepasang kekasih, anak-anak pengusaha di kota ini.

Minatozaki sana dengan chou tzuyu.

Deg!

Seketika jantung dahyun tersengat saat melihat wajah cantik wanita itu. Ada desiran dihatinya yang artinya entah. Namun dahyun merasa jika mereka memiliki hubungan, meski dahyun tidak mengingat sedikitpun tentang wanita itu.

"Apa aku mengenal wanita itu minari?" tanya dahyun pada mina

"Mana ku tahu," jawab mina di dalam hati.

Namun dia tidak langsung menjawab. Mina masih mengingat-ingat, karena sepertinya dia tidak asing dengan nama itu.

Sana, sana.

"Sepertinya aku pernah mendengar nama wanita itu , sana. Sepertinya dia istri kembaran kamu." jawab mina, ingat dulu saudara dahyun pernah menyebut nama wanita itu.

"Jangan gila, aku tidak punya saudara kembar! harus berapa kali aku mengatakannya padamu!"

"ck, Kalau begitu mungkin itu istrimu."

"Bodoh!" sahut dahyun cepat dan mina hanya mencebik.

Dahyun kembali menatapi billboard itu dan menatap lekat seorang wanita bernama sana, yang kini berada di pelukan pria lain.

Sorot mata wanita itu, senyum di bibirnya benar-benar tidak asing bagi dahyun. Dan saat melihat wanita itu tersenyum dahyun pun ikut mengukir senyum yang sama.

Seolah tiba-tiba saja kedamaian itu mendatangi hatinya, membuat perasaannya menghangat seketika.

Membuatnya kembali ingat dengan apa tujuan hidupnya saat ini, memperbaiki diri dan hidup layak seperti orang pada umumnya. Keluar dari lembah hitam pembunuhan.

"Terima kasih," ucap dahyun di dalam hati seraya terus menatap sana yang sedang tersenyum.

"ayo pulang minari" ucap dahyun sambil menautkan jarinya dengan jari mina tersenyum lembut

"belikan aku ice cream dulu baru kita pulang" ucap mina mulai melangkah masuk ke mobil

"apa pun akan ku beli untukmu" jawab dahyun dan mina tersenyum lebar, pria menyebalkan yang dia kenal dulu telah berubah seiring nya waktu mereka bersama

Entah kenapa prilaku dahyun membuat mina nyaman dan merasa di lindungi jika bersama dahyun

Dahyun membuka pintu mobil buat mina lalu berjalan ke pintu satunya  sebelum masuk dahyun menatap lagi layar billboard melihat wajah wanita yang berada di layar

Mungkin wanita itu adalah seseorang yang ada di masa lalu dahyun. Namun melihat wanita itu kini sudah hidup bahagia, maka diapun tidak ingin mengusiknya lagi.

Dan dahyun pun memutuskan untuk membuat hidupnya kini bahagia pula.

Seperti wanita itu.




















END

MAAF KALO ENDING NYA KURASA MEMUASKAN

MAKASIH ATAS VOTE DAN KOMENNYA

MAKASIH JUGA UNTUK YANG SUDAH FOLLOW AKU

[END] Time PassageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang