LORONG WAKTU

371 85 6
                                    

Setelah membuka matanya, Dahyun langsung terkejut, bagaimana tidak? Saat ini ia berbaring persis di samping tubuhnya sendiri yang sudah seperti mayat. Terbaring dan bersimbah darah segar.

"Sial! Tubuh siapa itu" umpat dahyun, diantara rasa takut dan terkejut sekaligus. Buru-buru ia bangkit dan mengambil jarak aman.

Di perhatikan nya mayat itu lekat-lekat dan memang benar itu adalah dirinya.

"Sial! Apa tubuhku jadi 2," umpat dahyun lagi, ia mulai mendekati tubuhnya sendiri dan memeriksa keadaannya.

Kedua netra dahyun langsung membola saat menyadari denyut nadi dan napas dirinya masih ada di tubuh ini.

"Benar-benar sial!" umpat dahyun lagi. Dengan segera ia membawa tubuhnya itu menuju rumah sakit.

Mengatakan pada perawat jika itu adalah saudara kembarnya.

Tak butuh waktu lama, Dahyun mendapatkan penanganan. Peluru di dalam tubuhnya berhasil dikeluarkan namun dahyun dinyatakan koma.

Dan kini, Dahyun yang hidup duduk di kursi di samping ranjang dahyun yang sudah berbaring di ranjang perawatan dengan banyak selang di tubuhnya.

"Gila," umpat dahyun lirih.

Potongan-potongan ingatannya mulai kembali satu per satu. Tentang malam kelam yang ia lalui hingga akhirnya ia tertembak dan mati.

Tentang suara ibunya lalu tentang suara yang tak di kenalnya sama sekali.

Tentang kesempatan hidup dan lorong waktu.

"Astaga!" ucap dahyun sungguh terkejut, bahkan kedua matanya langsung membola nyaris keluar.

Hanya membatin tentang lorong waktu, tiba-tiba sebuah lubang hitam muncul tak jauh dari tepatnya duduk. Seolah lubang hitam itu menunjukkan dimensi lain di dunia ini.

Dan seketika lubang itu menghilang saat pintu kamar dibuka.

"Tuan, silahkan urus administrasinya dulu, tuan dahyun harus di rawat," ucap seorang wanita muda menggunakan baju perawat.

Dahyun hanya mengangguk tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Pikirannya masih gamang dengan semua yang terjadi.

20 menit ia mengurus administrasi, 20 menit itu pula pikirannya kosong. Lalu kembali duduk di tempat yang sama di samping tubuhnya sendiri yang tidak berdaya.

"Dahyun, aku adalah dahyun, lalu siapa pria ini," ucap dahyun dengan menatap tubuhnya sendiri di atas ranjang.

"Apa kami dahyun, lalu lorong waktu itu sungguhan? Lalu putri minho, Arght!" Dahyun menggaruk kepalanya frustasi.

Cukup lama ia berdebat dengan akal sehatnya sendiri. Dahyun akhirnya mengambil kesimpulan.

Bahwa ia yang hidup kini bukanlah dahyun yang sesungguhnya. Dahyun adalah yang terbaring koma ini. Dan dia harus kembali ke masa lalu untuk menyelamatkan sana agar ia tidak mati tertembak.

Itu artinya, iapun harus melawan dirinya sendiri di masa lalu dan menyelamatkan putri minho, sana.

"Bagaimana jika aku tidak kembali lalu hidup dengan tubuh ini?" gumam dahyun dan hanya didengar oleh dirinya sendiri.

"Mungkinkah tubuh ini akan menghilang setelah 7 hari?" tebak dahyun lagi lalu merasa merinding sendiri.

Dan setelah mengumpulkan keberaniannya. Dahyun langsung mengunci pintu kamar rawatnya. Menutup gorden bahkan mematikan lampu utama.

Menarik dan menghembuskan napasnya berulang sebelum mengucapkan kata-kata sakral itu.

"Lorong waktu," ucap dahyun dengan semua keberaniannya.

Dan seperti keajaiban, lubang hitam lorong waktu itu muncul persis di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan seperti keajaiban, lubang hitam lorong waktu itu muncul persis di hadapannya.

"Sial! Ini bukan mimpi," umpat dahyun. Dengan debaran jantung yang tak biasa.

"Baiklah, ayo kita lakukan hyun. Dan setelah ini semua usai hiduplah dengan normal. Hiduplah menjadi orang biasa tanpa memiliki banyak dosa," ucap dahyun menyakinkan dirinya sendiri.

Dengan langkah perlahan, Dahyun mulai memasuki lubang hitam itu.

Tak ada yang terjadi apa-apa, hanya tiba-tiba ia keluar di markas suho. Bahkan menyaksikan dirinya sendiri di masa lalu yang keluar dari ruangan suho

Dahyun tersentak.

Kini ia melihat dirinya sendiri yang masih hidup, disaat ia baru saja mendapatkan perintah suho untuk membunuh minho.

Setelah menelan ludahnya dengan susah payah. Dahyun mulai mengikuti semua pergerakan dahyun masa lalunya itu.

Ia mengamati dirinya sendiri yang sedang melakukan persiapan untuk membunuh minho.

Dahyun sudah hapal betul apa yang akan dilakukan dahyun di masa lalu. Tapi karena terlalu banyak penjaga di markas, ia tak bisa mencegah dahyun sekarang.

Ia bahkan mengikuti dahyun hingga sampai di kediaman minho, Dahyun pun menyamar menjadi seorang pelayan.














Biar gak pusing baca nya aku kasih tanda

Buat dahyun masa lalu aku miringkan  dan buat dahyun masa depan aku normal tulisnya

Paham kan? Semoga paham deh 😂

Jangan lupa vote

[END] Time PassageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang