PAGE 9

11.2K 1.1K 45
                                    

Selamat Membaca❣️
Jangan lupa Vote yaw, lov u even stars and moon collide.

Ps : Bang Gab baru 2 Chap debut langsung pada oleng 😌

🦋🦋🦋🦋

Jenovan duduk dengan tenang, wajahnya tidak menampilkan ekspresi apapun berbanding terbalik dengan hatinya yang tiba-tiba resah. Tangannya tidak berhenti mengetuk meja di sampingnya.

Kemana Gabriel membawa Anya?

Di sofa Reyden duduk menyender membaca buku namun pikirannya melalang buana. Bukannya melihat barisan kata yang tertulis, mata Reyden justru menerawang lurus melewati buku itu.

Kemana Gabriel membawa Anya?

Rainer dan Julio saling pandang mengamati Jenovan dan Reyden yang tidak terlihat seperti biasanya.

"Apa cuma gua doang yang ngerasa ini hawa gak enak banget" Bisik Rainer pelan.

"Gak lo doang" Balas Julio sama berbisiknya di sela-sela kegiatan mengelap gitar berwarna putih.

Merasa hawa di sekitar perlu di jernihkan Rainer membuka suaranya menatap Jenovan dan Reyden bergantian "Ekhm, pulang sekolah main golf y—"

Belum sempat laki-laki itu menyelesaikan ucapannya, bibirnya tertutup rapat ketika mendengar umpatan Jenovan dan Reyden bersamaan.

"Sialan! Keluar dari otak gua!" Umpat Jenovan tanpa sadar. Alisnya menekuk tajam. Laki-laki itu menyugar rambutnya ke belakang lalu menyenderkan kepalanya ke punggung kursi. Kepala Jenovan mendongak dengan mata menatap jauh langit-langit ruangan pribadinya yang tinggi.

"Ck!" Reyden berdecak ia menutup wajahnya dengan buku lalu merebahkan dirinya di sofa.

🦋🦋🦋🦋

Anya dan Gabriel berjalan santai di sepanjang koridor. Sekarang Anya tahu dimana letak ruangan rahasia Gabriel. Ruangan itu terletak di lantai 1, berada dipaling ujung terbelakang dan tersembunyi tentunya.

"Gue liat kulkas lo udah penuh. Ruangan lo juga masih bersih, berarti tugas gue udah kelar kan buat hari ini?" Anya melirik Gabriel dari samping yang lebih maju beberapa langkah darinya.

"Hm"

Anya mencibir dalam hati mendapati gumaman tidak jelas Gabriel. Tiba-tiba langkah kaki Gabriel terhenti, membuat Anya turut menghentikan kakinya. Punggung Gabriel berbalik, matanya tidak sengaja menangkap sosok Jenovan yang sedang berjalan ke arah mereka dengan kemeja tidak terkancing menampilkan kaos hitam yang laki-laki itu gunakan.

Anya menatap Gabriel bingung ketika mendapati laki-laki yang berdiri di hadapannya itu terdiam memandang ke arah belakangnya, Anya hendak membalikan tubuhnya namun suara Gabriel membuat tubuhnya berhenti.

"Pulang sekolah gua tunggu di parkiran" Tanpa menunggu Anya menjawab laki-laki berhoodie abu-abu itu berbalik lalu melangkahkan kakinya meninggalkan Anya yang terheran-heran.

Parkiran? Ngapain?

"Eh lo mau kemana? Kelas kita di si—" Tubuh Anya setengah berputar ketika merasakan tarikan keras dari belakang membuat ucapannya terputus.

Suddenly I'm Become Babu! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang