PAGE 16

8.3K 771 33
                                    

Selamat Membaca❣️
Jangan lupa vote yaw, spread love for everyone.

Ps : Makasih banget loh buat kalian yang selalu nungguin cerita ini.
Dan maaf banget kalau updatenya lama. Soalnya aku lagi UAS gais semoga setelah kelar bisa rajin update dan sampai TAMAT huhu.

🦋🦋🦋🦋

Anya menuruni tangga dengan malas-malasan, adakah hari antara minggu dan senin? Kalau dia sudah kembali nanti, Anya akan menyuruh Kaylen membuat hari itu. Jaga-jaga jika dia terseret kembali ke dunia novel.

Ah, ingatkan Anya juga untuk menyuruh Kaylen membuat tokoh pengangguran kaya raya yang dikelilingi para cogan yang bucin.

Suara Cinthia yang sedang berbicara dengan Jeyna aka anak kucing yang Anya bawa kemarin menyambut kehadiran Anya yang langsung bermuka masam. Bukan. bukan, Anya yang menamai anak kucing itu tapi Jenovan lah sang pelaku.

FLASHBACK

"Oh ya kemarin lo ngirim pesan apa?"

"Uhukk uhukk"

"Gua gak ngerti apa maksud lo" Anya menatap curiga Jenovan yang menghindari matanya. Akhirnya gadis itu mengeluarkan ponselnya dengan jari yang menutupi nama kontak laki-laki itu. Karena kalau sampai tahu bisa panjang urusan. Anya menunjuk tulisan Pesan ini telah di hapus.

"Masih mau ngelak?" Jenovan berdehem lega, ternyata Anya tidak sempat melihat pesan yang tidak sengaja ia kirim itu.

"Oh itu, gua ngirim foto dugong soalnya mirip lo tapi setelah gua pikir-pikir masih cakepan dugong jadi yaudah, tar lo besar kepala lagi" Jujur Jenovan sendiri tidak tahu apa yang sedang ia bicarakan.

"Oh gitu, gak nyangka lo mikirin gue"Anya yang tahu Jenovan hanya beralibi memasang senyum sombong dengan mata menyipit memandang Jenovan.

Jenovan yang menatap ekspresi menyebalkan Anya langsung menyentil dahi gadis itu.

"Akh, kenapa lo—" Sebelum mendengar protesan Anya lebih lanjut, Jenovan berdiri membuang putung rokok lalu menunjuk anak kucing yang masih sibuk menjilati camilannya yang sudah habis.

"Jeyna, namanya Jeyna" Setelah mengucapkan itu Jenovan pergi begitu saja.

END FLASHBACK

Anya sempat bergidik ngeri saat terbesit satu pemikiran Jeyna adalah singkatan dari Jenovan-Anya. Gadis itu langsung menepis jauh-jauh pikiran mengelikan itu. Lagi pula mana mungkin Jenovan punya ide seperti itu kan?

"Jey kenapa imut banget sih?" Cinthia mengelus perut Jeyna yang berbaring terlentang dengan kaki pendeknya yang tertekuk ke atas, kucing itu mendengkur kesenangan dengan mata yang terpejam.

Entah Anya harus bersyukur atau tidak tapi saat ia membawa Jeyna ibunya langsung berteriak histeris melihat keimutan kucing itu dan dalam satu hari ruang tengahnya sudah dipenuhi oleh kandang kucing sebesar lemari, tentunya atas permintaan Anya bahwa kandang itu harus tertutup, selanjutnya di sebelahnya terdapat cat tree sebagai tempat kucing itu bermain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suddenly I'm Become Babu! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang