Selamat Membaca❣️
Jangan lupa Vote yaw, spread love for everyone.🦋🦋🦋🦋
Setelah kepergian Kaivan. Anya merasa sangat canggung terlebih jika kembali mengingat adegan ciuman antara mereka. Melihat punggung Jenovan yang ingin berbalik membuat gadis itu buru-buru melompat memposisikan dirinya kembali berbaring di tempat tidur.
"Gue mau istirahat, jangan lupa tutup pintu" Usir Anya dengan mata terpejam yang kini sudah berbaring miring memunggungi Jenovan. Suara langkah kaki mendekat membuat Anya dalam tidur pura-puranya gusar.
"Lo baik-baik aja?" Tanya Jenovan yang berdiri di samping tempat tidur Anya, menelisik tubuh gadis itu.
Anya mengernyitkan dahinya, apa maksudnya? Memangnya dia kenapa?
"Kaivan bilang lo kecelakaan. Dimana Gabriel?" Pertanyaan Jenovan yang semakin melantur membuat Anya berbalik menatap laki-laki itu.
"Siapa yang kecelakaan?"
"Lo sama Gabriel" Jenovan menunjuk Anya dengan alis terangkat. "Gausah kepedean. Gua ke sini bukan buat lo. Dimana Gabriel?"
Sekarang alis Anya yang terangkat mendengar ucapan Jenovan.
Ini mereka lagi ngebahas apa sih?
"Gue gak paham omongan lo" Anya menghela napas jengah, mengibaskan tangannya tanda bahwa ia ingin mengakhiri percakapan ini.
"Kalian berdua boncengan. Kalau lo kecelakaan otoma—"
"Gue pingsan bukan kecelakaan"
Ucapan Anya bagaikan petir di siang bolong membuat Jenovan berkedip dua kali dengan wajah kaku memproses semuanya.
"Kaivan sialan!"
BLAM
Anya terkejut melihat Jenovan yang berbalik tergesah-gesah dan membanting pintu kencang. "Apa ini? Ada apa ini? Bodo amat lah"
Anya menutup matanya mencari posisi ternyaman. Memikirkan dirinya bisa bermalas-malasan alih-alih belajar di kelas membuat bibirnya tersenyum senang. Hingga dirinya membuka mata dengan cepat dan bangun terduduk menyadari sesuatu.
"Tunggu, itu berarti Jenovan dateng buat mastiin keadaan gue?"
"Jenovan!? Jenovan yang itu!? Kenapa gue tiba-tiba jadi merinding?" Anya memeluk tubuhnya sendiri dengan pandangan tidak percaya.
🦋🦋🦋🦋
Sudah 4 hari dari kejadian dimana ia membolos dan selama itu Anya merasakan keanehan luar biasa.
Pertama, ia kira dirinya akan menjadi korban perudungan para idola Jenovan namun nyatanya suasana sekolahnya benar-benar damai.
Kedua, saat Anya berpapasan dan tidak sengaja beradu pandang dengan siswa lain mereka langsung membuang wajahnya dan mempercepat langkahnya.
Ketiga, tingkah Jenovan. Biasanya Anya yang selalu mencoba untuk menghindari laki-laki itu namun sekarang setiap mereka tidak sengaja berpapasan Jenovan langsung berjalan cepat seperti orang kesetanan menghindari dirinya.
Bahkan pernah sekali dirinya tidak sengaja menabrak laki-laki itu saat membawa tumpukan buku. Jenovan yang normal pastinya akan membentak dan mengeluarkan kata-kata mutiara. Tapi laki-laki itu tidak bereaksi apapun dan langsung pergi.
Kemudian Gabriel, laki-laki itu semakin terlihat seperti patung berjalan dan masih menolak untuk menatap dirinya. Jadi bisa dibilang selama 4 hari kehidupan Anya sangat tentram tanpa adanya interaksi antara para tokoh novel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly I'm Become Babu!
Novela JuvenilSaphira Zevanya gadis berusia 22 tahun yang mati muda akibat peluru nyasar menembus tepat di jantungnya. Namun alih-alih bertemu malaikat maut pencatat dosa, Saphira justru terbangun di dunia novel roman picisan remaja yang ditulis oleh temannya sen...