"Udah dong jangan nangis lagi"
Rezhita mengusap wajah Alvin, sedari selesai mandi tadi Alvin terus menangis. Mata sipit itu sudah memerah dan sedikit membengkak."Papa nya geh. Ini adek kan masih sakit masa disuruh mandi." Alvin menunjuk penis nya yang menciut dan sangat merah.
"Emang sekarang masih sakit?" tanya Alvaro sembari memberi pakaian milik Alvin pada Rezhita.
Alvin melirik sinis ayah nya itu."Masih sakit ih!"
Alvaro merotasikan matanya malas. Rezhita yang melihat ayah dan anak itu hanya menghela nafas kasar."Udah adek. Pake bajunya dulu!"
"Gak mau pake itu!" Alvin menunjuk Celana dalam yang ada tempurung didepan nya.
"Kalau tidak dipakai nanti luka nya kena celana sayang." ucap Rezhita.
Alvin memukul bantal yang ada disamping nya kesal. Raut wajah anak itu menjadi masam, orang tua nya ini tidak pengertian sama sekali.
"Nanti kena celana mama..." rengek Alvin.
"Enggak kena Alvin. Kan sudah ada balon nya."
"Enggak!"
Alvaro yang sedari tadi melihat perdepatan itu rasanya gemas sekali pengen mencubit Tytyd Alvin. Alvaro merampas Celana Dalam dari Rezhita lalu mengambil kaki kanan Alvin dan memakainya.
"Huaaaa! Papa sakit..! Lepas! Lepas!..." Alvin memukul tubuh Alvaro kencang, bisa-bisanya papa nya itu asal mengangkat kaki nya. Tidak tahu kah kalau sedari tadi ia menahan sakit diarea selangkangan. "Mama...."
"Papa pelan-pelan dong"
Rezhita memukul lengan suaminya ini, kasar sekali pikirnya."Anaknya kesakitan kamu ini!"
"Lihat selesai kan!" ucap Alvaro menunjuk Alvin yang sudah selesai memakai Celana dalam."Bujuk dia kelamaan. Nangis aja bisanya!"
Alvin menaik turunkan dadanya sembari menatap Alvaro kesal."Lepas! Alvin enggak mau pakai ini." bentaknya kesal.
"Mau dilepas? Biarin aja ada semut yang masuk ketytyd nya. Atau enggak papa panggil kak Anya, biarin ditambel aja lubang kencing nya!"
Alvin melempar bantal kearah Alvaro keras. Matanya sudah mulai memerah lagi, bahkan wajah anak itu sudah merah padam. Rezhita yang melihat itu langsung menenangkan Alvin.
"Udah biarin aja papa mah, enggak usah diladenin." ucap Rezhita memeluk anak nya itu. Sedangkan penglihatan Rezhita menghunus ke suaminya.
"Keluar!" ucap Rezhita tanpa suara.
Bukan Alvaro kalau langsung menurut, lantas kakinya mendekati dua orang yang dia cintai itu. Bukan, bukan ingin memeluk namun menjahili Alvin lah niatnya.
Tangan besar itu memukul bokong Alvin yang hanya terbalut celana dalam saja, tidak keras hanya sedang saja. Namun, pukulan itu lantas membuat Alvin menangis dan memekik kencang. Pukulan sedang orang dewasa sama saja seperti pukulan kuat untuk anak kecil.
Plak!
"Akhh... Mama!..."
***
Bella menoleh tat kala melihat Alvin yang tengah menonton Tv dengan bagian bawah nya yang tidak sehelai benang pun. Bella berjalan mendekati sofa yang lain lalu menduduk kan bokongnya kesofa dengan pandangan yang masih betah melihat penis Adiknya yang menegak berwarna merah.
"Pakai celana sih!" Ucap Bella
Alvin menoleh menatap Bella sekilas, tidak peduli pikirnya."Pakai celana nya! Kalau enggak gue lempar bantal nih!" Ancam Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVINZO RELFFANZ
Random!! W A R N I N G !! " Story hasil karya dan imajinasi saya sendiri " *** Alvinzo Relffanz, cowok yang hampir mendekati kata sempurna oleh banyak orang-orang, namun sesempurna siapa'pun itu, pasti ada saja yang kurang. Dan kekurangan dirinya ini yait...