Jangan lupa vote dan komen 😚
•
•Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙
♾♾♾
Mata Eros terbuka lebar. Peluh keringat membasahi dahi. Dadanya naik turun, napasnya tersengal. Mengedarkan pandangan ke sekitar kemudian menurunkan wajah meneliti tubuhnya.
Dengan tergesa ia meraih ponselnya disaku. Mata Eros melebar setelah melihat kalender disana. "Bagaimana bisa?" Gumamnya penuh keheranan.
"Jenderal?" Salah satu prajurit menghampiri Eros yang sedang duduk bersandar dipohon.
Eros menoleh ke sumber suara. "Boleh aku meminjam ponselmu, Alex?"
"Silahkan." Alex memberikan ponselnya pada Eros.
Eros termenung. Kalender diponsel ini sama dengan kalender pada ponselnya. Apa ini? Eros yakin kejadian yang pernah ia alami bukan hanya mimpi apalagi khayalan. Ia mengingat betul setiap kejadian beberapa bulan kedepan yang pernah ia lewati. Dan sekarang, kenapa dirinya kembali mengulang waktu?
Jika hari-hari yang pernah ia lewati hanya mimpi atau khayalan, tidak mungkin ia bermimpi atau berkhayal berbulan-bulan lamanya. Sosok yang selalu tampil berwibawa tersebut, sekarang berwajah linglung.
Alex mengernyit, "Anda baik-baik saja?"
Eros menatap Alex yang sekarang duduk didekatnya. "Berapa lama aku terlelap disini?"
"Sekitar 30 menit, Jenderal." Jawab Alex.
"Aku ingin pulang ke Farasta hari ini juga." Tutur Eros karena saat ini ia berada diperbatasan untuk bertugas.
"Baik. Akan saya siapkan, Jenderal." Sopan lawan bicara Eros.
Sepeninggal Alex, Eros masih bergeming diposisinya. Pikirannya berkecamuk. Ia menaikkan sebuah gelang logam pirus biru yang sedari tadi ia genggam. Apa karena gelang ini ia mengalami kejadian aneh? Ini adalah gelang pemberian keturunan gipsy yang pernah berjumpa dengannya.
Saat memberikan gelang ini, nenek tua itu berkata, 'penyesalan bisa menjadi pengingat bahwa itu bukan akhir dari segalanya. Penyesalan dijadikan pelajaran supaya kau tidak mengulangi kesalahan yang sama. Takdir bisa berubah jika kau berniat mengubahnya'.
Tidak ada pemikiran lain. Karena gelang inilah ia mengalami kejadian aneh barusan. Entah dirinya hidup kembali; melintasi waktu atau mungkin mendapatkan penglihatan atas masa depannya. Satu hal yang pasti, ini adalah takdir baik untuknya.
"Orlaith...." Merasa kelu saat menyerukan nama tersebut.
Kenyataan Orlaith bunuh diri dalam kondisi hamil berhasil memukul relung jiwanya. Ada baiknya ini semua masih bisa diperbaiki. Hubungannya dengan Alice baru saja terjalin. Ia terselamatkan karena saat ini, detik ini, interaksi non verbalnya dengan Alice belum terlampau jauh.
Eros akan memastikan, ia tidak akan mengulangi kesalahan yang sama yaitu menjadi penyebab pertama Orlaith bunuh diri. Selain itu, ia berkeinginan mengamankan posisi Orlaith sebagai pewaris takhta.
Tentu sangat tidak mudah karena image buruk telah melekat pada diri Orlaith. Ya, Eros harus memastikan Putri pemberontak itu tidak akan melanggar sederet protokol Kerajaan. Dengan begitu, di masa depan Alice tidak akan berhasil merebut takhta yang saat ini masih tersematkan pada Orlaith. Eros sangat yakin, sosok yang dipenuhi ambisi negatif seperti Alice tidak akan menjadi pemimpin yang baik bagi Negaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The General's Regret
RomanceEros telah bertunangan dengan Putri Orlaith, namun juga menjalin hubungan dengan adik dari Putri Orlaith yang bernama Putri Alice. Eros terperdaya oleh image baik yang selalu ditampilkan Putri Alice. Ia dikhianati serta dimanfaatkan demi memuluskan...