Jangan lupa vote 😚
Wajib ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥
> 2000 kata
•
•Rada buru-buru ngetiknya. Belum sempet revisi sebelum up, kalau ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙
♾♾♾
Matahari sudah menampakkan diri, sinarnya menghangatkan seluruh makhluk hidup di semesta. Dua insan berlainan jenis tersebut masih bergelung manja dibawah selimut. Mata keduanya sudah terbuka namun belum berniat beranjak dari ranjang. Orlaith menjadikan lengan Eros sebagai bantal. Keduanya dalam posisi miring dan saling berpelukan. Dagu Eros sedang bertumpu di puncak kepala Orlaith, tangannya mengusap-usap punggung Orlaith. Sedangkan Orlaith sendiri menduselkan wajahnya ke tubuh atas Eros yang berbalut kaos.
"Eros, pekerjaan apa yang semalam kau bicarakan dengan Azura?" Tanya Orlaith.
"Azura menguasai Cyber bahkan kemampuannya menyamai seorang peretas. Aku meminta bantuannya untuk menyelidiki sesuatu." Balas Eros.
"Menyelidiki apa?"
Gerakan tangan Eros yang mengusap punggung terhenti. "Menyelidiki tentang Alice. Golongan darah Yang Mulia AB, sedangkan wanita bernama Liana A. Mustahil memiliki anak golongan darah O."
Orlaith mendongak untuk bersitatap dengan Eros. "Golongan darah Alice O? Jadi menurutmu Alice bukan anak kandung Yang Mulia?" Kening Orlaith berkerut sempurna.
Eros mengangguk. "Aku sedang menelusuri hasil DNA Yang Mulia dengan Alice apakah dulu ada seseorang yang memanipulasinya."
"Oh..." Orlaith kembali sibuk menenggelamkan wajahnya ke dada Eros.
"Oh? Hanya itu?" Heran Eros. "Bagaimana seandainya penyelidikanku benar, Alice bukan anak kandung Yang Mulia?"
"Entahlah. Hubunganku dengan Alice cukup renggang. Diluar kami terlihat baik namun dihati kami, kami saling membenci. Sama halnya denganku, Alice juga terkejut mendengar kenyataan jika kami berbeda ibu. Semenjak itu, Alice menatapku penuh kebencian, iri dan dengki. Dan aku sendiri membencinya karena dia yang menjadi penyebab Queen Angelina meninggalkanku. Andai dugaanmu benar, pasti akan membuat Yang Mulia semakin didera rasa penyesalan karena lebih memilih orang asing daripada keluarganya. Alice anak Yang Mulia atau bukan, kepemimpinan Yang Mulia akan tetap dipertaruhkan." Celoteh Orlaith panjang lebar.
"Orlaith, jadi kau tau jika Alice berambisi ingin merebut gelarmu?" Ujar Eros setelah menelaah perkataan Orlaith mengenai Alice.
"Tau. Alice selalu bersemangat setiap menggantikan tugas kenegaraanku. Dia juga senang setiap aku berulah. Alice ingin lebih unggul dariku dan aku tidak peduli." Cuek Orlaith.
"Lalu kenapa kau membiarkannya, Orlaith? Ambisi Alice sudah diluar batas. Bahkan Alice berniat buruk padamu, Alice juga mencoba mencelakaimu. Contohnya saja kejadian saat kau terkunci bersama ular."
Orlaith kembali mendongak dan terdiam seperti berpikir. "Benarkah?"
Bukannya meragukan perkataan Eros, ia sendiri sempat melihat Alice dan ajudannya masuk ke salah satu kamar di sayap kiri Istana dengan membawa koper kecil. Sewaktu mereka keluar kamar, samar-samar Orlaith mendengar Alice mengatakan 'bisa ular itu akan membunuhnya'. Dan keesokan harinya terjadilah ia dikurung bersama ular. Pun dengan kejadian sebelum ia terkena obat perangsang. Jika ditelisik, libidonya naik ke permukaan setelah ia bertatap muka dengan Alice ditoilet. Dan setelah mencari tau, ternyata obat perangsang bukan hanya masuk melalui mulut namun dapat juga disuntikkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The General's Regret
عاطفيةEros telah bertunangan dengan Putri Orlaith, namun juga menjalin hubungan dengan adik dari Putri Orlaith yang bernama Putri Alice. Eros terperdaya oleh image baik yang selalu ditampilkan Putri Alice. Ia dikhianati serta dimanfaatkan demi memuluskan...