65. The last

85K 7.2K 835
                                    

Jangan lupa vote 😚

Wajib ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen🔥

> 3000 kata


Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

Rumah sakit yang berada dibawah naungan oleh Kerajaan tersebut dijaga ketat. Tidak hanya anggota Kerajaan yang dirawat, Prajurit Istana yang mengalami luka tembak, mereka yang sebelumnya di sekap juga mendapatkan perawatan— kondisi mereka sebelumnya yang terkontaminasi gas sarin bertambah buruk karena mengalami dehidrasi berat.

Raut sedih nampak dari wajah Angelina. Saada yang selama ini sudah sangat berjasa padanya, turut menjadi korban penyekapan. Angelina tidak memiliki kesempatan untuk mengucapkan rasa terima kasih secara langsung, Saada sudah menghembuskan napas terakhirnya saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Angelina membawa langkahnya menuju ruang operasi. Putranya serta Jenderal Eros sedang menjalani operasi. Oliver mengalami fraktur di pergelangan kaki sebelah kiri. Eros mengalami fraktur klavikula atau fraktur yang terletak di bahu atau antara tulang rusuk bagian atas dengan tulang belikat. Selain itu, Eros juga menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru di pinggang.

Orlaith menoleh ketika menyadari kehadiran seseorang. Ia tersenyum pada sosok Angelina. Hubungan mereka adalah ibu dan anak, tetapi tidak lantas membuat kecanggungan diantara mereka memudar. Orlaith bahkan tidak pernah bertatap muka serta berbicara langsung pada Angelina selama ini.

"Orlaith, dokter menyarankanmu untuk bed rest. Lebih baik kau kembali ke kamar untuk beristirahat. Eros akan baik-baik saja." Ujar Angelina seraya menatap Orlaith yang saat ini duduk di kursi roda.

"Bukan hanya Eros, adikku juga sedang menjalani operasi di dalam sana." Balas Orlaith menanggapi.

Angelina menurunkan tubuh. Meletakkan kedua lututnya ke lantai, menggenggam kedua tangan Orlaith. "Apa yang Anda lakukan? Ini tidak pantas, Yang Mulia Ratu." Sergah Orlaith.

"Aku belum meminta maaf secara langsung padamu. Maafkan aku yang meninggalkanmu sejak kau masih bayi, mengabaikan semua peranku sebagai sosok ibu yang baik untuk putrinya. Aku juga memisahkanmu dari Oliver. Bukan mencari pembenaran, namun keadaan yang memaksaku demikian." Akhirnya Angelina dapat mengutarakan rasa bersalahnya secara langsung pada Orlaith.

"Hidup tidak pernah sempurna, mungkin tidak akan pernah. Saya yakin, Anda menyayangi saya hingga Anda rela kehilangan kebahagiaan demi suatu alasan. Sepanjang hidup, saya belum pernah bertemu wanita semulia, seanggun dan secantik Anda. Mulai sekarang, bersediakah Anda mengajarkan saya untuk ikhlas atas bagaimana saya memandang masa lalu, serta dapat tersenyum untuk menghadapi masa depan?"

Angelina tersenyum bebarengan dengan air mata yang menetes. "Sekalipun mentari tenggelam dan meredupkan cahayanya, percayalah cinta dan kasihku kepadamu tak akan pernah hilang hingga akhir hayat. Mulai sekarang, aku akan selalu ada di saat-saat baik atau burukmu. Kau dapat berbagi kesedihan dan kebahagiaan padaku. Jauh dilubuk hatiku aku berharap, setelah hari ini hanya kebahagiaan yang melingkupi dirimu."

Lantas memeluk Orlaith. Sudah puluhan tahun Angelina mendambakan hal ini yaitu dapat memeluk putrinya seperti sekarang. Padahal Angelina sempat takut Orlaith akan membencinya. Kini ia sangat berlega hati karena Orlaith mau memaafkan masa lalu dan membuka lembaran baru untuk menapaki masa depan.

The General's RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang