Jangan lupa vote 😚
Wajib ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥
•
•Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙
♾♾♾
Pagi sudah menyambut, Orlaith mengerjapkan mata beberapa kali sebelum mendapatkan kesadarannya. Lantas memusatkan perhatian pada sosok yang duduk didekatnya. Eros duduk dikursi yang sengaja diseret ke dekat ranjang, pria itu juga masih mengenakan pakaian yang sama seperti semalam.
"Apa semalam kau tidur disini?" Orlaith berbicara pelan.
"Tidak. Aku baru bangun dan langsung kemari. Jangan memaksa berbicara jika masih sakit. Bagaimana keadaanmu?"
"Jauh lebih baik." Ujar Orlaith setengah bergumam.
"Sebaiknya kau membersihkan diri setelah itu sarapan. Aku akan meminta maid kemari untuk membantumu."
Orlaith hanya menanggapinya dengan mengedipkan mata. Tangan Eros terulur mengusap puncak kepala Orlaith sebelum beranjak keluar dari sana.
Orlaith menatap punggung Eros sampai tidak terlihat. Ini sungguh tidak baik untuk kesehatan hati dan pikirannya. Astaga, Eros adalah sosok rupawan, berkharisma dan memiliki segudang prestasi, ia begitu mendambakannya saat remaja. Ditambah dengan perilaku Eros selama ini padanya. Wanita mana yang tidak akan jatuh hati jika diperlakukan manis seperti demikian? Entah pria itu benar tulus atau karena hal lain. Satu hal yang pasti, Eros hampir berhasil meruntuhkan dinding pertahanan yang sengaja ia bangun selama ini.
Sosok Eros menuju kamarnya setelah memberi serentetan perintah kepada maid rumah ini. Lantas masuk ke kamar mandi kemudian menanggalkan pakaiannya, berdiri dibawah shower membiarkan air hangat membasahi tubuhnya.
Ada yang janggal, semalam rasa kantuk tiba-tiba menyerangnya. Eros sudah terlatih untuk tidak tidur sekalipun. Padahal ia berniat menemani Orlaith, cemas jika wanita itu terbangun karena mual atau yang lain. Ia mengenyahkan kecurigaannya. Mungkin dirinya lelah dan letih maka dari itu tidak dapat menahan rasa kantuknya.
*****
Eros, Alex dan John saat ini berada di dalam ruang kerja milik Eros.
"Ini, Jenderal." John menyodorkan wadah berisi penyedap rasa yang ia ambil dari dapur pengungsian.
"Dia tidak menyanggah atau mengiyakan telah mencampur penyedap jamur. Dia benar-benar lupa, Jenderal." Tutur Alex.
"Jadi karena lalai? Orang itu salah mencampurkan penyedap rasa?" Sahut Eros menanggapi. Rasa jamur pada sup tersebut hingga menyamarkan kaldu ayam sebagai bahan utamanya. Sup itu berbahan dasar kaldu ayam, seharusnya yang orang itu campurkan adalah penyedap rasa ayam bukan jamur. Tentu saja Eros keheranan.
"Menurut saya memang karena lalai, Jenderal." Balas Alex menanggapi.
Eros mengetuk-ngetukkan jemarinya ke meja, sedang berpikir apa yang harus ia perbuat pada koki tersebut. Membawa koki itu ke peradilan militer sepertinya tidak adil jika ini sebuah kelalaian, apalagi kondisi Orlaith juga mulai membaik. Ia akan membahas masalah ini dengan King Philips terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The General's Regret
RomanceEros telah bertunangan dengan Putri Orlaith, namun juga menjalin hubungan dengan adik dari Putri Orlaith yang bernama Putri Alice. Eros terperdaya oleh image baik yang selalu ditampilkan Putri Alice. Ia dikhianati serta dimanfaatkan demi memuluskan...