7. My Hero

101 6 0
                                    

Jangan bosen yaa sama cerita ini..

Happy Reading 🌝

____________________________________

Aku yang mulai termangu dengan perhatianmu, dan kamu yang tanpa sadar memberi ruang untukku.

🌻🌻🌻

"Woy!"

Ketiga preman yang hendak melakukan aksinya, seketika membalikkan tubuh mereka, menatap seseorang yang sudah mengganggu rencananya.

"Mau apa lo, Bocah?! Ganggu aja!" ucap preman dengan tindik di telinganya.

Seseorang yang tak lain seorang pemuda itu, perlahan maju dan mendekati mereka tanpa takut sedikitpun.

"Harusnya kalian melindungi perempuan, bukan mau melecehkannya." kata pemuda itu dengan datar.

"Urusannya ke elu apa?!" ucap preman bertato menahan kesal.

"Perempuan itu dijaga, bukan dirusak."

Mendengar suara yang tak asing di telinganya, membuat Key yang sedari tadi menutup matanya, perlahan membuka. Ia cukup terkejut, saat mengetahui pemuda yang tengah berhadapan dengan para preman itu ternyata...

Rey?

Reynand?

Si Ketos tembok batu itu?

Bagaimana bisa dia sampai kesini?

Pikiran Key kalut dengan pertanyaan-pertanyaan random di otaknya.

"Halah! Banyak bacot lu, Cil!" sentak preman bertato.

Rey menatap mereka tanpa ekspresi, "Setidaknya kalian menghargai mereka,"

"Harga? Mau dijual berapa?"  Rey mengepalkan tangannya, berusaha menahan amarah yang ingin keluar sekarang juga. Tangannya bahkan sudah gatal ingin memukul mereka.

"Gue gak suka becanda."" kata Rey dengan sorot mata tegas nan dingin.

Preman bertato nampak mangut-mangut.
"Hebat juga mental lo, Bocah!" ucapnya sembari berkacak pinggang.

Rey bersedekap dada sembari menatap mereka tajam, "Lepasin dia!" tunjuk nya pada seorang gadis yang masih saja terdiam.

Preman  bertato itu tertawa, "Mau jadi pahlawan kesiangan, hah?!"

Merasa aneh dengan ucapan bosnya, preman dengan kalung besar itu berbisik padanya.

"Bos, ini kan udah malem, bukan siang lagi."

Rey menaikkan sebelah alisnya, itu yang namanya berbisik? Masa masih kedengaran sih?

Preman bertato itu menoleh sekilas, lalu kembali menatap Rey dengan sengit. "Ralat. Mau jadi pahlawan kemalaman lo, hah?!"

Key yang melihat mereka tengah asik berbicara, pelan-pelan memundurkan langkahnya.

Mumpung asik ngobrol, gue kabur kali

Open LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang