8. Skipping class

98 8 1
                                    


Yoklah yang belum tau cerita ini, kasih tau buru.. Siapa tahu bikin nagih><

Tandain typo^^

Jangan lupa votmen!

Happy Reading🌝

______________________________________

Awalnya, aku penasaran, tapi kemudian, berujung pada rasa yang tersimpan.

🌻🌻🌻

Derap langkah kaki seseorang, terdengar begitu jelas menuju salah satu bilik disana. Setelah sampai pada pintu ber-cat putih tulang itu, ia lalu memegang knopnya dan--

Ceklek

Seseorang yang tak lain adalah Rara, lagi lagi menggelengkan kepalanya tak habis pikir, saat ia mendapati putri bungsunya masih bergelung dalam selimutnya, padahal hari sudah mulai siang.

"Ya Allah Keyra," ucap Rara sedikit keras, ia lalu melangkahkan kakinya menuju ranjang gadis itu.

Rara menghela nafasnya lalu menepuk-nepuk pipi Key pelan.

"Key, bangun, udah siang ini. Masa kamu kalah sama ayam. Pagi-pagi aja udah bangunin orang."

Key tak menjawab, malah ia semakin merapatkan selimutnya.

"Kamu sakit?" telapak tangan Rara menyentuh dahi gadis itu pelan.

"Gak panas kok," gumam Rara lalu menarik tangannya kembali.

Merasa terganggu karena pergerakan sang mama, membuat Key perlahan membuka matanya, lalu bangun dari tidurnya.

Gadis itu mengucek matanya karena merasa perih. Sesekali mulutnya menguap, menahan kantuk.

"Key gak sakit, Ma." kata Key sembari menatap sang mama.

Rara terkejut saat melihat mata putrinya yang berbeda.

"Astaga Sayang, mata kamu kenapa bengkak gini? Mana ada mata panda lagi," Tangan Rara menangkup wajah putrinya sembari menatap intens area mata gadis itu.

Key menurunkan tangan Rara yang terus mengecek kondisi matanya, "Gapapa, Ma. Mungkin lagi begini kali,"

Rara menggeleng, "Bilang sama Mama, kenapa?"

Key mengusap telinganya yang tak gatal, "Eum, gara-gara nangis nonton drakor, kok." bohong Key, padahal ia ingin sekali mengatakan..

'Habis dikejar preman kurang belaian, cuma gara-gara beli asupan!'

"Kamu begadang?" tanya Rara memicing sedang Key malah menyengir kikuk.

"Sayang, Mama kan udah pernah bilang. Nonton boleh, tapi inget waktu. Kalo gini kan kamu juga yang rugi. Udah matanya kayak panda, sekolah juga telat. Boro-boro kalo kamu sarapan, kalo enggak?" omel Rara yang membuat Key menghela nafasnya.

"Maaf," hanya kata itu yang keluar dari mulut Key.

Rara tersenyum lalu mengelus ubun-ubun putrinya sayang, "Gapapa, tapi jangan diulangi lagi ya," Key mengangguk lalu ia menatap mamanya dengan memelas.

Open LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang